Cu (2562) (63,546)

3.2K 518 35
                                    

"Lo harus bisa lupa sama masa lalu. Hidup itu tergantung pilihan. Apa pun yang kita pilih, kita harus jalani." Utara berbalik, menghadap pemuda di hadapannya sambil meneteskan air mata.

Pemuda itu tertawa pelan. "Utara, Utara, lo itu manusia paling naif yang pernah gue temui. Gue pernah bilang apa sama lo? Ada du—."

"Udah, jangan diterusin. Gue bosen banget dengernya," sela Utara kesal.

Pemuda itu menggeleng. "Terkadang manusia itu harus mirip nikel menurut gue. Nikel biasanya digunakan dalam pembuatan koin logam. Iya kecil, tapi berharga. Salah satu enzim yang ada di nikel, yaitu urease bisa didefinisikan dalam kehidupan manusia. Urease mengkatalisis hidrolisis urea untuk membentuk amonia dan karbamat. H2 membentuk Proton dan elektron, begitu juga sebaliknya dapat mengkatalisis reaksi balik, yaitu reduksi Proton untuk membentuk gas hidrogen."

"Utara, ini hidup lo, pilhan lo. Selagi masih mampu, lakukan aja yang lo mau. Terkadang kalimat be your self juga perlu dipakai untuk semua manusia. Intinya, jalani apa yang udah jadi pilihan."

Sesaat setelah itu kepala Utara mendadak pusing sampai rasanya berputar-putar hebat. Nyeri mulai merambat, menguasai seluruh saraf hingga membuatnya bangun dan tersentak. Begitu duduk, darah rendahnya seketika naik dan napasnya langsung memburu.

"Cuma mimpi."

Utara lantas mengecek ponsel yang tiba-tiba berbunyi. Ada 12 panggilan tak terjawab dan 20 pesan spam dari Tenggara. Utara tak berniat membukanya, tapi dia sempat membaca sekilas melalui layar notifikasi. Tenggara mengatakan kalau Samudera resmi ditahan oleh polisi karena terbukti telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap Barat dan Langit, juga satu orang pemuda tak dikenal.

Utara mengacak rambut frustrasi, kemudian meletakkan kembali ponsel di atas meja. Dirinya bangkit dan berjalan ke arah dapur hanya untuk mengambil minum yang kemudian dibawa ke kamar. Begitu melewati kaca wastafel dekat kamar mandi, wajahnya terlihat acak-acakan. Dia menatap lamat dirinya sendiri, kemudian mulai mengeluarkan kotak besi dari dalam lemari obat.

Dibukanya kotak itu pelan. Tidak ada ekspresi yang dipancarkan. Datar. Utara melirik dua foto yang dilingkari tinta merah dan lima diantaranya memiliki tanda silang berwarna serupa.

"Langit dan Selatan koma, Barat diserang terang-terangan oleh Samudera. Selanjutnya apa?" dia bergumam.

"AI yang dibuat 6 tahun lalu, Natasha dan Leo. Mereka adalah AI manusia asli yang diprogram untuk beradaptasi dengan manusia. Bajingan itu menempatkan mereka di sekolah untuk mempelajari manusia lagi, sedangkan Kevin dan Aluna, mereka sepertinya juga hampir disempurnakan."

Tiba-tiba Utara tertawa kencang. Entah meratapi kemalangan teman-temannya atau lelah karena mempelajari teori aneh yang ada. "Lucu, hahaha. WOLF’S HELL memang bajingan. Tapi setidaknya dengan ini, gue berubah pikiran."

Atlas dan Timur berdiri di depan jeruji besi Samudera. Mereka bertiga saling diam, tidak berniat untuk kembali melakukan obrolan. Samudera sendiri hanya menunduk dalam karena tidak berani menatap mata keduanya. Raut muka itu terselip sebuah rasa tak bersalah. Sedari awal pun mereka memang kurang pantas bersama. Satu per satu bergabung bukan untuk mendapatkan informasi satu sama lain, tetapi mencari kelemahan dan kesempatan demi tujuan masing-masing.

[✓] Genius Dangerous 2023 : Alpha High School [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang