#9

259 25 26
                                    

Ruang NEURO masih belum di mulai dan kosong, Jet membawa Roza kesana untuk menghindari Mika sementara.

"Kenapa kau bawa aku ke sini, kelas belum mula lagi la." kesal Roza.

"Hehe, kita duduk diam kat sini je, kejap lagi mesti ejen Leon datang." ucap Jet sambil duduk di sebelah Roza.

"Ck, aku nak pegi Mika la, apa yang Aleks tu buat tadi?" tanya Roza menatap Jet menuntut penjelasan.

"Hah, itu...eer, diorang tengah bergulat." jawab Jet asal.

"Hah?, Gulat kat atas ranjang, aneh betul la, kenapa Aleks tetiba je ajak Mika begulat?" bingung Roza lagi.

Jet mengelus dada dan menghela napas lega karena Roza percaya dengan perkataannya, jika Roza masih bertanya maka dia akan bingung mencari jawaban lain.

Tapi ketakutan Jet terjawab saat Roza kembali mengajukan pertanyaan.

"Gulat apa yang diorang buat? Kenapa Mika macam mendesah tadi tu?"

"Waaaah, Roza jom teman kan aku latihan." ucap Jet sambil bangkit dan menggandeng tangan Roza menuju ruang latihan khusus teras NEURO.

"Tak nak, aku penat." tolak Roza.

Jet berhenti dan langsung mendekatkan dahinya kedahi Roza.

"Hmm, hangat sikit, kau nak demam ni, kenapa turun akademi kalau tak enak badan." omel Jet.

"Hehe, tak seronok la duduk diam kat rumah." sahut Roza.

"Kau ni degil la."

Jet menggotong tubuh Roza seperti membawa sekarung beras di bahunya lalu berjalan keluar ruangan.

"Jet, jangan la macam ni." keluh Roza.

"Ape, kalau aku tak gendong kau, kau takkan nak ikut aku ke bilik rawatan kan?" omel Jet.

"Bukan, aku pening la, jangan gendong macam ni, aku nak muntah." ucap Roza.

"Ooh, maaf "

Jet langsung menurunkan Roza, karena pusing Roza tidak sanggup berdiri ia bersandar ke tubuh Jet.

"Roza, kau oke?" panik Jet sambil memeluk tubuh Roza agar tidak ambruk kelantai.

"Kau punya hal la ni, kan aku dah pening, aihh mata aku berputar-putar." rengek Roza.

"Sabar,"

Jet langsung menggendong Roza ala pengantin, kali ini Roza tidak protes dan justru mengeratkan pelukannya.

"Roza, kau masih bangun ke?" tanya Jet sesaat setelah memasuki UKS.

"Emm, kenapa?" sahut Roza dengan suara lemah.

"Aku nak turunkan kau ke katil ye," ucap Jet.

"Tak nak," tolak Roza.

"Hah, habistu?"

"Kepala aku pening la Jet, jangan baringkan aku ke katil, nanti tambah pening." ucap Roza semakin mengeratkan pelukannya.

Jet merinding merasakan hembusan napas Roza di lehernya.

"Ehem, oke. Aku tak kan turunkan kau. Kau dah makan kan tadi?" tanya Jet seraya duduk di kasur sambil memangku Roza.

"Sudah," jawab Roza singkat.

"Em, minum obat dulu, biar hilang sakitnya." ucap Jet sambil membuka bungkus obat.

"Nah, minum." ucap Jet menyentuhkan obat ke bibir Roza.

"Tak nak, pahit la." rengek Roza sambil menyembunyikan wajahnya keceruk leher Jet.

"Tak pahit, kalau kau telan cepat-cepat, minum la, biar cepat sembuh." bujuk Jet.

Misi Pelengkap (Tiga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang