Fe (2861) (55,933)

3.6K 521 55
                                    

"Terus, gimana caranya kita komunikasi?" Timur bertanya sambil memejamkan mata. Mereka sedang berada di rumah sakit, kekurangan tidur pun iya.

"Pakai waktu, sekolah buka jam 7 pagi. Dan sistem sekolah akan secara otomatis terbuka pada jam 06:30 pagi.Di jam 06:30 kita akan masuk ke dalam sekolah. Samudera dan Atlas masuk ke dalam ruang guru untuk menyabotase komputer dan memasukkan video kepala sekolah kita. Bumi dan Bintang, kalian harus siap di ruang kepala sekolah untuk memasang kamera cctv. Utara dan Timur akan menjadi pengarah untuk para peserta. Tenggara, lo harus urus satpam yang masuk di jam 06:30 pagi. Waktunya satu jam. Kalau jam 07:30 kalian belum ada yang muncul, gue bakal susul kalian semua." Mereka mengangguk mendengar jawaban dan perintah dari Barat.

Besoknya, tepat jam 06:30 pagi, mereka masuk ke dalam sekolah. Tenggara melakukan tugasnya untuk melumpuhkan seluruh satpam yang masuk di jam ini. Dengan lihai, Tenggara memukul satu satpam yang berjaga di gerbang depan menggunakan balok kayu, kemudian dia menyeret tubuh satpam itu masuk ke dalam pos.

Di dalam sekolah, Samudera dan Atlas sudah berhasil mencuri kunci ruang guru dari ruang BK yang di mana mereka sudah mendapat akses masuk oleh Pak Arya. Samudera dan Atlas mulai menyabotase seluruh komputer dan menyambungnya ke komputer mereka. Bahkan mereka juga mengunci pintu ruang komputer agar para guru tak bisa masuk.

"HEI!" Tenggara berlari menghindar saat satu satpam memergokinya melakukan aksi keren, menurutnya. Tenggara terlibat adegan kejar-kejaran di lorong-lorong sekolah hingga mereka sampai pada daerah salah satu kantin yang ditutup sementara karena kasus terbunuhnya ibu kantin delapan hari lalu.

"Kamu masih kecil udah nyusahin orang tua aja. Kamu harus ikut saya untuk mendapat hukuman!"

Tenggara bukannya takut, malah tertawa, lebih tepatnya mengejek. "Kayaknya gak, deh."

Satpam itu mengernyit bingung, tapi saat dia berbalik dan menghadap belakang, sebuah tongkat kasti menghantam wajahnya dan satpam itu tak sadarkan diri

"Kak, kira-kira pertanyaannya susah gak, ya?" Utara dan Timur tertawa mendengar anak didiknya yang ikut acara cerdas cermat.

Semua peserta di sini menjadi satu ruangan. Dan berkat Barat yang melakukan kerja sama dengan Pak Arya, Utara dan Timur berhasil menjadi pelatih dadakan untuk para peserta.

Timur menggeleng. "Kayaknya gak deh. Soalnya dulu gue juga ikutan tuh."

"Iyakah? Katanya Kakak berdua salah dua dari 260 siswa yang berhasil menduduki sepuluh besar tanpa tergeser sekalipun. Keren banget!" lagi-lagi Utara dan Timur tertawa lalu mengangguk.

Utara memegangi perut yang terasa keram karena tertawa. "Gak keren itu namanya kalau belum bisa menggeser peringkat satu dan dua," jawab Utara merendah untuk meroket.

"Memangnya Kak Barat sama Kak Selatan gak pernah geser posisi?"

Utara menggeleng. "Gak pernah. Walaupun skor semester kami cuma 85,74. Tapi skor ujian mereka adalah nilai sempurna."

"Seratus gitu?"

Timur mengangguk. "Iya, Barat selalu dapet skor 100 dan Selatan selalu dapet skor 99,99 di angkatan IPA. Belum ada tuh yang berhasil menggeser mereka. Bahkan yang anak angkatan IPS aja cuma berhasil mendapat skor 97,98." Lagi-lagi seluruh murid tambah gugup, yang benar saja.

[✓] Genius Dangerous 2023 : Alpha High School [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang