#12✓

207 18 8
                                    

Mendengar suara tembakan tim Sam yang berada paling dekat dengan tim Alicia segera menyusul masuk ke dalam, tepat saat mereka hampir masuk keruang tengah terlihat Abang Bear yang berniat kabur melalui pintu belakang.

"Hehh, mau kemana?" tegur Rizka sambil memutar kerambitnya.

"Nak lari lalu belakang rupanya," ucap Sam.

Ketika mereka berniat menahan Abang Bear, mereka justru diserang oleh sekumpulan anak seumuran mereka yang juga memakai senjata.

"Wow, dia boleh elak la!" kagum pria bertopi saat Rizka berhasil menghindari serangannya.

"Cis, serang la betul-betul, Rin!" marah pria berambut panjang yang diikat.

"Rileks, Evan. Kalau Rin dah serius habis lah budak ejen tu." ucap pria berkacamata sambil menepuk bahu rekannya.

"Betul cakap, Rangga. Aku tak nak tanggung jawab kalau nanti Rin mengamuk, Rin kalau dah mengamuk macam orang hilang akal." ucap pria bule sambil bergidik ngeri membayangkan isi perkataannya.

"Bising la kau, Herry. Turis tak berakal." sindir Rin.

"Shut your mouth b*tch," maki Herry sambil menunjukkan jari tengah kepada Rin.

"Oy, dah tu, berapa lama lagi nak gaduh, kasihan ejen-ejen tu tunggu Korang, maaf yee." ucap pria yang memiliki tindik di telinganya.

"Ceh, jangan berpura-pura baik, Lance." cibir pria yang berpenutup mata disebelah kanan.

"Kau nak cari nahas ke, Chou." sinis Lance yang tidak suka mendengar perkataan rekannya.

"Haaaah, bising la korang semua ni, aku nak kabur pun susah." ucap Abang Bear menghentikan perdebatan mereka.

"Maaf, bos. Kami akan buka jalan untuk bos." ucap Rangga, dia mengarahkan drone menggunakan ipadnya sebagai pengontrolnya.

"Jage-jage!!" peringat Rudy pada teman-temannya.

Yusuf menahan serangan drone menggunakan pedangnya, dia juga membelah beberapa drone yang dapat dijangkau nya.

"Cih, budak ni." geram Rangga yang kesal karena drone nya di rusak.

"Oy, Evan, pegi la adu pedang ngan budak ejen tu!" perintah Chou.

"Baik, mari kita tengok, siapa yang lagi kuat." ucap Evan.

"Rin dan Lance, serang budak ejen yang ada kat pintu samping tu!" perintah Herry.

"Oke!" sahut Rin.

"Padahal aku nak tengok pertarungan dua pendekar pedang tu," ucap Lance lesu.

"Pendekar konon, jom!" ucap Rin sambil menarik kerah belakang Lance.

Berkat bantuan mereka Abang Bear berhasil melarikan diri, Sam dan Rudy ingin mengejarnya tapi di hadang oleh Chou dan Herry.

"Argh!" Sam merintih kesakitan sambil memegangi lengannya.

"Benda apa ni?!" ucap Sam Sambil menarik keluar push dangger yang menancap di lengannya.

"Sam! cih."

Rizka melempar kerambit nya kepada Chou tapi kerambitnya terlontar kembali sebab beradu dengan push dangger yang dilemparkan Chou.

"Boleh tahan budak perempuan ni," kagum Herry.

"Oy, bantu la serang, kau ingat kau tengah tengok wayang ke!" bentak Chou.

"Ck, tak payah nak marah, tak kan kau kalah lawan budak perempuan." ucap Herry.

"Jangan pandang remeh perempuan Herry, kau dah lupa kita dah dikalahkan oleh satu budak perempuan, hijab pulak tu." tegur Rangga.

Misi Pelengkap (Tiga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang