Chapter 15

831 66 0
                                    

Heii youuu, jangan bosen baca cerita ini yaa maaf kalo lama update nyaa. Ditunggu komennya, jangan lupa like  sekalian follow kalo bisa heheh

Selamat membaca

Hampir 1jam berlalu, Shani melihat pintu kamarnya terbuka, terlihat Gracia membawa nampan berisi 1 mangkok dan 1 gelas berjalan menghampiri nya

"Nih makan sekarang" ucap Gracia sambil memberikan mangkok yang berisi bubur kepada Shani, kemudian ikut mendudukan dirinya di dikasur

"Hmm" , Shani menikmati bubur yang di buat oleh Gracia yang ternyata rasanya cukup enak dan bisa ia terima disaat sakit seperti ini.

"Tuh kan kamu laper, tadi aja bilang ga napsu makan" ejek Gracia ketika melihat bubur yang ia buat habis

Namun Shani tak menanggapi ejek an Gracia, ia hanya diam sambil memberikan mangkok yang sudah kosong itu kepada Gracia kemudian mengambil air yang di bawa Gracia tadi dan meminumnya hingga habis

"Thanks" ucap Shani

"Iya sama sama, aku taruh ini ke dapur dulu ya" ucap Gracia sambil beranjak dari duduknya kemudian berjalan meninggalkan Shani.

Setelah menaruh mangkok dan gelas minum, Gracia kembali memasuki kamar dan melihat Shani sedang bermain hp sambil bersandar di headboard tempat tidur miliknya.

"Lo gapapa? Tanya Shani tiba tiba tanpa mengalihkan pandangan dari hp

"Aku kenapa?" Jawab gracia heran, kemudian ia menghampiri Shani

"Lo kan lumayan lama disini, emangg nya ga dimarahin" tanya Shani masih enggan mengalihkan pandangannya

"Kan tadi aku ijin, jadi ga masalah"

"Ohhh"

"Shan kamu bisa ga kalo ngomong itu lihat lawan ngomong kamu, jangan ngelihat ke yang lain, ga sopan tau" ucap Gracia sedikit ketus, karena ia  gak suka jika ada seseorang yang berbicara dengannya seperti itu

"Bisa" ucap Shani, namun ia tetap saja tak melihat kearah Gracia

"Ck, terserah kamu deh", Gracia yang kesal langsung berjalan keluar kamar dengan menutup kasar pintu kamar shani

Brakkkkk

"Astagaaa semoga pintu gue kagak rusak, lagian Gracia kasar banget nutupnya, perasaan tadi gak kaya gitu" gumam Shani sambil melihat ke arah pintu yang baru saja tertutup dengan mengelus dadanya.

"Ish Shani itu kenapa si lagi sakit tetep aja nyebelin, ish mending lihat tv aja deh Sekarang"  dumel Gracia saat sudah mendudukkan tubuhnya di sofa ruang kumpul Shani kemudian ia mengambil repot tv dan menyalahkan nya mencari channel favorit nya

1 jam berlalu, namun didalam kamar Shani dibuat heran oleh Gracia, sebab hingga saat ini Gracia tak menampakkan dirinya samasekali setelah keluar dari kamar tadi

"Ini Gracia pulang kali ya, kok ga ada masuk kamar lagi"

"Tapi yakali dia kagak pamit sama gue, apa dia marah gara gara tadi mangkannya pulang kagak pamit, tapi yakali marah cuma gitu dongg, coba deh gue cek sekarang" ucap Shani kemudian ia beranjak dari tempat tidur miliknya dan berjalan keluar kamar.

Setelah keluar dari kamar, Shani berjalan menuju ruang tamu, ia melihat Gracia yang sedang duduk sofa ruang kumpul miliknya kemudian Shani menghampiri Gracia yang terlihat menundukkan kepalanya

"Pantesan kagak ada balik ke kamar, taunya malah tidur disini. Apa ga takut badannya pegel tidur sambil duduk gitu" ucap nya setelah melihat Gracia yang ternyata sedang tertidur dengan pulas

"Gracia bangun" panggil Shani beberapa kali berusaha membangun kan Gracia, namun pemilik nama tak kunjung membuka matanya

"Aish nih anakk kok gak bangun bangun, kayanya dia kecapean, lagian udah gue suruh pulang tadi kagak mau, tapi kasihan juga kalo gue diamin disini" ucap Shani pelan sambil menatap Gracia.

"Apa gue pindah aja ya ke kamar, biar kagak sakit ntar badannya", setelah mengatakan itu Shani berlahan memindahkan Gracia dari sofa ke kamarnya ala bridal style. Untung saja Gracia sama sekali tak terganggu tidurnya sampai Shani menidurkan kembali tubuh Gracia diatas tempat tidur miliknya

"Lo baik banget sama gue padahal kita baru kenal dan entah kenapa gue ngerasa selalu ingin jaga lo dan selalu ada didekat Lo" batin Shani, ia masih betah menatap Gracia yang terlihat pulas.

Drt drt drt

Terdengar suara panggilan  di hp miliknya yang terletak di meja tak jauh darinya, hal ini membuat fokus Shani teralihkan kemudian ia berjalan menuju meja melihat siapa yang menelfonnya setelah mengetahui siapa yang menelfon, ia langsung nerima panggilan tersebut.

"Halo" ucap Shani memulai obrolan

"Shan gue kayanya hari ini gak bisa balik ke apart Lo, maaf ya shan soalnya Tiba-tiba gue diajak nyokap ke rumah saudara sekalian pulang belanja ini " terdengar nada tak enak seberang sana

"Its okey Des, gue udah baik baik aja kok". Saat ini Shani sedang melakukan panggilan suara bersama Desy

"Tapi gue boleh minta tolong Lo gak" lanjut Shani

"Emangnya Lo mau minta tolong apa?"

"Boleh gak sopir Lo anterin motor gue ke apart?"

"Buat apaan emangnya? Lo kan masih belum sembuh banget, jangan aneh aneh deh Lo" jawab Desy dengan nada ketus

"Astagaa, gue gak aneh aneh cuma buat jaga jaga siapa tau gue mau keluar cari makan natr malam, lagian besok gue juga butuh buat berangkat sekolah"

"Ish Lo kan bisa gofood ajaa, ga usah keluar keluar deh, besok juga kan Lo bisa gue jemput"

"Ayolah ci Des, pliss" ucap Shani dengan nada memohonnya, ia masih berusaha agar Desy menurutinya. Desy memang posesif disaat Shani sedang sakit seperti ini  begitu pula sebaliknya meskipun setelah mereka sembuh akan kembali seperti tom dan Jerry

"Okei gue bakal nyuruh sopir gue ngantar mobil bentar lagi" akhirnya Desy luluh dengan Shani

"Lah kok mobil? Kan kendaraan gue yang ada di rumah Lo motor Des", Shani ingat kemarin ia mengendarai motornya kerumah Desy

"Udah deh terserah gue, motor Lo dirumah gue dulu sampe Lo sembuh baru gue balikin, dan Lo balikin mobil gue" ucap Desy tegas, kalo sudah begini Shani tidak akan mungkin melawan omongan Desy.

"Ck iya iya, tapi jangan lama ya gue tunggu"

"Okeii byee Shani sayangg" goda Desy membuat Shani mual dan langsung memutuskan panggilan nya

"Sekarang kayanya mending gue lihat tv deh sambil nungguin sopirnya Desy ngantar mobil". Shani berjalan dan menutup pintu kamarnya secara pelan karena ia takut Gracia terganggu.

Ting tong Ting tong

Terdengar suara bel dari luar apartemen milik Shani yang membuat ia beranjak dari duduknya untuk mengetahui siapa yang berada di luar apartemen nya

"Permisi non" kalimat yang pertama Shani denger setelah membuka pintu

"iyaa pak"

"Ini kunci mobil yang non Desy perintahkan untuk diberikan kepada non Shani" bapak tersebut menyerahkan sebuah kunci kepada Shani

"Terimakasih pak" Shani menerima kunci tersebut sambil memberikan beberapa lembar uang sebagai ucapan terimakasih

"Eh gak usah non" tolaknya sambil memberikan kembali uang tersebut kepada Shani

"Gapapa pak, ambil sajaa"

"Baik non, terimakasih banyak. Saya permisi dulu yaa"

"Iyaa pak. Hati-hati" setelah mengatakan ini, Shani kembali memasuki apartemen nya.

FROM BESTFRIEND TO GIRLFRIEND [GRESHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang