Ucapan Hikaru kemarin malam masih jelas teringat di kepala Jungwon. Pemuda yang sekarang sedang menatap atap kamar kosannya ini merasa bimbang.
"Apa gue tanya aja ke Hikaru ya? Atau nggak usah deh," ucap Jungwon.
"Tanya aja kali ya." Jungwon merubah posisi dirinya yang semula terlentang kini duduk di pinggir kasur. Ponselnya sudah ia pegang tetapi tidak kunjung ia buka.
Malahan yang terbuka adalah pintu kamarnya, "udah makan belum? Itu Jisung baru balik bawa makanan banyak," ujar Jeongin, kating Jungwon.
"Oke Mas," jawab Jungwon.
Anak-anak di kosan Jungwon emang sering berbagi makanan, semuanya tanpa terkecuali bakalan diajak makan bareng di ruang tamu sambil nonton televisi. Beruntung banget sih dapat temen kosan yang enak begini karna ada sebagian temen Jungwon yang mengeluh kalau temen kosannya itu pada nggak enak.
"Udah duduk manis aja lo," ujar Jungwon menepuk pundak Ricky.
"Kalau soal makanan mah gue nggak mau kalah," jawab Ricky. Cowok ini menggeser duduknya, memberikan tempat untuk Jungwon.
Satu persatu teman-teman Jungwon mulai bergabung dan ikut makan.
"Udah dapat kabar dari Hikaru belum?" Tanya Ricky.
Jungwon menggelengkan kepala, "lo emang udah?"
"Katanya sih nggak ada barang berharganya yang hilang, operasinya juga lancar karna tusukan pisaunya nggak seberapa dalam," jelas Ricky.
"Oh gitu." Sedikit lega rasanya mendengarkan penjelasan Ricky barusan. "Lo tau nggak di bawa ke rumah sakit mana?"
"Tadi Hikaru bilang rumah sakit mana ya kok gue lupa, coba tanya aja ke dia nanti," ujar Ricky kembali mengambil satu potong ayam goreng.
Jungwon dengan cepat memakan sisa makanannya dan menghabiskan minuman. Tak lupa juga dia membawa ke dapur,mencuci bersih kemudian berterimakasih ke Jisung dan kembali masuk ke kamar. Dengan cepat Jungwon mengambil ponsel di atas kasur dan menatapnya lama sambil jari-jarinya bergerak.
Tak lama suara pesan masuk membuat Jungwon lagi-lagi bergegas untuk mengganti pakaiannya. Cowok itu melesat pergi setelah Hikaru memberitahu di mana rumah sakit tempat Hanni dirawat.
Meskipun mereka hanya kenal sebatas pacar bohongan, tentu saja Jungwon tidak bisa mengabaikan kalau terjadi sesuatu kepada kliennya.
Begini-begini tingkat kepedulian Jungwon kepada sesama itu tinggi loh, jadi meskipun klien Jungwon lainnya yang mendapatkan musibah pasti Jungwon akan datang entah itu untuk memberi dukungan ataupun untuk menjenguk.
Sampai di rumah sakit, Jungwon kebingungan sendiri ketika bertanya ke petugas yang berjaga. Beberapa kali petugas itu bilang kalau tidak ada pasien luka tusuk bernama Hanni.
"Coba dicek lagi Sus, kemarin malam kejadiannya."
"Baik tunggu sebentar ya."
Jungwon harap-harap cemas menunggu Suster tersebut. Tangannya tidak bisa diam begitu pula dengan matanya yang menatap ke sana kemari.
"Tidak ada data untuk pasien luka tusuk dengan nama Saudari Hanni Kakak, mohon maaf."
Jungwon tidak salah rumah sakit kan? Atau Hikaru yang salah memberikan informasi?
"Baik Sus, terimakasih," ujar Jungwon. Pemuda ini mundur beberapa langkah sambil menatap bunga di tangannya. Ia duduk di kursi membaca nama rumah sakit dan memastikan kembali isi pesan dari Hikaru.
"Bener kok Panti Nirmala, tapi kenapa nggak ada ya," gumam Jungwon.
Dengan berat, Jungwon pun memutuskan untuk pergi. Pemuda ini berjalan menunduk sambil memainkan bunga di tangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/334829457-288-k953578.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend Rent [END]
FanfictionHanni selama ini selalu penasaran bagaimana rasanya pacaran sampai salah seorang teman merekomendasikan Hanni untuk mencoba jadi pelanggan bf rent yang lagi rame di aplikasi burung biru. "pacaran kok bayar sih??"