•
•
•
Tok! Tok!
"Iya, sebentar."
Tok! Tok! Tok!
"IYA, SEBENTAR WOI!"
Dengan kesal, Utara membuka pintu rumahnya—ah ralat, maksudnya pintu rumah Barat yang diketuk berulang kali, padahal masih pagi.
Saat pintu terbuka, Utara menaikkan satu alisnya bingung. "Lo ngapain di sini? Gak sekolah?"
Di hadapannya, Bintang sudah berdiri sambil memakai seragam rapi, lengkap dengan tas ransel yang disampirkan pada satu bahu. Mereka agaknya bersemangat karena akan masuk lagi untuk pertama kalinya setelah libur semester yang panjang.
Bintang menatap tanpa ekspresi. "Gue tamu, minggir, gue harus masuk." Bintang menjawab tanpa dosa, setelahnya mendorong Utara yang berdiri di ambang pintu.
Utara memegang punggungnya yang terasa sakit. "Anjir! Maen seenaknya masuk aja lo!"
Barat yang sedang anteng baca buku di kamar juga langsung terkejut saat pintu kamarnya dibuka oleh Bintang dan Utara yang mengomel di belakangnya.
"Ada apa?"
Bintang mendengus dan melempar tasnya ke Utara. "Biarin gue duduk dulu," jawabnya, lalu Bintang milih lesehan di lantai.
Utara yang menahan kesal hanya mengikuti Bintang duduk lesehan di lantai. "Lo berdua tahu Chelsea, Juna sama Chandra gak?" tanya Bintang tiba-tiba.
Utara dan Barat langsung bingung, lalu menatap Bintang aneh. Mereka sepertinya tidak tahu sesuatu. Ketinggalan info, sih. Punya ponsel, tapi gak pernah dipakai.
"Udah gue duga kalau lo berdua gak ta—."
"Lo ngapain tiba-tiba tanya mereka, hah? Mereka udah mati," celetuk Utara, memotong omongan Bintang.
Bintang sontak terkejut dan menarik tubuh Utara agar berhadapan dengannya. Kedua tangan itu mencengkram pundak Utara dan mencari kebohongan di sana.
Utara dengan kasar melepaskan cengkraman Bintang. "Apaan sih lo!"
"Jadi, lo tahu mereka bertiga?" tanya Bintang, mengulang.
"Ya iyalah! Lo pikir gue pikun apa sampai gak inget sama temen kelas sendiri!"
"Emangnya kenapa?" tanya Barat, ikut bergabung.
***
"Gue gak takut."
Samudera menggulung lengan bajunya, di hadapannya kini ada Timur dan Bumi yang kondisinya cukup mengenaskan. Wajah mereka babak belur karena dipukul oleh Samudera.
"SAMUDERA!" Samudera kembali tertawa singkat kala melihat Atlas dan Tenggara berlari ke arah mereka bertiga.
Atlas dan Tenggara langsung membantu Bumi dan Timur yang terduduk di tanah. Tenggara menatap nyalang Samudera dan mendorong bahunya hingga Samudera hampir limbung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Genius Dangerous 2023 : Alpha High School [Terbit]
Mystère / ThrillerPanduan baca bisa cek akun ini! Alpha High School adalah sekolah bergengsi yang terletak di Jakarta pusat. Di sekolah ini bukan orang yang punya uang yang berkuasa, melainkan yang jenius lah yang berkuasa. Simpelnya lo jenius o berkuasa. Sekolah ini...