Chapter 18

1.1K 81 5
                                    

Heii kembali lagi dengan cerita ini, semoga bisa menemani kalian dimalam Minggu ini

Selamat membaca

Setelah memasuki kamar Shani, Gracia langsung menidurkan dirinya di kasur. Sedangkan sang pemilik kamar berjalan mengarah ke meja belajar.

"Shani kamu mau ngapain?" Tanya Gracia, karena ia heran mengapa Shani bukannya langsung tidur disampingnya malah mendudukkan dirinya di kursi belajar

"Bentar ge" balas Shani sambil membuka laptopnya

"Ngapain si?"

"Ini papa barusan kirim berkas, nyuruh aku buat pelajari soalnya bentar lagi aku ikut turun ke perusahaan cabang papa"

"Ha!! Kamu mau kerja? Kamu kan masih sekolah Shan?" Gracia merubah posisinya menjadi bersandar di headboard kasur

"Iyaa ge" Shani masih sibuk melihat berkas yang telah dibuka pada laptopnya.

Gracia yang melihat Shani sibuk seperti itu akhirnya berdiri dari duduknya dan menghampiri Shani

"Shannn" panggil Gracia yang kini sudah berada di samping meja belajar Shani

"Hmm" Shani tanpa menoleh

"Kamu seriusan mau kerja?"

"Iyaa ge" jawab Shani masih tanpa menoleh karna ia pandangan nya fokus menghadap laptop

"Shan tadi kan aku udah bilang kalo ada yang ngajak ngomong kamu harus lihat orangnya" ucap Gracia tegas

"Iyaa ge maaf" kini Shani mengalihkan pandangannya ke arah Gracia

"Kamu kenapa mau kerja Shan? Emangnya kamu yakin bisa bagi waktu mu sama sekolah?"

"Yakin ga yakin, aku harus jalani ini ge" ucap Shani lirih

"Kalo kamu ga yakin, kamu gak usah kerja Shani. Jangan maksain"

"Gak bisa ge, ini perintah papa, dan Itu ga bisa di tolak" ucap Shani terdengar seperti putus asa dengan menundukkan kepalanya

"Tapi kamu sekarang lagi gak sehat Shan" Gracia mengangkat dagu Shani agar menghadap nya

"Istirahat dulu yaa, besok kalo kondisi kamu udah sehat, kamu bisa lanjutin. Kalo papa kamu marah nanti aku marahin gantian" ucap Gracia lembut dengan tersenyum

"Emang kamu berani marahin papa aku?"

"Heheh ngga si" Gracia menunjukkan giginya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal

" gitu sok Sokan"

"Udah yukk tidur" Gracia dengan lancangnya mengambil alih laptop Shani lalu mematikan nya setelah ia menyimpan file yang telah di buka Shani tadi.

"iya iyaaa" Shani menurut, ia beranjak dari duduknya berjalan bersama Gracia mengarah ke kasur. Kemudian mereka berdua ketiduran dirinya di kedua sisi dengan menghadap ke langit-langit

Tak ada suara di antara keduanya. Mereka sama sama bergelut dengan pikiran masing-masing.

"Ge" panggil Shani namun tatapan nya masih menatap langit-langit

"Iyaa ci" Gracia merubah posisi tidurnya dengan menghadap kan dirinya ke arah Shani

"Aku boleh ngeluh gak?" Tanya Shani

"Boleh ci boleh bangett, kamu kenapa?"

"Aku cape ge, aku cape sama kehidupan yang kaya gini, hari hari diatur terus. Harus nurutin apa mau mama sama papa. Padahal aku mau juga buat milih jalanku sendiri sesuai sama yang aku inginkan. Tapi kenapa si mereka ga ngijinin aku kaya gitu" tiba-tiba Shani mengeluarkan semua unek-unek nya kepada gracia hingga tanpa sadar air mata nya mengalir dengan sendiri.

FROM BESTFRIEND TO GIRLFRIEND [GRESHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang