#15

331 23 13
                                    

Setelah ejen mentor memberi mereka kabar bahwa ada beberapa ejen muda yang mengalami koma, Rizka semakin murung, karena kejadian ini ejen muda sekali lagi disarankan untuk tinggal sementara di akademi.

Rizka berjalan sendirian menuju kamar khusus perempuan, tiba-tiba ejen lelaki berdiri didepan Rizka.

"Kalian kenapa?" tanya Rizka heran karena mereka menghalangi jalannya.

"Kau nak ikut tidur ngan kita orang tak?" tanya Ali sedikit ragu.

"Hah!! Yang bener aja, gw cewek masa iya tidur sekamar sama cowok." protes Rizka.

"Sekamar je kan, tak sekatil." ucap Bulat.

Rizka terdiam tidak bisa membantah perkataan Bulat yang ada benarnya.

"Kita orang tak paksa kau, kasihan la tengok kau tidur sorang-sorang kat bilik tu, tak takut ke?" tanya Khai.

"Hehh, ya enggak la, takut sama apa juga." ucap Rizka sambil berjalan melewati mereka.

"Hari tu, kau ngan Sam ketakutan kan sebab kita orang." ucap Jet sambil menahan tawanya.

"Ah, itu gara-gara si Sam yang teriak, makanya aku ikut kaget." sanggah Rizka.

Sekarang dia sudah berdiri di depan pintu kamar ejen perempuan, ejen lelaki menunggu Rizka sampai masuk ke dalam, tapi Rizka hanya berdiri diam di depan pintu kamar yang terbuka, Chris yang melihat Rizka mengerucutkan bibirnya karena takut diam-diam tersenyum.

Dia berjalan mendekati Rizka lalu menepuk bahunya pelan.

"Kau boleh ikut kita orang, Khai ada bawa game dia, jom main sama-sama." ajak Chris.

"Betul tu, nanti kalau dah mengantuk baru la kau balik bilik, macam mane?" tanya Jet.

"Oke deh," sahut Rizka cepat.

Dia berbalik dan berjalan lebih dulu dari ejen lelaki, saat masuk ke dalam kamar ejen lelaki Rizka terdiam sejenak dan menoleh ke belakang.

"Kasur Khai yang mana?" tanya Rizka.

"Sini, ikut aku." jawab Khai.

Saat tiba di kasurnya Khai langsung mengeluarkan game yang sebelumnya dia bawa pada waktu arena dulu.

"Duduk sini Rizka," panggil Bulat sambil menepuk tempat kosong di sebelahnya.

Rizka berdiri mematung, Khai, Chris, Jet, Bulat, Zass dan Ali memandang Rizka heran, tidak sadarkah mereka jika sekarang bagian kosong yang ada diatas kasur Khai adalah bagian tengahnya, tentu saja Rizka ragu untuk ikut bergabung duduk dengan kumpulan lelaki tampan di depannya.

"Emm, aku...duduk di sini aja." ucap Rizka sambil duduk di kasur yang bersebelahan dengan kasur Khai.

Chris yang sadar segera menggeser duduknya dan memberi banyak ruang untuk Rizka tempati.

"Sini," panggil Chris lembut.

Rizka akhirnya bangkit dan duduk di sebelah Chris.

"Ceh, kau sempiti aku supaya Rizka bisa duduk." omel Jet.

"Hehe, tak la sempit mana, kau kan kecik." ucap Chris tanpa dosa.

"Kecik kau panggil aku, meh sini kau!"

Jet mengunci leher Chris lalu menggosok kuat kepala Chris hingga membuat rambutnya acak-acakan.

"Jet, oy lepas la!" protes Chris.

"Rase kan," ucap Jet tidak mau melepaskan kuncian dari leher Chris.

Mereka semua tertawa melihat tingkah dua sekawan itu, tapi setelahnya Khai menegur mereka untuk memulai permainannya.

Misi Pelengkap (Tiga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang