V (3427) (50,942)

3.4K 524 19
                                    

Akibat kasus pembunuhan yang baru terjadi pagi tadi, sekolah akhirnya memutuskan untuk meliburkan sementara siswa mereka selama dua hari lamanya. Kali ini Langit sedang duduk di halte, menunggu bus datang sambil menatap ke arah sekitar. Lagi pun Langit juga bukan termasuk jajaran orang kaya seperti sembilan kawannya, dia hanya anak sederhana yang kebetulan diberkahi kecerdasan luar biasa. Dirinya bahkan sudah tinggal di panti asuhan sejak usianya menginjak tujuh tahun karena orang tuanya meninggal kecelakaan.

Satu kebiasaan Langit yang selama ini tak diketahui orang-orang adalah Langit itu astrophile. Langit tersenyum kala berhasil memotret indah pemandangan lembayung senja.

Itu adalah kesempatan bagus. Lampu merah, Langit semakin bersemangat memotret dengan damai melalui ponselnya hingga saat dia mencoba memotret ke arah depan, matanya menyipit. Dari layar ponselnya sebuah truk kontainer melaju cepat tepat di hadapan mereka. Semua orang yang berada di dalam bus sontak berdiri, melihat apa yang akan terjadi.

"TURUN DARI BUS!"

Teriakan terakhir kali dari sang supir sebagai penutup hantaman kuat yang tak terelakkan. Truk berguling dan terjadilah tabrakan beruntun yang memakan 1 bus, beserta 5 mobil di belakangnya.

Bus berguling menjauh hingga membentur pembatas jalan. Langit mencoba mencari kesadarannya yang hampir hilang dengan pandangan buram. Dari dalam bus, melalui jendela bus yang telah rusak, tepatnya di seberang sana, sebuah sedan hitam hancur dan ada sosok dikenalnya tergeletak, pingsan.

"S-Selatan." Setelahnya semuanya gelap.

"Terima kasih, Suster."

Barat masuk ke dalam ruang IGD dengan wajah datar, matanya menatap Utara tajam, sedangkan Utara hanya nyengir dan menggaruk kepala yang sedikit gatal. Kepala Utara diperban, tangannya memakai gips dan wajahnya ada beberapa luka goresan.

Utara nyengir. "Hehe jangan marah ya, lo ganteng banget, deh."

Dari arah pintu, Bintang dan Atlas memasuki IGD sembari membawa tas Utara. Atlas memberikan kunci motor ke Barat dan menggeleng.

"Mending lo beli baru deh, motor lo udah gak tertolong." Barat mengepalkan tangan dan semakin menatap Utara dengan tajam.

"Lo!" tunjuk Barat emosi. Motor kesayangannya harus dibuang sebagai rongsokan gara-gara ulah Utara.

"Sumpah! Demi Allah! Gue gak sengaja, Bar. Nanti kalau ada rezeki gue ganti, dah." Utara semakin panik, Barat seakan ingin mengulitinya hidup- hidup.

Bintang menggeleng. "Lagian lo aneh-aneh aja. Bisa-bisanya pakai motor Barat terus ditabrakin ke pagar sekolah."

"Ya maaf, gue gak tahu kalau motornya Barat bisa begitu. Tapi, untung aja cuma motor Barat yang rusak sama gue yang bonyok. Setidaknya gak makan korban jiwa," jawab Utara yang sedikit bersyukur jika itu adalah kecelakaan tunggal.

"Untung motor gue cuma rusak? Ganti! Gue gak mau tahu!" Barat merasa sangat geram.

"Ya Allah, Bar. Eh, lo jangan marah-marah kenapa? Temen lo lecet ini."

[✓] Genius Dangerous 2023 : Alpha High School [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang