Sekarang ketua teras sedang kepusingan mencari jalan keluar untuk masalah yang mereka hadapi, ejen yang masih bisa bergerak hanya Rizka, Ali dan Bulat.
Sedangkan sisanya masih dalam rawatan, ejen mentor sendiri mengalami cedera cukup serius karena di saat menjalankan misi mereka sengaja di jauhkan dari ejen muda dan bertarung dengan sisa anggota pencuri hingga membuat mereka harus beristirahat lebih lama.
Yusuf dan Rahman berlari ke kamar ejen lelaki untuk mendengar langsung dari mulut Ali dan Bulat, tentang kabar yang mengatakan bahwa Zahra telah berkhianat dari MATA.
"Aku nak dengar dari mulut Korang yang sebetulnya," ucap Yusuf.
"Ape?, pasal Zahra yang membelot, korang masih tak percaya." sahut Rudy.
"Kau diam, aku cakap ngan Ali sekarang ni." ucap Yusuf dingin.
Rudy mengepalkan tinjunya, saat dia berniat membalas perkataan Yusuf, Ali menahannya.
"Ceritakan semuanya, Ali. Korang mesti salah, tak mungkin zah-"
"Apa lagi yang kau merepek ni, Rahman. Masih belum percaya lagi? sekarang ni kita semua mesti fikirkan cara tuk kalahkan diorang tu, pasal Zahra yang membelot tu, korang mesti terima, jangan korang tutup mata dengan kenyataan tu tau."
Semua bungkam mendengar omelan Bulat, mereka tidak menyangka jika Bulat, ejen yang terkenal santai, penakut dan pintar masak itu, bisa juga mengeluarkan nasehat panjangnya, Rahman dan Yusuf tidak berani memprotes perkataan Bulat.
Sedangkan di ruang rawatan, Chris terbangun saat melihat ruangan yang luas, Chris langsung sadar jika sekarang dia berada di markas MATA, ketika ingin mengerakkan tangannya Chris merasa sangat berat.
"Eeh?!" kaget Chris saat melihat Rizka yang tertidur sambil memeluk tangannya erat.
"Kau dah sadar?" tegur seorang pria.
Chris menoleh dan terkejut saat melihat Sam dan Aleks duduk di sofa yang berada disudut kanan ruangan.
"Korang dah sehat ke?" tanya Chris.
"Yeah, dah sehat tapi masih belum boleh belawan." jawab Sam sambil menyisir rambutnya.
"Aleks, dah sehat." jawab Aleks.
"Ooh,"
Hening seketika, Chris bergerak perlahan untuk bersandar pada tepi ranjangnya, dia menarik pelan tangannya tapi Rizka semakin memeluk tangannya Chris hingga membuat tangan dia menyentuh benda kenyal yang seharusnya tidak boleh disentuh, Chris merona merasakan sensasi pada tangannya.
"Sam, Aleks. Kenapa korang tak bawak Rizka pegi bilik?" tanya Chris mengalihkan perhatiannya dari Rizka.
"Haih, macam mana nak bawak, kalau dia tak nak tinggalkan kau." jawab Sam.
"Waktu Chris selesai di periksa dan tertidur sebab obat bius, Rizka naik kat atas ranjang Chris dan tertidur." jelas Aleks yang sadar dengar raut wajah bingung Chris.
"Oh, kenapa tak korang larang, nasib baik dia tak terjatuh tidur kat sebelah aku." ucap Chris sambil menyelimuti tubuh Rizka.
"Kita orang dah larang, tapi Rizka tak nak dengar, sayang betul la dia ni ngan kau." ucap Sam sedikit ketus.
"Kau marah ke?" tanya Chris.
"Tak, kenapa la aku mesti marah sebab dia lebih pilih kau dari aku." jawab Sam bangkit dan mendekat keranjang Chris.
"Masih belum pasti, siapa yang dia pilihkan." lanjut Sam sambil mengusap kepala Rizka.
Chris mendelik tajam kearah tangan Sam, setalah Sam sekarang Aleks yang melangkah maju dan mengecup pipi Rizka.
![](https://img.wattpad.com/cover/341950424-288-k230973.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Misi Pelengkap (Tiga)
Hayran Kurgu~ini lanjutan cerita ~MISI GABUNGAN sepulang sekolah Zahra mendapat panggilan yang mengharuskan dia menghadiri ekskul stem yang dia sebenarnya tidak mau pergi kesana. Tapi berbeda dengan Yusuf dan Rahman yang tidak banyak protes dan tetap mendatangi...