Setelah aksi Zhirco menyatakan cinta pada Meira di panggung event pensi, kini Meira tampak dalam rangkulan Zhirco bersama teman-temannya. Jujur saja teman-temannya tak percaya Zhirco seorang anak introvert bisa menyatakan cinta pada perempuan yang ia suka dengan seberani itu.
Baru kali ini ia berani menyatakan cinta di depan publik. Apa Zhirco benar-benar akan menjadikan Salma sebagai cinta terakhirnya? Semua hanya Zhirco dan Tuhan yang tau, kita doakan bersama ya teman-teman.
Sementara itu senyuman tak kunjung pudar yang begitu terpancar dari wajah seorang Meira, rangkulan Zhirco tampak begitu nyaman untuk diri Meira.
Flashback
Setelah pernyataan cinta yang dilakukan Zhirco, seisi ballroom pada bergemuruh dengan kata terima. Semua sorot mata memandang ke arah Meira sebab Zhirco menunjuk dimana tempat Meira berdiri mematung akibat aksinya.
Para penonton pun telah membuka jalan untuk Meira naik ke panggung menghampiri Zhirco. Sedangkan Meira masih terdiam dan memandang Alina yang ada di sampingnya.
"Kamu tau yang terbaik buat kamu Mei, aku selalu dukung apapun itu yang menurut kamu baik." Ujar Alina sembari menggenggam tangan sahabatnya itu.
Dengan jantung yang berdetak kencang tak karuan Meira berjalan menuju panggung, hal itu yang semakin membuat penonton makin bergemuruh. Kemudian disambutlah oleh Zhirco kedatangan Meira dengan uluran tangannya agar Meira lebih mudah naik ke atas panggung.
"Ini dia Almeira Berliana, wanita yang berhasil membuat saya jatuh cinta padanya, Meira mau kah kamu menjadi kekasihku?" Pinta Zhirco kembali dengan berlutut di hadapan Meira sembari membawa sebuah kontak cincin yang ia sodorkan dihadapan Meira. Tentu saja aksi berlutut Zhirco membuat seisi ballroom histeris.
Siapa yang kuat lihat keuwuan ini Zhir, jujur enggak kuat nih Zhir di tembak macam di ajak nikah gini Zhir.
"Bangun Kak, jangan berlutut." Ucap Meira sembari membantu Zhirco bangun dari posisi berlututnya. Zhirco pun bangun dari posisi berlututnya. Setelah Zhirco berdiri sejajar dengan Meira, Meira meminta microfon Zhirco.
Jantung Zhirco berdetak kencang menunggu jawaban yang keluar dari mulut Meira, momen inilah yang begitu di nanti oleh Zhirco beberapa hari ke belakang ini.
"Kak Zhirco, maaf Kak, aku enggak bisa." Ujar Meira yang berhasil membuat seisi ballroom terdiam, begitu pun dengan Zhirco yang menghembuskan nafasnya dengan berat.
"Aku enggak bisa nolak Kak Zhirco." Imbuh Meira yang membuat seisi ballroom bersorak gembira, sedangkan Zhirco masih mematung.
"Ayo pakaikan cincinnya, udah aku jawab loh Kak." Ujar Meira yang membuat Zhirco tersenyum dan memakaikan cincin pada jari manis Meira, setelah itu tak lupa Zhirco memeluk erat Meira.
"Makasih Mei, aku sayang kamu Mei." Ucap Zhirco dalam pelukannya pada Meira.
******
Kini Meira dan Zhirco telah resmi berpacaran, seperti saat ini mereka sedang melakukan kencan pertama.
"Kak kita ngapain di resto mewah kayak gini?" Tanya Meira.
"Kan tadi aku bilang, kita mau kencan sayang." Jawab Zhirco dengan mesra
"Iya sih, tapi kan enggak perlu juga di resto mewah kayak gini Kak, sayang banget uangnya, pasti mahal ini makanannya." Ucap Meira yang merasa canggung berjalan menuju meja mereka dengan pemandangan para pengunjung yang tampak highclass, sedangkan Meira hanya mengenakan kemeja simple yang dipadukan dengan celana jeans biru muda serta sepatu sneakers yang tampak buluk.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE THE ONE (TELAH TERBIT)
Teen FictionPEMBELIAN NOVEL BUKA CHAPTER "INFO ORDER" 🫶🫶 Arzhirco Nicholas Gardiatma dan Almeira Berliana, dua insan yang bertemu tanpa sengaja hingga semesta menentukan jalan mereka. Jika cinta memang anugerah mengapa harus dipertemukan dengan yang berbeda...