Liburan semester tiba.
Nggak kerasa setelah UAS yang bikin kepala puyeng hari ini adalah waktu yang sangat dinanti-nanti seluruh mahasiswa di belahan dunia. Banyak temen-temen Hanni yang udah prepare buat pulang kampung, ada juga yang stay di kosan sambil nyari kerja sampingan. Hanni sendiri rencananya mau balik ke rumah.
Dia udah kangen banget sama masakan Ibu dan teriakan Bapak yang selalu bangunin Hanni subuh-subuh. Tapi rencana gadis itu harus diundur karna, "hah? Piye toh Mas mosok wi aku ra oleh moleh? Kepriye seh." Hanni memijat pelipisnya. Barusan Abangnya menyuruh Hanni untuk tetap tinggal di Malang.
"Ra enek uwong nang omah, kabeh podo nang omah e Budhe semingguan paling baline."
"Budhe ngendi seh? Neng Semarang toh? Aku tak langsung wae meluncur rono."
"Ngawur iki bocah. Wes, minggu ngarep ae moleh, duwite tiket sepur cek Mas balekno gaween kowe jalan-jalan karo kancamu utowo pacarmu."
Hanni menghela napas. Gadis itu mengangguk, "yo wes nek urusane wes bar aku tumbasno tiket maneh," ujar Hanni.
"Iyo nduk. Wes yo, Mas tak maem kowe ojok sampe lali maem loh."
"Heem. Titip salam gawe Pakdhe Budhe."
"Iyo."
Hanni terduduk lemas dikasurnya. Padahal semua pakaian udah Hanni masukin ke koper, sekarang cuma tinggal jalan ke stasiun dan duduk di kereta sampai ke Jogja tapi harus diundur, mana Minji juga udah balik ke Surabaya.
Sepi deh.
Tapi mood-nya Hanni tiba-tiba berubah waktu tau kalau Jungwon sedang menunggunya di luar. Dengan cepat, Hanni berlari keluar dan mendapati Jungwon diam di depan pagar.
"Perasaan nggak ada yang pesen ojol deh Mas," ujar Hanni dengan nada becanda.
Jungwon mendongkak dan tersenyum. "Seneng banget yang mau pulang kampung," ujar Jungwon.
Hanni tiba-tiba kelihatan murung membuat Jungwon bingung.
"Kenapa kok mukanya gitu?" Tanyannya.
Hanni menggelengkan kepala.
Jungwon melangkah mendekat setelah Hanni membukakan pagar hitam tersebut, "coba sini cerita siapa yang bikin cewekku murung." Jungwon merentangkan tangannya, memeluk Hanni.
Pelukan Jungwon tuh jadi tempat favorit Hanni kedua setelah rumahnya. Dia selalu merasa tenang dan nyaman, "kenapa? Kamu nggak jadi pulang?" Tanya Jungwon dengan suara rendah.
Hanni mengangguk, "keluarga aku sekarang lagi di Semarang."
"Terus?"
"Aku disuruh pulang minggu depan aja nggak jadi sekarang makanya aku sedikit sedih."
Jungwon terkekeh, posisi mereka masih berpelukan.
"Kalau gitu aku juga nggak pulang minggu ini nemenin kamu aja di sini."
Hanni memisahkan dirinya dari Jungwon.
"Mana bisa kayak gitu? Orang tua kamu gimana? Kakak kamu juga? Mereka pasti pada kangen kan sama kamu."
"Kan diundur seminggu doang, mereka mah mau aku pulang mau nggak biasa aja."
Hening.
Tidak lama Jungwon kembali berbicara.
"Atau kamu mau ikut ke rumahku? Nanti ke Jogja bisa dari Jakarta."
"Ngawur. Malu aku kalau harus nginep seminggu di rumahmu, belum lagi kalau nanti ditanya macem-macem sama orang tua mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend Rent [END]
FanfictionHanni selama ini selalu penasaran bagaimana rasanya pacaran sampai salah seorang teman merekomendasikan Hanni untuk mencoba jadi pelanggan bf rent yang lagi rame di aplikasi burung biru. "pacaran kok bayar sih??"