9. Sibuk [2]

1.1K 23 0
                                    

JANGAN LUPA BUAT TANDAIN SETIAP PARAGRAF 🗨 DAN JANGAN LUPA BUAT VOTE!

[CHAPTER 9 : SIBUK [2] ]

Hari ini, hari kedua aiden akan pergi ke perusahaan lagi. Alarm berbunyi nyaring di ruang kamar yang sudah menunjukan pukul lima pagi. Seketika aiden bangun dari tidurnya dan beranjak dari kasur menuju kamar mandi membersihkan badannya.

Setelah mandi, ia mengambil hoodie hitam dan celana panjang putih tak lupa merapikan rambutnya. Meraih kunci mobilnya, kali ini ia akan pergi ke kampus dan perusahaan dengan mengendarai mobil miliknya.

Jam enam kurang dua puluh menit, aiden turun ke bawah untuk makan pagi. Seperti biasanya ia mengambil dua helai roti dengan selai vanilla.

Setelah selesai makan, aiden langsung menuju garasi mobil dan masuk ke dalam mobil. Tak menunggu waktu lama, aiden langsung melajukan mobil menuju kampus.

Di sepanjang jalan aiden bertelepon dengan tasya yang juga berangkat sekolah, dua hari ini ia belum bertemu dengan tasya. Ia asyik bertelepon dengan tasya tanpa menyadari ia sudah di depan halaman kampusnya dan menutup telepon yang masih tersambung dengan tasya. Seperti biasa ketika berjalan di sepanjang koridor kampus, banyak yang meneriakinya terutama kaum hawa yang bisa dibilang para fans fansnya.

Bel berbunyi pertanda masuk, aiden mempercepatkan jalannya dan sampai di ruang kelas yang sekarang ia ikuti, untung saja dosen belum datang jadi ia bisa tenang dan tidak dapat hukuman apa pun atau pintu kelas yang terkunci. Ia duduk di kursi pojok kelas dan bertanya kepada inti gang lion bagaimana kondisi markasnya dan ternyata masih baik baik sini seperti terakhir ia datang ke markas. Tak lama mereka mengobrol, dosen masuk dan menjelaskan materi yang dibahas kali ini.

"gimana al kemarin?" tanya alex yang sekarang mereka sudah berkumpul di kantin saat sudah waktu istirahat.

"dibilang baik ya baik baik saja, dibilang sibuk malah sibuk banget" jawab aiden.

"harus semangat al, lo kan penerus satu satunya kalau dibandingkan ama gue, gue kan anak kedua jadi perusahaan sekarang yang memimpin abang gue" ucap elang, memang elang adalah anak kedua dari dua bersaudara yang mempunyai kakak laki laki bernama xenon.

"harus semangat bos" ucap alga, alpa, rafa serempak sambil mengacungkan jempolnya.

"thanks buat semua nya" sahut aiden untuk teman temannya.

Bel berbunyi lagi mereka masuk ke ruang kelas nya. Mendengar.... Mendengar... Mendengar. .. Penjelas materi dari dosen itulah yang dilakukan aiden saat ini, memang anak yang terlahir sudah mempunyai IQ yang tinggi mudah untuk mencerna penjelasan dari dosen sekilas tidak seperti orang yang mempunyai IQ yang rendah atau rata rata, pasti banyak bertanya dan sulit untuk memahami pelajaran dengan cepat.

"gue pergi dulu ya, jagain markas lo lex" pamit aiden untuk pergi ke perusahaan. Semua mahasiswa/i keluar dari kelas bersamaan aiden karena sudah waktu pulang. Teman inti geng lion merasa khawatir dengan kondisi aiden yang sering lembur pekerjaan, bukan hanya itu, ia harus kuliah , pergi ke perusahaan dan mengurus gengnya, mereka khawatir jika aiden akan drop lagi seperti waktu dulu, saat tugas kampus banyak, ngurus perusahaan, dan mengurus markas tanpa henti hentinya membuat tubuhnya kelelahan.

Melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai di perusahaan alexander group milik bokapnya. Selang beberapa waktu, aiden sudah sampai di perusahaan dan langsung masuk berjalan menuju ruangan kerjanya berada, sebelum masuk ke ruang kerja, ia menyuruh ob untuk membuatkan kopi yang sedikit gula dan melanjutkan berjalannya ke ruang kerja.

Sekarang ia sudah duduk di kursi di dampingi kopi yang berada di samping atas meja kerja dan menyuruh ob tadi yang mengantarkan kopi untuk melanjutkan pekerjaannya lagi.

AIDEN ALEXANDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang