💕35💕

7.5K 540 75
                                    

Hasil penelitian pantauan cctv yang dilakukan Alvin, Alina dan Meira menemukan hasil titik terang, dimana dalam cctv itu terlihat jelas Pak Meltho yang mengatur masuk dan keluarnya mobil box yang membawa Papa Marvin dan Mama Rosalina.

Hal itu tentu saja membuat semua tercengang bukan main, apalagi Zhirco, ia benar-benar tak menyangka bahwa Pak Meltho, salah satu orang kepercayaannya, bahkan orang yang Zhirco anggap penuh jasa untuk kemajuan perusahaannya begitu tega terlibat dalam penculikan terhadap kedua orang tuanya, hal ini bahkan sulit untuk Zhirco percaya.

"Gue udah dapat dimana tempat anak Pak Meltho dirawat." Ujar Alvin.

"Tunggu kita jangan gegabah dulu, mending kita bagi tugas aja gimana?" Ucap Bang Geraldi

"Bagi tugas gimana Bang." Tanya Clara

"Zhirco sama Alvin cari Pak Meltho, gue sama Andra otw ke rumah Bu Lily siapa tau ada petunjuk disana." Ujar Bang Geraldi

"Lah terus cewek-cewek ini kebagian tugas apa Bang?" Tanya Clara

"Lo sama Alina jagain Meira aja sama Papa Darmawan dan Mama Elisa, gue akan minta polisi berjaga di sekitar sini untuk jaga kalian, nanti kita saling berkabar dan monitoring aja." Ujar Bang Geraldi

"Gue setuju sama saran Bang Geraldi, dengan begitu kita bisa lebih cepat temuin dimana keberadaan Mama dan Papa." Ujar Zhirco

"Yaudah kita bergerak sekarang."ajak Bang Geraldi

"Tunggu gue di mobil, gue pamit sama Meira dulu." Ucap Zhirco

"Oke Zhir." Jawab Alvin

"Gue sama Andra langsung berangkat ya." Ujar Bang Geraldi

"Hati-hati Bang." Ucap Alvin

Iya Meira memang sedang beristirahat di kamarnya karena lagi-lagi perutnya terasa kencang, sejujurnya Zhirco tak ingin meninggalkan Meira sedetik pun tapi bagaimana lagi, kedua orang tuanya kini juga dalam bahaya, bahkan tak tau dimana keberadaannya, membuat Zhirco mau tak mau meninggalkan Meira sejenak untuk menyelamatkan kedua orang tuanya.

Cklek.. Zhirco membuka pintu kamarnya, terlihat Meira sedang berbaring sembari mengusap perut besarnya.

"Sayang." Panggil Zhirco pada Meira saat masuk ke dalam kamarnya.

"Mas.. gimana? Apa udah ada kabar soal Papa dan Mama, Mas." Tanya Meira yang membuat Zhirco menggelengkan kepala.

"Terus gimana Mas?" Tanya Meira kembali

"Kamu yang tenang ya sayang, aku mau minta izin sama kamu, aku mau cari Mama sama Papa, aku dan lainnya udah menyusun strategi, kita akan berpencar, aku dan Alvin akan cari Pak Meltho untuk minta petunjuk, Bang Geraldi dan Bang Andra akan coba ke rumah Flora, Alina dan Clara akan nemenin kamu disini sama Mama Elisa dan Papa Darmawan." Tutur Zhirco pada Meira.

"Kamu bergerak tanpa di dampingi polisi Mas." Tanya Meira yang diangguki oleh Zhirco

"Mas, apa enggak lebih baik kalian di dampingi polisi aja." Imbuh Meira.

"Me, kita enggak bisa kalau terlalu bergantung sama Polisi, yang mereka tangani enggak cuma masalah ini aja Me." Ujar Zhirco

"Aku khawatir sama kamu Mas, aku takut kamu kenapa-kenapa, enggak lama lagi anak-anak kamu lahir Mas, aku benar-benar takut kamu kenapa-napa." Ucap Meira penuh khawatir pada suaminya itu hingga air mata tak mampu tertahankan.

"Jangan nangis sayang, Mas akan jaga diri, lagian Mas kan enggak sendiri, nanti kalau memang sudah dapat petunjuk Mas juga akan minta tolong pihak kepolisian, Mas janji akan balik bawa Mama dan Papa dalam keadaan baik-baik aja." Tutur Zhirco yang berusaha menenangkan ketakutan yang menggeluti perasaan Salma.

YOU ARE THE ONE (TELAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang