Chapter 10

915 91 3
                                    

Heiii!! Ketemu lagi nihh, semoga kalian gak bosen ya baca cerita ini

Selamat membaca

Setelah mereka sampai di parkiran motor, Shani langsung menaiki motornya, kemudian membantu Gracia untuk naik. Setelah itu Shani melajukan motornya keluar sekolah.

Saat ini Shani merasakan sesuatu yang berbeda seperti biasanya saat sedang bersama gracia di atas motor nya. Tidak ada tangan Gracia yang memegang pinggang nya seperti biasa. Entah kenapa Shani tak menyukai perubahan itu, hingga akhirnya ia berfikir untuk melakukan sesuatu hal. Dengan tiba tiba Shani menambahkan gas motornya membuat Gracia reflek memegang pinggang Shani erat.

"Shani apa apaan si? Ngapain ngebut? Tadi kan kamu bilang gak bakal ngebut. Males ah sama kamu" ombel Gracia

"Iya maap, reflek tadi" ucap Shani sambil tersenyum tipis sekali helmnya., Padahal sebenarnya tadi emang niat Shani agar Gracia berpegangan pada nya.

"Jangan dilepas" ucap Shani sesaat merasakan tangan Gracia akan lepas dari pinggang nya.

"Kenapa?" Tanya Gracia, ia mengurungkan niatnya tadi.

"Gue gak mau ntar Lo jatuh, kalo tiba-tiba gue tambahin gas nya"

"Ya mangkannya kamu jangan nambahin gas nya lagi. Awas yaa kalo kamu lakuin, mending aku turun"

"Ckk.. bawel" gumam Shani pelan hingga Gracia tak dapat mendengar nya.

Saat mereka berhenti dilampu merah, tiba-tiba Shani menarik tangan Gracia untuk memeluk tubuh nya, hal itu membuat Gracia kaget namun ia biarkan sajaa, Gracia malah menyenderkan kepalanya di punggung Shani.

"Bener bener nyaman" batin Shani ketika merasakan tubuh Gracia menempel padanya. Kemudian ia melanjutkan perjalanan nya untuk mengantarkan Gracia pulangg

30 menit yang dibutuhkan Shani untuk sampai rumah Gracia. Kini ia memberhentikan motornya tepat di gerbang rumah Gracia, kemudian Gracia turun

"Terimakasih" ucap Gracia setelah berhasil turun dari motor Shani

"Iya"

"Yaudah aku masuk dulu, kamu hati hati pulangnya"

"Emmm graciaa" ucap Shani sedikit ragu, Gracia yang mendengar ucapan Shani barusan hanya membalas dengan menaikkan alisnya seolah bertanya "apa" pada Shani

"Jangan marah"

"Siapa?"  Bukannya menjawab ucapan Shani, Gracia malah berbalik tanya

"Loo"

"Emang aku marah?"

"Iyaaa, Lo mulai tadi diemin gue"

"Ya mangkannya kamu jangan bandel Shani, kalo ngendarain motor jangan suka ngebut"

"Iyaa, Lo jangan marah lagi yaaa"  ucap Shani dengan menampilkan puppy eyes nya tiba tiba

"Ihh Shani kok gemesin si" batin Gracia ketika melihat wajah shani

"Diusahain"  ucap Gracia

"Kok gituuu"

"Iya kalo kamu ngelakuin itu lagi aku tetap berhak marah kan?"

"Iyaaaa" balas Shani polos

"Iyaudah"

"Ya udah apa?"

"Astaga shaniii, udah kamu pulang aja sana, aku udah maafin kamu" ucap gracia, ia merasa gemes sekali melihat Shani yang seperti ini

"Tapi kamu bener udah maafin aku kan?"

FROM BESTFRIEND TO GIRLFRIEND [GRESHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang