14. Alpa Tunangan?

915 21 1
                                    

Sekarang, mereka berada di kantin kampus. Seperti biasa, mereka berkumpul di meja pojok, bermain game, dan membicarakan hal penting dengan Aiden.

Setelah kejadian kemarin, mereka masih menyelidiki alasan Vinza dan temannya keluar. Apakah mereka keluar untuk memfitnah geng Lion atau karena perbuatan ketuanya? Mereka belum mendapatkan satu pun informasi tentang mereka.

Mengurus hal itu saja membuat inti geng kesusahan, apalagi sekarang Sakra benar-benar sangat dendam kepada Aiden.

Bel berbunyi. Semua mahasiswa dan mahasiswi masuk ke kelas. Mereka mengikuti dan tak lama kemudian dosen masuk untuk mengajar materi yang dibahas hari ini.

Di tempat lain, tepatnya di SMA 01 JAKARTA, Tasya sedang asyik mengobrol dengan sahabatnya, Putri. Tiba-tiba, Vinza dan Dito, yang kebetulan teman sekelasnya, menghampiri mereka.

"Sya, boleh ngobrol bentar sama kita?" tanya Vinza.

"Ada apa Vin? Di sini aja, mager gue buat bergerak," jawab Tasya yang masih menatap layar ponselnya.

"Oh, itu... Boleh gak sih gue minta nomor Aiden?"

"Buat apa?"

"Buat mengucapkan terima kasih dan ada yang mau gue bicarakan sama Aiden."

"Ngomong apaan sih kalian? Gak tau alurnya gue," ucap Putri tiba-tiba dengan bingung. Dari tadi, dia hanya mendengarkan mereka bicara.

"Nanti gue kasih tau lo Put, sekarang diem aja," sahut Tasya.

"Iya iya, mbak."

"Jadi, boleh gue minta nomornya?"

"Oh, yaudah bentar gue kirimin."

Tasya langsung membuka aplikasi chat-nya dan mengirimkan nomor Aiden kepada Vinza.

Setelah mendapat kontak Aiden, mereka berdua pergi meninggalkan Tasya yang duduk di mejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah mendapat kontak Aiden, mereka berdua pergi meninggalkan Tasya yang duduk di mejanya.

"Jadi Sya, siapa Aiden tuh?" ucap Putri, membutuhkan penjelasan siapa Aiden itu.

"Oke gue kasih tahu, tapi lo jangan kasih tahu yang lain. Mulut lo kan ember banget," sahut Tasya.

"Minimal difilter dulu dong Mbak kalau mau ngehina, iya gue janji gak bocorin tuh siapa Aiden," jawab Putri.

"Lah kan emang benar bestie, janji gak bocorin?" tanya Tasya.

"Iya Tasya, no bocor-bocor," jawab Putri.

AIDEN ALEXANDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang