|| 𝕊𝕖𝕝𝕖𝕤𝕒𝕚
Aiden Alexander, pemimpin "Lion", dikenal dengan tatapan tajam dan aura yang mengintimidasi. Jalanan adalah dunianya, dan tawuran adalah kebiasaan . Namun, di balik topeng tajamnya, Ia jatuh cinta pada seorang gadis, seorang yang i...
Sebelum baca alangkah baiknya berikan vote dan follow akun Mimin🙂↕️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Pagi yang cerah, matahari sudah muncul menggantikan sang bulan. Sekarang, sosok ketua geng Lion yang terkenal di daerah kota Jakarta sedang berbelanja untuk membeli camilan di supermarket terdekat.
"Bisa lihat gak sih!" Ucap seorang gadis dengan nada emosi karena Aiden tak sengaja menabrak lengannya sehingga barang milik gadis itu terjatuh.
"Oh maaf, gak sengaja," sahut Aiden dan langsung membantu gadis itu mengambil barang-barangnya.
"Iya, lain kali tuh kalau jalan pakai mata," kata gadis itu.
"Gue Tasya," jawabnya singkat dan langsung meninggalkan Aiden di sana.
"Hemm, menarik."
Setelah selesai membeli berbagai cemilan, ia langsung berjalan menuju tempat kasir. Entah beruntung atau memang secara kebetulan, Aiden berjumpa lagi dengan Tasya yang juga membayar belanjaannya.
"Totalnya dua ratus ribu kak, ada lagi?" Kata kasir supermarketersebut dengan ramah.
Aiden melihat Tasya yang sibuk mencari dompetnya di dalam tas, ia langsung mengeluarkan uang sembari membayar belanjaannya.
"Tiga ratus ribu kak, totalnya. Ada yang lain?"
"Gak, sama barang milik dia gue bayar," kata Aiden sambil memberikan uang seratus ribu sebanyak lima lembar.
Setelah membayar belanjaannya, Aiden pergi dari supermarket dan berjalan menghampiri motornya yang berada di parkiran bawah pohon.
"Nih," ucap seseorang yang tiba-tiba saja muncul tepat berada di sampingnya.
"Ha?" Alis Aiden terangkat sebelah ketika melihat Tasya memberikan uang kepadanya.
"Ini buat lo, ganti uang tadi."
"Emang gue minta ganti? Enggak kan?" Kata Aiden ketus.
"Tapi kan—"
"Ambil aja, hitung-hitung itu tanda minta maaf gue tadi jatuhkan barang lo," potong Aiden dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
Sedangkan Tasya, ia malah ditinggal sendirian dengan tangan yang masih memegang uang yang tadi ingin diberikan kepada Aiden.
Suasana di markas Lion cukup ramai. Suara DJ cukup keras sampai terdengar hingga luar ruangan. Tidak itu saja, banyak motor-motor terparkir di halaman markas berjejeran sangat rapi.