Bab 40

5 0 0
                                    

'City of Love', 1918

Suara tepuk tangan yang keras menggema di setiap sudut panggung. Mary menatap cahaya lampu yang disorot ke wajahnya kemudian tersenyum lebar. Sorakan dari puluhan orang di depan panggung yang baru saja menyaksikan pertunjukkan nya mendengung di telinganya bahkan ketika Mary akhirnya meninggalkan panggung pertunjukan itu.

Dengan perasaan yang menggebu-gebu Mary berlari menuju ruangan sempit yang menempati salah satu tempat di gedung teater. Ruangan dengan satu jendela itu hanya berisi properti panggung yang sudah tidak terpakai, sudah lama tidak digunakan dan tempatnya berdebu. Sejak dua bulan berada di sana, lolos audisi hingga mendapatkan peran di salah satu panggung teater besar di pusat kota, Mary sering menyendiri di dalam ruangan itu. Bukan hanya karena ingin menjauhi kebisingan, namun ruangan itu juga merupakan tempat dimana ia bisa mendapatkan waktunya sendirian untuk menulis surat.

Mary telah menyimpan secarik kertas dan pena yang sembunyikan di salah satu laci kosong kemudian duduk di birai jendela dan mulai menulis suratnya untuk John. Itu adalah surat ke-11 yang dikirim Mary untuk John. Sepekan setelah perpisahannya dengan John, persis pada hari dimana Mary dinyatakan lolos audisi panggung, ia memutuskan untuk mengirimi John surat. Mary tidak hanya sekali mengirim surat, ia sudah berkali-kali mengirimi John surat setiap minggunya dengan harapan kalau John akan membalas semua surat-suratnya itu. John pernah mengatakan kalau tidak mudah bagi para prajurit untuk sekadar mengirimi keluarga mereka sebuah surat, itu sebabnya Mary tidak menyerah. Ia menceritakan semua pengalamannya di negeri cinta dalam surat itu, sesekali menyelipkan sesuatu ke dalam amplop suratnya seperti helai daun yang didapatkan dari perkebunan John, setangkai bunga yang hampir layu, atau kain sutra yang dijahit nya sendiri. Namun setelah hampir tiga bulan Mary mengirimkan John semua itu, nyaris tidak satupun ada balasan surat yang datang.

Mary sempat putus asa. Setiap harinya ia pergi ke balai kota untuk mendengarkan siaran radio yang diputar pada salah satu galeri yang dibuka untuk umum disana, membeli surat kabar yang diterbitkan setiap harinya hanya untuk memastikan nama John tidak tercantum dalam daftar prajurit yang tewas di medan perang, dan bersama itu juga Mary tidak mendapatkan hasil apapun dari usahanya. Alih-alih menyerah, Mary memutuskan untuk terus mengirimi John surat, menceritakan pada laki-laki itu tentang keputusannya untuk menghidupkan kembali perkebunan milik orangtua John yang hampir mati karena lama tidak di rawat, kemudian sorenya Mary akan mengunjungi tempat-tempat umum dimana orang-orang berkumpul disana untuk menggalang bantuan.

Dear John,

Ini Mary dan ini adalah surat kesebelas yang kutulis untukmu. Apa kau disana John? Apa kau membaca surat ini? Jika kau membaca surat ini, kuharap kau memberiku pertanda. Aku menunggumu disini, John. Aku menepati janjiku. Dan karena aku tidak menerima balasan surat darimu, aku akan berpura-pura kau membalasnya.

Jadi ya, semuanya berjalan baik-baik saja di teater. Aku tidak pernah menyelesaikan sebuah pertunjukan semegah itu sebelumnya. Ada begitu banyak orang yang menyaksikannya dan mereka kelihatannya senang. Kurasa aku berhasil. Ya, pasti berhasil! Dan itu terasa sangat baik, John. Aku tidak tahu aku bisa melakukannya. Aku mulai memercayai kemampuanku saat pertama kali kau mendorongku untuk menari bersama penari hebat itu. Ingat? Kupikir aku melakukannya dengan buruk, ternyata tidak. Dan aku selalu mengingat pengalaman itu hingga hari ini.

Kuharap kau ada diantara puluhan orang-orang itu, John. Kau tahu ketika aku tampil di atas panggung, aku suka berpura-pura kau ada di tengah-tengah penonton itu, dan ketika aku menyelesaikan pertunjukan, kau akan berdiri disana memberiku tepuk tangan yang keras. Aku selalu berpura-pura kau ada di dekatku sehingga aku tidak khawatir tentang bagaimana pertunjukan itu akan berlangsung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Train to The City of Love (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang