JANGAN LUPA BUAT TANDAIN SETIAP PARAGRAF 🗨 DAN JANGAN LUPA BUAT VOTE!
[CHAPTER 24 : Hukuman]
Pagi yang cerah, sekarang aiden olahraga berlari lari di keliling kompleks nya. Sebenarnya ia masih mengantuk gara gara tidur malam, tapi tak apalah ia juga merasa puas dengan kegiatannya kemarin malam. Mengingat kejadian kemarin malam saja sudah membuat aiden tersenyum senyum sendiri.
Rencananya hari libur ini, aiden ingin pergi bersama tasya lagi. Tapi karena tasya pagi ini ada latihan bela diri jadi terpaksa sore nanti saja.
"ai kak al" ucap anak laki laki yang memakan es crim di kursi jalan kompleks. Aiden yang melihat anak itu langsung menghampirinya sambil istirahat, toh dari tadi aiden terus berjalan jalan sambil berlari.
"sendirian?" tanya aiden, sejujurnya aiden tidak terlalu terbuka dengan orang lain tapi untuk anak satu ini ia lebih akrap dan merasa nyaman saja, apalagi dengan pipi gembul nya itu. Rasanya aiden ingin punya anak laki laki "gimana ya anak gue nanti pasti lebih imut dari ini" batin aiden.
"kak al lagi olahraga?"
"iya bocil" usil aiden memanggil anak itu dengan sebutan bocil.
"kak al usil, nama ku vano bukan bocil. Aku udah sekolah TK masak masih bocil, gak mau aku di panggil bocil"
"itu masih bocil, van" ucap aiden sambil mengacak rambut vano "ya sudah kak al lanjutin jalan jalan nya ya" pamit aiden.
"iya kak, hati hati"
Aiden melanjutkan kegiatannya tadi mengelilingi kompleks rumah nya. Sekitar jam 9 aiden sudah berada di depan rumah nya.
"oh udah datang ya, bagus" ucap aiden melihat 5 montor terparkir di halaman rumah aiden. Ya kalau bukan inti geng lion siapa lagi kan?
Menaiki 2 anak tanga kecil yang berada di teras nya, aiden memasuki rumah nya sendiri tanpa ada kata salam untuk penghuni penghuni di dalam rumahnya.
"woy, kalah lo, kalah, geser sana ganti yang lain. Udah kalah gak berani ngaku sana" ucap elang kepada alga yang kalah bermain PS.
"idih gue ngaku noh sapa yang mau main ama elang tuh" ucap alga kesal.
Mereka bermain dan minum jus mangga sangat menikmati tanpa menyadari keberadaan aiden yang sudah berdiri tegap di belakang sofa mereka duduki.
Prang...
Aiden sengaja melempar vas bunga yang berada di sampingnya ke arah tepat di rak bawah televisi. Untung saja tidak mengenai televisi nya, sontak membuat inti geng terkejut dan bela serta bik siti yang kebetulan berada di ruang yang dekat dengan ruang tamu juga ikut terkejut.
Sedangkan orang yang melemparkan vas itu berjalan santai menaiki anak tangga dan masuk ke arah kamarnya.
"gila siapa yang lempar nih vas, untung gak kena gue" ucap alex dan elang bersamaan saat vas terlempar tepat mereka berdua duduk.
"anjir nih sapa nih yang lempar, emang ada ya hantu di rumah kek istana ini"
"astafirullah siapa ini yang lempar vas bunga nih?" teriak bela setelah sampai di ruang itu.
"gak tau tan, nih vas bunga udah udah terlempar di depan kami"
"aduh, gimana ini, bik tolong bersihin pecahan vas ini ya bik"
"iya nya"
"ini siapa ya lempar vas bunga?"
"gak tau tan kita"

KAMU SEDANG MEMBACA
AIDEN ALEXANDER
Novela Juvenil|| 𝕊𝕖𝕝𝕖𝕤𝕒𝕚 Aiden Alexander, pemimpin "Lion", dikenal dengan tatapan tajam dan aura yang mengintimidasi. Jalanan adalah dunianya, dan tawuran adalah kebiasaan . Namun, di balik topeng tajamnya, Ia jatuh cinta pada seorang gadis, seorang yang i...