Ni (2923) (58,693)

3.3K 512 40
                                    

Barat yang baru saja masuk ke dalam kelas langsung diserbu berbagai pertanyaan dari Tenggara dan yang lainnya. Dia diam, menatap mereka satu per satu sebelum akhirnya tersenyum. Itu hal yang mendadak dilakukan, membuat mereka semua langsung menatap seolah tak percaya. Dengan senyuman itu, Barat terlihat begitu manis, berbeda dari biasanya yang kerap bersikap seperti iblis.

Barat mengangguk. "Aman. Tapi gue mau ngomong sama kalian. Cuma gak di sini," ucap Barat, mengajak ketujuh temannya untuk pergi.

Ruang rahasia milik Pak Arya kembali terbuka seperti biasa. Aroma debu-debu dari buku usang, perabot lama yang sebagian sudah berkarat mulai menusuk penciuman mereka begitu tajam. Tapi, biarlah. Setidaknya dengan adanya ruangan itu, keselamatan mereka jelas terjamin. Tidak ada satu pun orang akan merasa curiga, pintu masuk tak terduga di balik rak berisikan buku kerja.

Mereka duduk asal, memilih tempat nyaman untuk diri masing-masing. Tapi, pandangannya menatap ke satu titik utama. Barat. Lelaki itu meletakkan beberapa foto siswa-siswi AHS yang dikabarkan hilang setelah mereka dinyatakan keluar, kemudian dia mulai mengambil semua berkas simpanan dan membantingnya kasar.

"Aluna, Kevin, Natasha, Leo, Naufal, Chelsea, Juna dan terakhir Chandra," Barat berucap sambil menunjuk delapan foto di atas meja.

"Mereka berlima adalah murid angkatan 2021. Natasha, Leo, dan Naufal dikeluarkan lebih dulu sebelum Aluna dan Kevin. Dari informasi yang gue dapat, ketiganya dikeluarkan karena mereka mulai memberontak. Kurang lebih sama kayak kita. Mereka mulai melanggar seluruh peraturan sekolah yang mengakibatkan skor terus berkurang, sedangkan Aluna dan Kevin, keduanya tidak mengikuti ujian apa pun dan selalu libur sekolah tanpa alasan."

"Terus? Mereka bertiga juga hilang dan dilupakan sama warga sekolah gitu?" tanya Tenggara, kurang mengerti.

"Utara, putar rekaman video yang udah lo pindah filenya." Utara mengangguk. Tablet itu mulai dikeluarkan dari dalam tas, memutar kembali video yang dia tonton saat berada di ruang UKS.

"Lihat ini, wajah keduanya sangat mirip dengan Natasha dan Leo." Timur menunjuk dua robot remaja yang dibawa masuk oleh orang-orang berseragam. Mereka semua mengamati, kemudian mengangguk setuju.

Setelah di jeda beberapa saat, rekaman kembali diputar. Kali ini topik pembicaraannya adalah tentang pembangkitan orang yang sudah mati, menjadikan manusia sebagai robot. Singkatnya, penggabungan antara manusia dan AI.

"Ini gila!" ucap Atlas tak percaya. Pikiran itu mulai berkecamuk, tentang kakaknya yang mungkin akan mengalami hal serupa.

"Mereka membunuh, mengambil organ dalamnya untuk dijual, menahan setiap roh untuk membuka portal ke alam lain, dan terakhir mereka juga mengambil tubuhnya untuk digabungkan menjadi robot? Ini sangat tidak manusiawi!" Samudera berucap tegas, dia bahkan memukul meja sangking kesalnya.

"Tunggu, itu berarti—Marsya ... dia adalah objek uji coba yang berhasil kabur! Sam, Marsya koma, kan? Apa kata dokter?" Samudera menatap Bumi khawatir, berharap akan mendapat jawaban yang tepat.

Samudera berpikir sebentar, mengingat keras apa yang dokter katakan padanya lalu mengedikkan bahunya ragu. "Dokter tidak tahu. Katanya, semua hanya bisa kembali dari alam bawah sadar Marsya sendiri. Dsn secara psikologis, dokter bilang kalau ada kemungkinan jiwa Marsya tersesat dan belum bisa kembali ke tubuhnya. Itu hal yang wajar terjadi saat koma."

[✓] Genius Dangerous 2023 : Alpha High School [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang