"Assalamulaikum," Sandra memasuki rumah yang tampak sepi. Ah pergi mungkin,pikirnya.
Sandra naik menuju kamarnya.
Cklek! Pintu terbuka,ada punggung Fero disana. Bau alkohol memenuhi kamar Sandra."Kak Fer?" Panggil Sandra penuh kekhawatiran
"Hm? Sudah puas kah?" Tanya Fero tanpa menatap Sandra.
"Ma..maksudmu? Dan sejak kapan kau minum huh?" Sandra meletakkan barangnya lalu mencoba mendekat pada Fero.
"Asssshhh stop!" Tolak Fero saat ia tahu Sandra akan membujuknya.
"Kau ini kenapa Kak Fer?!" Bentak Sandra,tidak keras. Namun berhasil melonjakkan emosi Fero.
"Kau yang kenapa......" dengan suara samar-samar Fero masih meneguk alkoholnya.
"Aku hanya," Sandra sengaja memotong perkataanya,karena belum berpikir apa alasan yang tepat.
"Apa?" Fero kini membalikkan badan dan menatap Sandra.
"Kau hanya bersenang-senang dengan dosenmu? Dan hanya tidur satu kamar dengan dosenmu? Ah yaaa, apa kau masih perawan sayangku?" Lanjut Fero yang kini menyentuh dagu Sandra.
Nafas mereka saling bertemu. Sandra mulai takut dengan sikap Fero,mungkin karena sedang mabuk. Atau memang Sandra bersalah? Tapi sejak kapan Sandra takut pada Fero? Bukankah sejak SMA dia selalu berani?
Mereka terdiam beberapa detik sebelum akhirnya sebuah tamparan mendarat di pipi Sandra.
Plak!!"Aku mencintaimu! Tapi kenapa kau berani main dibelakangku!" Kini suara Fero meninggi. Rahangnya mengeras.
Sandra tidak mau menangis. Ia masih berhasil menahan air matanya itu. Lalu Sandra menepis tangan Fero dari dagunya.
"Apa ini yang kau sebut cinta? Tampar aku sekali lagi,agar aku tau apa yang kau maksud dengan cinta! Dan igat,aku tidak semurahan itu." Ucap Sandra dengan suara bergemetar namun penuh penekanan disetiap ucapannya.
Fero semakin memuncak. Wanita yang diharapkan akan meminta maaf justru menyuruhnya menampar lagi. Bahkan wanita ini sudah mempersiapkan pipinya yang lain.
Plak!!
Fero hilang akal,ia tak tau harus berbuat apa lagi. Ia salah telah mempercayai Eddo untuk mencari Sandra. Dan bodohnya,Sandra tidak tahu kalau hotel yang ia tempati sewaktu di Jogja adalah salah satu usaha keluarga Fero. Maka dengan cepat informasi ia dapatkan. Bahkan tindakan yang dilakukan Sandra dan Eddo malam itu di kolam renang hotel,Fero tau. Melihat foto yang dikirimkan adik sepupunya,membuat ia menjadi seperti ini.
"Ahhhhhh!!!!" Fero menjambak rambut Sandra,tubuh mungil itu dihempaskan sampai membentur tembok. pecahan vas yang sempat ia bantingpun menancap di beberapa bagian tubuh Sandra. Melihat Sandra menangis,Fero akhirnya sadar apa yang telah ia lakukan.
Ia mendekati wanita yang ia cintai.
Sebentar. Yang ia cintai?? Inikah yang disebut cinta?? Hanya seorang pengecut yang berani menyiksa orang yang dicintainya."Sandra,ma...maafkan aku," Fero menyentuh tubuh Sandra yang mungkin setengah sadar. Antara hidup dan mati karena darah semakin bercucuran dikamar berkeramik krem itu dan BUG!!!!!!!
Sebuah bogem mentah mendarat dan membuat Fero tersungkur. Sandra merasakan dirinya dibopong,dan air mata mengalir di sudut mata Sandra sebelum akhirnya ia tak sadar.
----------
"Ayah,dari tadi kok perasaan Mama nggak enak,ada apa ya??" Ucap Mama saat makan siang dengan suaminya.
"Tenanglah Ma,lanjutkan makanmu," Jawab Ayah mengacuhkan pertanyaan istrinya.
"Coba Mama telfon Kiki ya Yah," ucap Mama menuju telpon rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are My Weakness
РазноеKisah perempuan paling beruntung yang memiliki apapun yang diinginkan. kecuali umur panjang. Apa yang akan dia lakukan? Bagaimana kehidupannya? Siapa dia? Let's go reading..