Mata kuliah kewirausahaan jadi mata kuliah Jungwon satu-satunya di hari rabu ini karna Bu Jennie akan pulang kampung menghadiri acara khitanan ponakannya sehingga kuliah yang seharusnya hari jumat dimajukan.
Jungwon sih biasa aja ya karna emang dari dulu dia sudah banyak mendapatkan ketidakpastian dari para dosennya. Pernah dulu Jungwon buru-buru karna katanya kelas dimajukan dari jam 10 pagi menjadi jam 8 pagi tapi pas udah sampai kampus Bu Jennie bilang kalau nggak bisa masuk karna suaminya sakit.
"Ngopi we, nang kampung tridi ada kopi-kopian baru," ajak Jo.
"Mosok? Di sebelah mana?" Tanya Yuma.
"Aku yo nggak tau tapi katae Hikaru ada warkop baru, murah, terus kopinya yo enak," jelas Jo.
"Gas wes," ujar Yuma. "Ikut a?" Tanyanya kepada Jungwon.
Jungwon menggelengkan kepala, "ada janji."
"Oh karo klienmu?" Ini Jo yang tanya.
"Iya." Jungwon menepuk pundak Jo dan Yuma bergantian, "pergi dulu," pamit pemuda ini kemudian berlari kecil meninggalkan kedua temannya.
Hari ini Hanni mau ngajak jalan-jalan tapi sebelum itu mereka mau bantu dekor dulu, karna Jungwon juga lagi nganggur setelah kelasnya selesai nggak ada salah kan buat bantu kliennya itu sekalian juga mendekatkan diri biar makin kenal sama Hanni.
Mereka janjian di depan gedung fakultas seni, iya ternyata Hanni itu emang anak seni jurusan DKV, awalnya Jungwon nggak percaya apalagi ngelihat Hanni yang santai banget sementara katingnya di kosan udah misuh-misuh sambat pengen pindah jurusan.
Nggak lama setelah Jungwon sampai, terlihat Hanni berjalan bersama seseorang. Mata mereka bertemu untuk sesaat sebelum Jungwon melambaikan tangan, Hanni balas dengan senyuman.
Cewek itu meninggalkan temannya dan berlari menghampiri Jungwon. "Maaf ya, udah lama nunggunya?" Tanya Hanni.
"Baru aja dateng kok," jawab Jungwon.
"Oh gitu," ujar Hanni. "Kamu udah makan belum? Kalau belum kita makan dulu aja sebelum bantuin Kak Isa."
"Emang gapapa ya?"
"Gapapa lah aku juga laper banget tadi habis dibikin pusing sama matkulnya Pak Namjoon." Hanni menggelengkan kepalanya membayangkan bagaimana kerasnya kelas Pak Namjoon tadi, "ayo biar aku yang traktir kamu makanan."
Jungwon tersenyum dan menggengam tangan Hanni, sementara Hanni membulatkan mata dan tak kunjung jalan. Dia kaget karna perbuatan Jungwon barusan, "kamu ngapain?" Tanya Hanni sembari memandangi tautan tangan mereka.
"Gandeng kamu lah, ayo."
"Iya aku tau tapi ngapain pake gandengan tangan segala?"
"Kita pacaran kan."
"Emang orang pacaran wajib banget gandengan tangan ya?"
Jungwon mengerutkan dahi melirik tangannya, "kamu nggak suka kalau kita gandengan ya?" Tanyanya.
Hanni mengerjap, bingung mau jawab gimana.
"Kalau nggak suka gapapa sih." Jungwon melepaskan genggaman tangannya tapi ditarik kembali oleh Hanni.
"B–bukannya nggak suka. Aku cuma kaget aja, kamu tau sendiri kan aku belum pernah pacaran jadi gitu," kata Hanni malu-malu sembari menundukkan wajahnya.
SUMPAH JUNGWON JUGA KAGET, HANNI BISA LUCU YA.
Berdegem untuk menyadarkan dirinya, Jungwon tersenyum manis. "Kita jadi makan kan?" Tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend Rent [END]
FanfictionHanni selama ini selalu penasaran bagaimana rasanya pacaran sampai salah seorang teman merekomendasikan Hanni untuk mencoba jadi pelanggan bf rent yang lagi rame di aplikasi burung biru. "pacaran kok bayar sih??"