Chapter 4

10.6K 1.2K 22
                                    

Xu HaoYu pulang dengan kelelahan, jatuh ke kasur yang empuk, tertidur lagi.

Tingkat kemalasan Xu HaoYu berada di tingkat paling serius, dia bisa tertidur seharian tanpa terganggu.

Chen Bo selesai menyiapkan makan malam untuk Tuan Mudanya, melihat sosok itu belum keluar, ia naik untuk memeriksa.

Jangan sampai dia sakit lagi, dan mereka kecolongan.

Pintu kebetulan tidak dikunci, Chen Bo melihat sang pemuda masih tertidur nyenyak di atas tempat tidur. Separuh pipinya tenggelam dalam bantal, dan seluruh tubuhnya terbuka, menyerap pendingin ruangan. Sepotong kulit giok putih terekspos dengan kelembutan yang menggoda.

Tuan Muda Xu, anda harus beruntung pria tua ini sudah tua, jika tidak, jangan salahkan karena berbuat diluar batas.

Membangunkan dengan sabar sampai si empunya membuka mata.

"Chen Bo, ada apa?" Suaranya parau, khas bangun tidur. Bila orang lain mendengar ini, dipastikan telinga mereka akan gatal(tergoda).

Membantu menutup tirai jendela, Chen Bo berjalan menghidupkan lampu, "Tuan Muda, ini sudah waktunya makan malam. Apakah anda tidak lapar..."

Belum sempat Chen Bo menyelesaikan kata-katanya, gemuruh hebat terdengar dari perut Xu HaoYu.

"Oh, benar. Pantas saja, aku lapar. Paman Chen terima kasih sudah membangunkan ku, jika tidak, aku mungkin akan mati kelaparan." Jawabnya dengan cengiran polos menepuk perut, gimmick.

Menghela nafas jengah, Chen Bo setuju secara lisan dan diam-diam merutuki dalam hati.

Di tangga, Xu HaoYu bertemu dengan He Guanlin yang juga kebetulan hendak turun.

Oh, ternyata kamu mulai menganggap ini rumahmu, ya?

Memutar mata malas, Xu HaoYu melanjutkan langkahnya dengan punggung lurus.

Hubungan antara He Guanlin dan Xu HaoYu semakin hari semakin jauh terutama ketika Xu HaoYu mulai mengambil alih tubuh pemilik asli.

Keduanya makan dalam keheningan berkepanjangan, sampai ketika He Guanlin yang memberanikan diri melirik Xu HaoYu, menemukan bekas luka sayatan di pergelangan kiri pemuda itu.

"Kamu! Apa yang kamu lakukan?! Jangan berani berpikir untuk mengancam ku dengan ini!" Kemarahan melonjak tiba-tiba tatkala melihat garis hidup dan mati Xu HaoYu.

"..... Apa yang kamu katakan?!" Xu HaoYu menghempaskan tangan pria itu ke samping. Suaranya meninggi, "oh, kamu masih peduli denganku? He Guanlin, mengapa kamu....!!!"

Perasaan asam naik membuat mual tak tertahankan. Mengikuti nalurinya, Xu HaoYu berlari ke kamar mandi di lantai bawah.

Chen Bo menjadi panik, mengikuti. "Tuan Muda Xu, anda baik-baik saja?"

"Tidak... Aku..." Muntah lagi, Xu HaoYu menunduk semakin dalam, memuntahkan isi perut.

Khawatir masuk angin, Chen Bo membantu memijat tengkuk putih mulus Xu HaoYu, perlahan.

Suara pemuda itu tidak kecil, He Guanlin bisa melihat betapa kerasnya dia muntah. Perasaan jengkel dan menyesakkan tiba-tiba memenuhi dadanya, ia meninggalkan meja makan.

Di kamar mandi, Xu HaoYu masih berjuang dengan masalahnya sampai ketika kekuatan ditubuhnya terkuras habis, ia terhuyung mundur.

"Tuan Muda!" Chen Bo yang terkejut buru-buru menopang bahu sempit si pemuda.

Dengan bantuan pelayan lain, Chen Bo berhasil memindahkan Xu HaoYu yang sudah pingsan ke dalam kamar. Juga, memanggil dokter untuk memeriksa situasi.

Dokter mengatakan bahwa semua baik-baik saja, dan dia hanya perlu beristirahat. "Dan jangan lupa, tubuh Tuan Muda Xu terlalu lemah karena jarang olahraga, kan? Sebaiknya kalian memaksanya untuk melakukannya, hindari penyakit berbahaya yang mungkin muncul di masa depan."

[END] Umpan Meriam Terlalu Malas Menyerang BalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang