Seharusnya tidak seperti ini. Hanni tidak setuju awalnya dengan ide dari Hiyyih tapi dia hanya bisa pasrah ketika ditarik paksa oleh Hiyyih untuk menemani Minji makan di kantin FEB.
Hanni kira Minji akan berlarut dalam kesedihan karna patah hati, nyatanya pagi tadi wajah gadis itu kembali ceria. Bahkan dia mengajak Hanni berangkat bersama ke kampus sambil bercerita random tentang apapun. Minji juga mengajak Hanni untuk mampir ke fakultasnya terlebih dahulu yang berakhir bertemu dengan Hiyyih yang kelihatannya juga sudah melupakan soal patah hatinya itu.
Ketika ditanya sedang apa Hiyyih berada di fakultas pendidikan, gadis itu menjawab dengan santai. "Aku mau nyari obat sakit hati, katanya Eunchae cowok-cowok di fakultas pendidikan pada cakep semua, jadi aku disini karna itu."
Sangat mencerminkan Hiyyih sekali.
"Perasaan biasa aja sih malahan lebih cakep cowok-cowok di fakultas seni kalau kataku," ujar Minji.
"Pusing yo kamu? Cowok-cowok seni wibu semua, ojok mau." Hiyyih menyilangkan tangan sambil menggeleng, "cowok-cowok FEB sih nggak ada obat. Guanteng pol-polan."
"Lah terus kamu nyapo toh disini kok ndak ke FEB ae," Tanya Hanni.
Hiyyih menoleh, "habis ini mau ke sana. Mau ikut nggak?" Ajak Hiyyih.
"Tapi Jeongwoo anak FEB kan? Kalau papasan sama Minji nanti gimana?" Hanni melirik ke arah Minji kemudian mengisyaratkan kepada Hiyyih untuk jangan ke fakultas FEB.
Hiyyih beneran lupa kalau soon to be mas mantan-nya Minji anak FEB, karna setau Hanni wajah-wajah kayak Jeongwoo tuh cocoknya jadi anak teknik yang sering bikin sakit hati anak orang.
"Gapapa kalau kita mau ke sana," ujar Minji sambil tersenyum. "Nasi goreng kantin FEB terkenal enak, aku traktir deh."
"Serius? Wah yo ndak bisa nolak aku, ayolah selain cuci mata lihat cowok-cowok ganteng," ujar Hiyyih.
Hanni sebenarnya tidak masalah mau kemana saja, hanya saja Hanni sedikit khawatir terhadap Minji. Bagaimana kalau nanti Jeongwoo melihatnya? Bagaimana juga kalau nanti Minji tiba-tiba ngeblank seperti kemarin?
Memikirkannya saja Hanni jadi malas buat melangkahkan kaki ke FEB.
Tidak sampai situ saja. Benar dugaan Hanni, mereka tidak sengaja bertemu Jeongwoo serta Ricky ketika mereka menginjakkan kaki di kantin. Minji seolah tak peduli dan pergi melewati meja Jeongwoo begitu saja, diikuti oleh Hiyyih dan Hanni.
Minji menyuruh Hiyyih untuk mencari kursi sementara dia akan mengantre membelikan nasi goreng.
Hanni yang awalnya berdiri di sebelah Minji memandangi gadis itu dengan tatapan khawatir, "kamu serius mau tetep makan disini?" Tanya Hanni.
Minji mengangguk. Dia menoleh, "emangnya kenapa? Han, kamu nggak usah terlalu khawatir. Sekarang aku beneran udah gapapa, kamu temenin Hiyyih aja sana nyari kursi biar aku antre sendirian." Minji mendorong pergi Hanni membuat gadis yang rambutnya hanya dicepol asal ini mengangguk dan menghampiri Hiyyih yang rupanya sudah menemukan meja untuk mereka.
Tapi Hanni buru-buru mendatanginya dan menepuk lengan Hiyyih, "kamu kenapa harus nyari meja di sini sih?! Apa-apaan depan belakang sama mejanya Jeongwoo," bisik Hanni.
"Santai bro, santai," ujar Hiyyih menenangkan. "Cuma depan belakang doang nggak bakal ngaruh apa-apa kali Han, uwes lah percoyo sama aku."
Hanni mendesah pelan sembari melirik ke belakang. Matanya tak sengaja bertemu dengan mata Ricky membuat gadis itu melemparkan senyum dan dibalas anggukan kecil oleh Ricky.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend Rent [END]
FanfictionHanni selama ini selalu penasaran bagaimana rasanya pacaran sampai salah seorang teman merekomendasikan Hanni untuk mencoba jadi pelanggan bf rent yang lagi rame di aplikasi burung biru. "pacaran kok bayar sih??"