22. Sekutu?

661 20 0
                                    

JANGAN LUPA BUAT TANDAIN SETIAP PARAGRAF 🗨 DAN JANGAN LUPA BUAT VOTE!

[CHAPTER 22 : Sekutu?]

Sinar matahari pagi menembus kaca balkon kamar, sekarang aiden sudah siap dengan pakaian ala kuliahnya. Turun ke bawah menuju ruangan dapur, ia langsung duduk di salah satu kursi meja makan bersama kedua orang tuanya.

"belum berangkat pah?" tanya aiden.

"belum, mau berangkat bareng sama papa?" tanya balik levi.

"engak"

"kan satu arah, bisa kalau ingin berangkat sama papa"

"engak pah, al mau nganter tasya juga"

"kapan kamu bisa ajak tasya ke sini?"

"emangnya papa mau hari apa?"

"besok lusa aja lah papa gak ke kantor"

"Bisa aja"

Setelah makan, aiden langsung berpamitan kepada levi, bella, dan langsung pergi ke kampusnya. Meninggalkan perkarangan rumah, aiden langsung melajukan motornya menuju ke rumah tasya.

"udah siap, yuk berangkat" ucap aiden setelah sampai di rumah tasya.

Tasya memakai helmnya sedikit kesusahan dan akhirnya aiden membantu tasya memakai helm.

"Makasih" jawab tasya yang langsung naik ke motor aiden "yuk berangkat" lanjutnya.

Aiden melajukan motornya lagi dengan kecepatan sedang menuju sekolah SMAN 02 JAKARTA. Setelah murid sekolah tahu kalau tasya pacar seorang geng lion mereka langsung berteriak teriak menyebut nama mereka berdua yang melihat keuwuan dan keromantisan mereka.

"udah sana masuk keburu bel, serius belajarnya biar dapat nilai bagus" ucap aiden.

Tasya hanya mengangukan kepalanya saja dan berjalan masuk ke dalam sekolahannya. Setelah melihat tasya benar benar sudah masuk, aiden langsung pergi menuju kampus.

Selang beberapa menit, aiden sampai di kampus. Sekarang aiden berada di tempat parkiran kampus lalu berjalan menuju kelasnya menyelusuri koridor koridor kampus.

"widih udah sampai aja" ucap alex yang melihat aiden duduk di kursinya.

"hem" sahut aiden dengan deheman saja.

"habis antar tasya?"

"iya"

"ohh"

"pulang jam kampus, kabarin yang lainnya untuk mulai gerak"

"yoi"

Kringggg...

Bel berbunyi semua mahasiswa/i masuk ke kelasnya masing masing dan selang beberapa waktu dosen datang.

"selamat pagi semuanya, semoga kalian sudah menyelesaikan skripsi kalian dan yang belum selesai semaksimal mungkin di cepatkan agar kalian bisa lulus serempak" ucap farel.

"baik Mr. Farel" sahut mereka bersamaan.

Menjelaskan materi bab terakhir, mereka semua sudah mulai serius apalagi alga, rafa, elang, mereka sekarang sudah cukup serius dengan kuliahnya. Cukup lama Mr. Farel menjelaskan akhirnya dia memberi tugas kepada mahasiswa/i nya untuk mengerjakan.

"baiklah kalian kerjaan halaman 210 nomer 1 sampai 5 aja, yang selesai langsung dikumpulkan dan langsung boleh istirahat" ucap mr farel dan dianguki oleh semua muridnya.

"eh buset, ini aja soal 1 jawabannya banyak apalagi 5" keluh alga.

Sedangkan aiden langsung mengerjakan tanpa mengeluh sedikit pun, bahkan aiden sangat cepat menyelesaikannya, bahkan menghitung aja tidak perlu kalkulator atau lembaran untuk coret coretan. Aiden sudah sangat pintar menghitung angka angka di luar kepalanya, jadi jangan di remehkan IQ milik aiden.

AIDEN ALEXANDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang