💕21💕

6.7K 466 40
                                    

Meira tampak menangis sembari terduduk di ranjang dan memeluk kedua kakinya. Tangisannya pecah saat mendengar penjelasan Zhirco tentang masa lalunya, terutama tentang Flora. Hati Meira seolah teriris dan tercabik saat Mendengar penuturan Zhirco tentang dirinya dan Flora yang ternyata sudah sangat sejauh itu mereka menjalin hubungan dulu.

"Aku minta maaf Me, aku enggak ada maksud nyakitin kamu, aku akuin aku salah enggak cerita tentang masa lalu aku ke kamu." Ujar Zhirco pada Meira.

"Aku enggak pernah mau tau masa lalu seseorang Mas, karena aku tau enggak ada masa lalu seseorang yang baik-baik aja, kenapa kamu ceritain masa lalu kamu ke aku, yang bikin aku terluka jadinya." Ucap Meira di tengah tangisannya yang terdengar cukup terisak

"Kamu harus tau Me, kamu harus tau langsung dari aku supaya kamu enggak makin terluka, aku enggak mungkin bisa mengendalikan Flora, itu sebabnya aku harus mengendalikan rumah tangga kita di tengah kehadiran Flora yang aku enggak pernah tau apa yang akan dia lakukan kedepannya." Tutur Zhirco.

Meira seolah tak mampu berkata, tak pernah terbayangkan ia akan seluka ini karena masa lalu Zhirco, menurutnya masa lalu Zhirco begitu di luar nalarnya.

"Sebrengsek-brengseknya aku, aku enggak mungkin nyakitin orang yang aku cinta Me, please jangan tinggalin aku Me, aku mohon." Ucap Zhirco sembari berlutut di depan Meira.

"Bangun Mas, jangan buat aku berdosa karena membuat suamiku berlutut seperti ini, aku minta kamu bangun Mas." Pinta Meira yang membuat Zhirco terbangun dari posisi berlututnya dan langsung duduk di samping Meira.

Jujur tak hanya Meira yang merasa terluka dengan masa lalu Zhirco, Zhirco pun merasa terluka melihat istri yang begitu ia cintai menangis seperti ini karenanya.

"Berapa kali kamu melalukan hubungan badan itu Mas?" Tanya Meira

"Sekali, hanya sekali Me, itu pun aku dalam keadaan mabuk, aku enggak tau apa yang terjadi, saat aku bangun aku udah ada di ranjang itu, jadi aku enggak tau video yang Flora ancamkan ke aku itu benar adanya atau enggak, aku juga enggak tau Me." Jelas Zhirco dengan berlinang air mata pada Meira.

Melihat Zhirco begitu berlinang air mata membuat Meira langsung memeluknya, tangisan keduanya pecah saat saling berpelukan, Meira memang sakit saat tau masa lalu Zhirco yang begitu di luar nalarnya, tapi Zhirco juga tak kalah sakit saat ia sudah berusaha mengubur semua masa lalunya dan berubah menjadi Zhirco yang lebih baik, dan Meira sadar akan betapa besarnya usaha Zhirco untuk menjadikan dirinya lebih baik.

"Aku sayang kamu Me, aku enggak mau kehilangan kamu, aku takut, aku benar-benar takut saat Flora tiba-tiba datang kembali Me, aku bisa saja bersikap egois dengan memutuskan kontrak kerja Flora dengan perusahaan, tapi meski itu semua aku lakukan sama aja enggak ada jaminan untuk Flora enggak ganggu keluarga kita Me, belum lagi dengan memutuskan kontrak sepihak pandangan orang akan berkurang terhadap perusahaanku aku juga takut membuat Mama Kecewa, banyak ketakutan dalam diriku Me." Tutur Zhirco dalam pelukan hangat sang istri.

"Aku tau apa yang kamu rasain Mas, kita lewatin sama-sama ya, mungkin ini ujian untuk rumah tangga kita, kita hadapi bersama ya." Ujar Salma menenangkan Zhirco.

Melepaskan pelukan sang istri, Zhirco langsung menangkup wajah Meira dimana terlihat mata sang istri tampak sedikit bengkak karena terlalu lama menangis.

"Maaf beribu maaf aku ucapkan padamu Me, aku sudah membuatmu terluka." Ucap Zhirco yang di angguki Meira.

Meira memang terluka, namun untuk marah dan membenci Zhirco jujur ia tidak bisa, apalagi semua yang terjadi adalah bagian dari masa lalu Zhirco, dan Zhirco pun mengakui itu, mau marah atau membenci Zhirco pun tak ada gunanya dan sekarang lelaki itu juga suaminya, tak ada hal lain yang bisa Meira lakukan selain memaafkan, tak ada yang sempurna di dunia ini, semua orang pernah salah, semua orang pernah khilaf tapi semua orang juga berhak mendapat maaf untuk bisa insyaf.

YOU ARE THE ONE (TELAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang