Chapter 7

10.1K 948 100
                                    

Xu HaoYu baru saja hendak pulang dari sekolah, ketika di luar gerbang, ia menemukan seorang pria menghalangi jalannya.

".... He Guanlin, apa yang kamu lakukan disini?!" Melihat wajah itu, Xu HaoYu sudah mual.

Pria yang baru saja menceraikannya seminggu yang lalu, kini datang dengan penampilan lusuh, kuyu dan berlingkar mata panda. Setampan apapun wajah yang dia buat, Xu HaoYu ini takkan terjatuh ke dalam lubang yang sama lagi.

"Yuyu, bisakah aku berbicara denganmu sebentar? Ini tidak akan lama, tolong." Di hadapkan dengan mata memelas dan kata-kata permohonan He Guanlin, Xu HaoYu hampir dibuat tertawa.

Oke, sekarang kamu bisa memohon di depan ku, ya?

Tapi, He Guanlin tidak berminat untuk mengatakannya disini. Jadi, berniat mengajak Xu HaoYu ke kafe di dekat sekolah.

Niat hati mau melakukan percakapan yang tenang dan damai, He Guanlin tidak mengira dia akan diinterupsi oleh kekasihnya sendiri, Wang Shuya.

"Xu HaoYu, kamu pelacur liar! Beraninya menggoda Lin ge lagi dan lagi semua karenamu, kehidupan kami hancur karena ulahmu! Kamu bajingan, menjauhlah dari Lin ge! Kalian sudah bercerai tapi kenapa masih selalu menempel seperti lem, kamu lelaki menjijikkan!" Kalimat terakhir jelas ditujukan pada Xu HaoYu.

Xu HaoYu yang tanpa pertahanan ditarik dari kursinya, dengan kejam di dorong mundur. He Guanlin sibuk menahan tangan gadis itu agar melepaskan si pemuda, tapi tidak mengira bahwa tenaganya begitu kuat.

Sebelum sempat He Guanlin bereaksi, Xu HaoYu lebih dulu terdorong ke belakang.

"Yuyu!"

"......"

Mendengar He Guanlin memanggil pemuda itu dengan cara yang sama dengannya merasa lebih banyak kemarahan berkumpul di dadanya, inikah kekasihnya, yang selalu mengatakan kalimat cinta dan manis, berjanji untuk saling mencintai? Yang memeluknya di tempat tidur?

"Lin ge, kamu berani!" Plak!

Tamparan keras mendapat di pipi He Guanlin.

Beralih ke Xu HaoYu.

Pemuda itu hanya berpikir untuk melindungi bayinya, terhuyung dengan lemah, memejamkan mata, sambil memeluk perut.

Tolong, kirimkan penyelamat lagi untukku, Tuhan!

Dan benar saja, tepat ketika Xu HaoYu mengira dia akan merasakan sakit yang luar biasa, punggungnya mendarat ke sesuatu yang lain. Terasa seperti dinding, tetapi menyebar dengan kehangatan dan aroma maskulin yang menenangkan.

Detak jantung Xu HaoYu yang berdetak dengan liar berhasil ditenangkan, ketika ia diam-diam menghela nafas.

Menoleh, saat ini dia hanya bisa menyaksikan profil samping sosok pemilik dada yang kokoh dan nyaman tempat ia bersandar.

"Xu HaoYu." Suara serak dan dalam melafalkan nama Xu HaoYu seperti sebuah mantra yang mampu menyihir dalam waktu sekejap.

....

Sadar, "u-umh. Terima kasih." Tapi, kenapa dia bisa tahu namanya?

Coba bayangin dia ngomong, eu-meh. Kek loli nime..

Xu HaoYu lupa bahwa saat ini dia masih bersandar dengan nyaman di dada bidang pria itu, terlena dengan keindahan wajah yang super tampan, berkelas. Wajah yang hanya bisa dibayangkan sebagai Pangeran Tampan dalam novel-novel itu.

Wajah campuran asing, sepasang mata elang tajam biru langit-dalam, alis melengkung bak pedang, hidung tipis meninggi dan sebuah bibir merah muda alami, seksi dan menggoda. Xu HaoYu menemukan dirinya terjebak untuk waktu yang lama.

[END] Umpan Meriam Terlalu Malas Menyerang BalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang