20. Ketahuan?!

426 95 89
                                    

Baru aja Hanni sama Jungwon resmi pacaran tiga hari yang lalu tapi minggu ini keduanya sama-sama dibuat sibuk oleh ujian semester. Bahkan untuk sekedar pulang bareng aja baik Hanni maupun Jungwon nggak bisa, kalau pun bisa itu harus salah satu menunggu lebih dulu.

Apalagi Hanni, cewek itu udah sibuk sendiri mengurusi pameran UAS dan belajar materi untuk ujian tulis. Dari subuh sampai ke subuh ia habiskan di kampus, entah itu sudah mandi atau belum selama ujiannya nanti lancar Hanni nggak peduli lagi toh teman yang lain juga sama sepertinya, bahkan ada yang lebih buruk ketimbang Hanni.

Ambil contoh saja Hiyyih. Cewek yang selalu on point dalam segala hal, kini berubah 180 derajat. Rambutnya lepek dan kantong matanya terlihat sangat jelas. Cewek itu juga sedikit sensi, mungkin karna Hiyyih harus membagi waktunya antara belajar dan kerja.

Pokoknya sekarang seluruh penghuni kosan Bu Lisa nggak bakalan berani buat becandain Hiyyih, takut diterkam.

Hanni yang saat bersenandung sambil melukis di tembok menghentikan aktivitasnya ketika merasakan ponsel di saku celananya bergetar, rupanya panggilan telpon dari Jungwon.

"Halo?" Jawab Hanni menempelkan ponsel ke telingga kirinya.

"Kangeeeeen!!"

Hanni terkekeh mendengar teriakan Jungwon. Gadis itu kini menepi, duduk di sebuah kursi tak jauh dari tempatnya. "Gimana ujian hari ini lancar?"

"Lancar, kalau kamu gimana?"

"Aku mati sih."

"Emang kenapa? Susah banget ya soal ujiannya?"

"Bukan susah aja, susah banget! Bahkan temenku Anton si anak jenius itu juga kesusahan. Pokoknya susah banget sampai pengen misuh-misuh."

"Misuh-misuh aja kalau emang pengen, jangan ditahan."

"Belum waktunya masih ada dua hari lagi."

"Oh ceritanya nunggu habis kelar UAS baru mau misuh-misuh?"

"Iya! Eh, tapi temenin nanti misuh-misuhnya."

"Aku juga kamu suruh misuh gitu?"

"Nggak juga gapapa cuma temenin aja nyari tempat sepi."

"Buat misuh-misuh?"

"Mau buat apalagi emangnya kalau nggak buat misuh, IYALAH POKOKNYA TEMENIN TITIK."

"Kirain mau nyari tempat sepi buat berduaan terus ciuman."

"HEH!" Hanni mendelik, matanya menatap ke kanan kiri sebelum membalas perkataan Jungwon yang saat ini malah tertawa, "untung nggak ada orang di deket aku kalau sampai ketahuan kan bisa berabe."

"Ketahuan apa? Kalau kita pacaran atau kalau kita mau ciuman?"

"Jungwon ish."

"Iya..iya..maaf. Btw aku udah di depan gedung fakultas kamu, nanti keluar sebentar ya pengen peluk banget soalnya kangen."

Pipi Hanni memerah. Sejak dulu mana tau dia rasanya dibucinin sama cowok kan Hanni jomblo sejak bayi tapi sekalinya dapat pacar spek kayak Jungwon yang kalau nggak bikin dia salting sehari aja pasti udah meriang.

"Nanti kamu chat aku aja kalau udah di depan studio."

"Oke, cium dulu dong."

"Jungwon! Aku matiin nih bodoh amat."

"Eh jangan marah dong iya nggak lagi tapi peluk ya nanti perlu banget ini soalnya tenaga udah mau habis, perlu di charger."

"Iya bawel banget. Udah aku tutup ya."

Boyfriend Rent [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang