Kelas terakhirnya Hanni udah selesai, rasanya lega juga bisa mengumpulkan tugas tepat waktu meskipun masih pake sistem kebut semalam.
Gadis itu memasukan pensil dan beberapa buku-nya ke dalam tas sambil tersenyum memberikan respon kepada teman-temannya yang lebih dulu keluar.
Pundaknya di tepuk pelan membuat Hanni menoleh, "hai." Taesan menyapanya sambil tersenyum. "Mau langsung pulang?" Tanyanya.
"Iya, kalau kamu?"
"Sama sih. Mau bareng nggak? Atau sekalian belajar tridi lagi? Aku senggang kok."
"Maaf tapi aku udah ada janji sama temen."
Terlihat wajah kecewa dari Taesan tapi segera pemuda itu kontrol, ia kembali tersenyum. "Sayang banget ya. Kalau gitu aku duluan deh Han, kamu hati-hati," ujar Taesan berlalu tak lupa melambaikan tangan.
Hanni balas lambaian Taesan kemudian beranjak dari duduknya. Sebenarnya Hanni nggak ada janji sama siapa-siapa sih, cuma sama Haruto aja seperti biasa suruh jagain rental pees.
Dia cuma malas buat nebeng sama orang, Hanni lagi pengen pulang jalan atau nggak naik angkot sambil mikirin mau memberi jawaban apa ke Jungwon. Sampai ketika keluar kelas, Hanni dibuat kaget dengan Jungwon yang berdiri di samping pintu, sambil melipat kedua tangan di dadanya.
Mata pemuda itu terpejam dengan tubuh bersandar pada tembok.
"Kamu ngapain disini?" Pertanyaan Hanni ini menyadarkan Jungwon dan membuat mata pemuda itu langsung melek. Ia menoleh dan tersenyum menampilkan lesung pipi menawannya, "udah selesai kelasnya?" Tanya Jungwon.
Hanni mengangguk, "kamu loh ngapain ada di sini?"
"Mau jemput kamu lah ngapain lagi?"
"Lah ya itu ngapain jemput aku?"
"Emang gak boleh? Kamu nggak mau aku jemput?"
"Mau."
"Ya udah, ayo aku anterin pulang." Jungwon meraih tangan Hanni, mengaitkan jari-jarinya di antara jemari gadis itu. Wajahnya sedikit memerah, merasa malu.
Hanni yang berada di belakangnya juga tampak memandangi genggaman tangan mereka. Mata gadis itu mengerjap beberapa kali, tersadar kalau ternyata tangan Jungwon jauh lebih besar daripada tangannya. Pipinya juga memerah menyadari hal tersebut ditambah lagi Hanni biasanya cuma lihat orang gandengan tangan di drama aja.
Tidak ada pembicaraan sampai mereka melewati parkiran fakultas seni, berjalan keluar hendak menuju ke bangunan FEB.
Baik Hanni maupun Jungwon sama-sama merasa malu.
Makin-makin, ketika perut Hanni berbunyi lumayan kencang sampai mungkin bisa di dengar oleh Jungwon membuat Hanni makin malu.
Mendengar suara dari perut Hanni, Jungwon menoleh. "Kamu laper?" Tanyanya.
Bukan cuma pipinya yang merah, satu wajah Hanni udah panas. Bisa-bisanya perut dia bunyi keras banget, "iya," jawab Hanni menundukkan kepala dan merapatkan badannya ke punggung Jungwon.
'Ini cewek bisa stop lucu nggak sih, gemes banget!' batin Jungwon melihat Hanni barusan. Pemuda itu mengontrol dirinya agar tidak hilang kendali, "makan dulu ya. Kamu mau makan apa?" Tanya Jungwon.
"Terserah kamu."
"Tumben jawabnya terserah biasanya langsung jawab kalau mau sesuatu."
"Ya kan beda."
"Emang bedanya apa?"
Hanni itu tipe cewek yang to the point sebenarnya tapi berhubung dia kepalang malu, pikirannya udah kemana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend Rent [END]
FanficHanni selama ini selalu penasaran bagaimana rasanya pacaran sampai salah seorang teman merekomendasikan Hanni untuk mencoba jadi pelanggan bf rent yang lagi rame di aplikasi burung biru. "pacaran kok bayar sih??"