Part 16

44 5 0
                                    

Diruang inap,Kak Kiki sedang menenangkan Sandra yang masih sesenggukan.

"Are you okey my darl?"

"No,im not." Balas Sandra masih berada dipelukan kakaknya

"San,kakak tau. Sandra sayang kan sama Fero?" Tanya Kiki mengusap lembut pipi adiknya

"Sandra malu kak,hiks.. Sandra udah nggak kaya dulu,daripada dia nanti mbenci Sandra,mendingan sekarang bikin dia benci sama Sandra,hiks,"

"San,dia itu sayang sama kamu,kamu tau? Waktu kamu ulang tahun. Kamar ini dibikin penuh bunga sama Fero. Setiap hari dia nemenin kamu,tuh ada mawar? Itu tiap hari diganti Sama Fero. Dia juga selalu cerita apapun yang terjadi hati itu,nggak berhenti dia manjatin doa buat kamu dek,jadi kakak tolong,jangan kaya gitu dek,"

Mata Sandra menatap mata Kak Kiki dan menelusurinya,ya kakaknya tidak bohong.

"Tapi kak,,"

"Ssstt. Kakak bakal minta dia kesini nanti,"

"Tadi Hestin mana kak?" Tanya Sandra pelan,bingung anak itu tak kelihatan.

"Waktu beli ice cream,dia dipanggil suster. Dia ada operasi selaput paru-paru dek,tadi dia sempet nggak mau. Tapi kakak temenin dia sampe kamarnya. Kakak kasian liat dia dek. Hestin nangis waktu liat dokter masuk di kamarnya" jawab Kakaknya

"Yaampun Kak,kita ke tempat Hestin sekarang!"

"Tapi dek,kamu nggak boleh kelamaan diluar," Kak Kiki menolak permintaan Sandra

"Kak! Bayangin kalo itu Sandra.. Kasian kak,dia masih kecil..please kak" Mohon Sandra pada Kakaknya.

"Heeh,baiklah. Tapi janji jangan lama-lama." Tawar Kak Kiki

"Iya kak,Sandra janji."

-----------
Sandra berjalan di temani Kak Kiki,sampailah dia di ruang operasi. Belum ada orang disana. Kak Kiki masih mengajak Sandra untuk kembali,tapi Sandra masih bersikeras untuk menunggu.

Tak lama,dokter dan beberapa suster mendorong seorang bocah yang mereka tunggu. Hestin terlihat takut dengan apa yang akan ia hadapi. Terlihat kedua orang tuanya menangis melihat anaknya yang akan menentukan takdirnya lewat operasi ini. Orang-orang itu melewati Sandra dan Kak Kiki,tampak Hestin yang meminta waktu sebentar untuk berbicara pada Sandra.

"Kak Sandra,Hestin mau operasi. Doain ya Kak Sandra. Kalau Hestin pergi,Kak Sandra harus tahan disini buat keluarga Kak Sandra. Buat Kak Kiki,tadi ice creamnya enaaaak banget. Belum pernah Hestin ngrasain ice cream seenak tadi. Makasih ya," ucap Hestin.

Tak terasa air mata seluruh orang yang mendengar perkataan Hestin pun jatuh.
Termasuk Sandra dan kakaknya. Sandra menyeka air matanya sendiri,dan menarik nafas.

"Hestin... Kamu kan bakalan sehat,percaya deh sama kakak. Nanti kak Kiki beliin ice cream deh kalau Hestin kuat,nanti Hestin bakal kakak ajak kerumah kakak. Dan kakak juga bakalan kuat disini,kan ada Hestin,"

Sandra menciup kening Hestin,dan para medis membawanya kedalam ruang operasi. Hestin melambaikan tangan,dan air mata tampak menggenangi bocah itu.

Setelah beberapa lama Sandra menunggu. Seorang suster menemui mereka.

"Mbak Sandra,ke kamar lagi ya.. Mau di chek sama dokter,"

Sandra mengangguk dan Kak Kiki membantu adiknya berdiri. Sandra berpamitan dengan orang tua Hestin dan menuju kamarnya.

---------
"Sayang,kamu kemana aja sih? Mama bingung nyariin kamu tadi." Ucap Mama khawatir kepada Sandra.

"Ma,udah Sandra jangan di marahin." Bela Ayah dan Mama menunduk.

You are My WeaknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang