Xu HaoYu dibawa ke permukaan oleh salah satu pengawal. Begitu menghirup oksigen untuk pertama kalinya, semburan rasa sakit di dadanya membuat Xu HaoYu meneteskan air mata. Terbatuk hebat, memuntahkan air laut, ia tanpa sadar bersandar di dada seseorang.
"Sakit..." Rengekan itu terdengar begitu menyakitkan, Ji Anxun dan Jiang Zhiqiu sudah bermata merah.
"Yu'er, dimana yang sakit, ah. Katakan padaku, oke."
"HaoYu, maaf." "Anxun, ayo bawa HaoYu ke rumah sakit secepatnya!" Gadis kecil itu lebih dulu menitihkan air mata, ketakutan. Memaksa kedua pengawal bergerak cepat. Xu HaoYu dibawa ke rumah sakit secepat kilat.
Ji Anxun yakin ketidakberuntungan Xu HaoYu adalah air. Dia sudah tenggelam dua kali, ba!
Xu HaoYu yang dipeluk sepanjang waktu, meringkuk, akhirnya diletakkan di atas ranjang pesakitan. Dokter dipanggil untuk memberiksa kondisinya.
Selain karena terlalu banyak menelan air laut, Xu HaoYu juga mengalami kram, dan mungkin trauma kulit akibat tergores terumbu karang. Itu memang benar, pemuda itu memiliki goresan besar kemerahan di kulit lengan dan betisnya, menyakitkan.
Rencana untuk bersenang-senang ditunda untuk merawat Xu HaoYu di rumah sakit. Jujur saja mereka merasa sangat bersalah membiarkan Xu HaoYu menghadapi kemalangan itu sendiri. Mereka hanya ingin menghiburnya.
Luka luar Xu HaoYu berhasil di obati, dan sekarang mereka hanya perlu menunggunya sadar.
Di ambang kesadaran dunia nyata dan mimpi, Xu HaoYu mengalami mimpi yang aneh. Melihat gambaran-gambaran tentang kehidupannya sebelum kematian. Warna merah menakutkan, nafas yang sulit dan rasa sakit hebat begitu nyata ia rasakan.
Bukankah ini mimpi? Mengapa dia masih bisa merasakan sakit?
Mungkinkah dia kembali ke kecelakaan itu sendiri? Memutar ulang waktu? Itu mustahil!
Tolong aku! Siapapun!!? Dia tidak mau mati, dia masih menginginkan keluarganya, jangan biarkan dia berpindah ke dalam novel darah anjing menyebalkan itu!
Sial, dia benar-benar miskin!
Xu HaoYu tidak tahu apakah permintaannya dikabulkan oleh Tuhan atau tidak. Dia merasakan bayangan seseorang berdiri di dekatnya, lebih tepatnya diluar jendela mobil yang terkunci.
Oke, dia benar-benar beruntung kali ini.
"Tolong aku..." Dia masih bisa mendengarkan suaranya sendiri begitu lelah dan serak, kesakitan memenuhi setiap nafas yang ia keluarkan.
Jenis rasa sakit yang belum pernah Tuan Muda Xu rasakan.
Tepat ketika harapan bertahan hidup itu muncul, Xu HaoYu melihat bayangan sosok itu semakin menjauh, pergi.
"Tunggu.. tunggu, aku tidak mau mati!"
Tentu saja di saat paling putus asa, manusia dapat merendahkan dirinya seketika, memohon nyawa.
Sayangnya, langkah kaki yang juga dapat terdengar olehnya, masih terus menjauh.
Berhenti, Xu HaoYu mengira waktu telah terhenti. Bayangan pria asing itu juga berhenti, menoleh ke arahnya. Ada senyum licik yang tak dapat dijelaskan terarah padanya, menertawakan.
"......." He Guanlin! Itu kamu?!!
Kamu membunuhku?!! Kamulah yang membunuhku!? Kenapa, kenapa harus aku? Mengapa kamu begitu membenciku?! Aku ingin kamu menyesal! He Guanlin, kamu pasti akan mendapat balasan yang setimpal!
Aku membencimu!
Itu kemarahan Xu HaoYu tapi juga bukan Xu HaoYu.
Itu adalah kemarahan seseorang yang hatinya terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Umpan Meriam Terlalu Malas Menyerang Balik
FanfictionXu HaoYu tidak pernah menyangka dirinya akan memasuki sebuah cerita, sama seperti yang ada di novel-novel berdarah anjing itu. Tetapi selain berbagi nama yang sama, sifat antara pemilik aslinya dan dirinya sangat berbeda. Itu karena pemalas. Pemilik...