22. simply to love you

396 85 79
                                    

Kalau boleh di definisikan, rumah Jungwon itu bukan rumah mewah ala-ala sinetron ataupun drama. Rumah-nya minimalis dengan bangunan gaya masa kini berwarna abu-abu, terlihat dingin dari luar tetapi ketika Hanni menginjakkan kaki masuk, rumah tersebut terasa sangat hangat.

Ia disambut oleh keluarga Jungwon bahkan Mama-nya sejak tadi tidak mau melepaskan genggaman tangan Hanni.

Dipuji-pujinya Hanni, "cantik banget loh anaknya, lucu juga," puji Mama Jungwon setiap menatap Hanni.

Tentu saja pujian itu membuat Hanni merasa tersipu.

"Kena pelet kamu ya? Kok bisa-bisanya mau sama Jungwon sih?" Tanya Eunha, si sulung yang memang kerap kali mengoda adeknya itu.

"Pelet apaan sih?! Lo kali tuh pake pelet buat memikat Mas-Mas drummer band," sahut Jungwon.

Eunha mendelik, "berani lo?" Ia hendak memukul punggung adeknya. "Sudah..sudah.. kakak ini ya, kalau adek nggak ada bilang kesepian tapi kalau udah pulang malah ngajakin berantem mulu," ucap Mama Jung. Wanita cantik itu kembali menatap ke arah Hanni, "kamu sudah makan? Makan dulu aja ya baru habis itu istirahat, udah Mama beresin kamarnya Jungwon biar Jungwon tidur di kamar Papa dulu."

"Papa nggak pulang lagi emang?" Tanya Jungwon.

Mama Jung mengangguk, "niatnya mau pulang tapi ada jadwal penerbangan ke Ambon. Mungkin empat hari lagi baru bisa pulang, kamu sementara gapapa kan tidur di kamar Papa?" Tanyanya lembut.

"Aku gapapa sih terus Mama tidur mana?" Giliram Jungwon yang bertanya.

Mama Jung tersenyum, "kalau Mama tidur di mana aja bisa. Udah yuk, makan dulu udah Mama masakin enak-enak. Kamu nggak alergi seafood kan Han?" Tanyanya kepada Hanni.

Hanni menggeleng sambil tersenyum, "syukurlah kalau gitu. Ya udah ayok, Kakak juga ikut makan bareng yuk."

Beneran deh lihat keluarganya Jungwon tuh Hanni jadi ngerasa kangen sama keluarganya. Dan beruntungnya juga Hanni diterima di rumah Jungwon, "serius aku mau nanya sama kamu, kenapa kok mau pacaran sama Jungwon?" Tanya Eunha di sela-sela makan.

"Iya?" Jawab Hanni mendongkak menatap Eunha, "itu gimana ya Kak, Jungwon ganteng terus baik juga."

"Serius cuma karna itu aja?"

Hanni mengangguk. Ia melirik ke arah Jungwon yang terlihat asik dengan makanan di piringnya, "kalau ganteng sih emang iya Adek aku ganteng tapi kalau baik itu kayaknya nggak deh," ujar Eunha. Gadis berambut pendek dengan poni ini menyikut lengan Jungwon, "playboy tau dia."

"Apasih Kak, jangan mulai ya lagi enak makan nih," sahut Jungwon.

"Tapi beneran kan lo tuh playboy. Dulu aja sering ketahuan jalan sama cewek yang beda-beda ke mall," ujar Eunha.

"Kapan gue begitu? Mata lo aja kali salah lihat."

"Sembarangan!" Eunha memukul kepala Jungwon pelan, "sumpah ya lo dulu pernah kepergok sama gue kan waktu nonton bioskop terus lo buru-buru kabur." Eunha menatap Hanni, "seriusan deh Han kamu pikir-pikir lagi mau lanjut pacaran sama Jungwon apa nggak."

"Kak!" Jungwon menoleh penuh ke arah Eunha yang sekarang malah tertawa-tawa. Melihat itu Mama Jung hanya tersenyum kecil, "sudah lanjutin makan kok malah berantem. Maklumin ya Han, kakak adek suka begitu kalau ketemu."

"Iya tante, Hanni juga sering berantem kok sama Abang," jawab Hanni.

"Oh kamu bukan anak tunggal ya?"

Hanni menggeleng, "Aku punya Abang, empat tahun lebih tua dari aku."

"Jadi udah biasa juga ya lihat kayak barusan?"

Boyfriend Rent [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang