Part 24

57 4 0
                                    

Mentari tersenyum ketika melihat
wajah yang semakin bersinar.
Alam bersenandung menandakan hati manusia sedang berbahagia.
Dua insan duduk dibangku taman sekolah ini. Menatap masalalu yang mereka hadapi.

Pertemuan,pertengkaran,perpisahan,sakit hati,
penderitaan,tangis,canda,tawa,
bahkan keputus asaan. Mereka alami bersama.

Sandra Azzahra. Wanita yang memberanikan diri untuk memulai apa yang selama ini ia keduakan. Tuhan. Allah yang selalu memberinya apapun,kebahagiaan,keluarga,bahkan kekayaan untuk dirinya. Tapi ia selalu menomor duakan Allah.

Hingga akhirnya,saat itu.. Ketika yang lain sibuk dengan dunianya,memutuskan untuk berkunjung kepada Sang Pencipta Alam Raya. Tuhan Yang Maha Esa,

"Apa yang mau kamu bicarakan San?" tanya Zayn dengan senyuman teduhnya

"Enggak,cuma mau liat kenangan kita aja Zay," jawab Sandra tak kalah memabukkan senyumnya.

"O ya? Hanya itu?" tanya Zayn lagi masih menggenggam erat tangan gadisnya.

Stop! gadisnya? Itu berarti gadisku? Oh author terlalu cepat memberi keputusan.

"Hm," jawab Sandra meyakinkan.

"Oh," jawab Zayn singkat.

"Zay,apa aku kurang bersyukur ya?" tanya Sandra tiba-tiba.

"Hm?" dahi Zayn berkerut menandakan ketidak pahamannya

"Ya,aku rasa aku kurang bersyukur. Selalu lupa dengan Allah," jelas Sandra menatap lurus apa yang ada dihadapannya

"Mungkin,tapi kenapa?" tangan kirinya merangkul bahu Sandra.

"Kenapa?"

"Iya,kenapa kamu bilang gitu?" tanya Zayn gemas.

"Oh,ya... Banyak deh teguran buat Sandra yang nggak Sandra sadari itu dari Tuhan,Sandra mau berhijab."

"Hah..."

"Bukan karena malu keliat gundul atau apapun,tapi Sandra rasa,Sandra sudah cukup besar untuk tidak labil dalam memilih keputusan," jawab Sandra sebelum Zayn sempat berkomentar.

"Oh,syukurlah kalau kamu sadar akan ajaran agamamu.."

"Ya,... jadi? Mau antar Sandra beli baju?" Sandra berdiri dari tempatnya dan memberi senyum yang begitu indah.

"Subhanallah," pujian itu Zayn lantunkan dalam hati untuk Sang Pencipta perempuan yang tersenyum begitu indah dibalik mentari.

"Kenapa Zay? Buruan..ay-yoo" tarik Sandra yang masih duduk tak berkedip melihat wanita itu.

-----
"Cantik tidak pakai ini?"

Sandra memilih milih baju muslim untuknya,Zayn hanya duduk membaca majalah,sambil menunggu Sandra mencoba baju serta jilbab pilihannya.

"Cantik," jawab Zayn kesekian kalinya dan semua sama,cantik.

Sandra kembali masuk dan beberapa menit dia sudah lengkap mengenakan gamis lengkap dengan kerudung syar'i nya. Ungu. Sesuai kesukaan Sandra.

"Shht,Zay!" panggil Sandra sebel karena Zayn asik menatap majalahnya.

Zayn mendongak menatap malaikat didepannya dengan balutan syar'i sesuai tuntunan agamanya,cantik.

"Cantik," jawab Zayn singkat,tak lupa dengan senyumnya.

Sandra mendelik,mendekati Zayn lalu memukul bahu Zayn tak beraturan.

"Aw.. Apasih San? Kamu udah cantik," tanya Zayn.

"Dari tadi bilang contak cantik doang ih,Sandra butuh komentar tau!" Sandra bermuka sok sebal dan tangannya dilipat didada.

"Kamu tau? Baju apapun,mahal ataupun murah.. Asal itu menutup auratmu,aku akan dengan senang hati selalu mengatakan bahwa kamu cantik," pujian Zayn berhasil membuat semburat merah menghiasi pipi mungilnya.

"Cih,ngeles terus! Apasih yang diliat!" Sandra menarik majalah yang sedari tadi dipegang Zayn.

Zaskia Sungkar. Ya,model majalah busana muslim itu Zaskia Sungkar,tidak heran jika Zayn tak berkedip melihat majalah ini. Wanita muslimah yang juga menutup auratnya,mempunyai senyum indah. Ah,tidak cemburu.. Tapi lebih ke iri,melihat ketenangan hati mereka saat berhijab.

"Yeee,jangan ngimpi deh! Diakan udah ada abang Irwansyah yang nggak ada apa-apanya sama kamu," Sandra menaruh majalah itu pada meja.

"Siapa juga yang ngarep! Cuma ngliat,apa salahnya? Cemburu bilang aja deh.. Yuk udah belum bajunya?" tanya Zayn mengalihkan pembicaraan.

"Yaampun udah nih!! Makanya perhatiin napa kalo orang lagi mau berubah baik!" decak sebal dan ah tanduk Sandra muncul.

"Eebuset dah,banyak aja ya San?" tanya Zayn tak percaya.

"Tu,dua,tiga,empat. Yaampun delapan tas segede gini.. Beli dikit-dikit kan bisa sayang.." Zayn ngomel sambil bawa semua tas belanjaan Sandra ke mobil.

"Shht udadeh bawel!"

-----
Sandra berjalan memasuki rumahnya,oh iya. Sandra tadi udah make baju barunya,jadi dia ke rumah udah berjilbab nih gals.

"Assalamualaikum," salam Sandra dan Zayn bersamaan.

"Waalaikumsa.." jawaban salam dari orangtua juga kakak Sandra terhenti saat melihat Sandra begitu eloknya berbalut busana muslim.

"Diterusin,dosa loh," celetuk Sandra.

"Eh,waalaikumsalam," jawab ketiganya bersamaan.

"Dek dek! Kamu nggak kesambet kan? Alhamdulillah Ya Allah..." Kak Kiki langsung memeluk adik semata wayangnya.

"Kak,apasih?" lepas Sandra risih.

"Sini San,Zayn duduk" ajak Mama pada keduanya yang masih didepan pintu.

"Dalam rangka apanih? Anak Ayah berhijab? Lebaran juga belum," goda Ayah.

"Hm,mulai deh Ayah.. Iyadeh,Sandra mau berubah Ma,Yah,Kak.. Mungkin Sandra dikasih cobaan tu teguran dari Allah biar Sandra sadar sama yang di atas,"

"Alhamdulillah," jawab mereka semua bersamaan dan memeluk Sandra. Zayn hanya tersenyum bahagia melihat keluaga yang sudah seperti keluarganya juga tampak sangat bahagia.

"Yasudah,kita barbeque an mau?? Buat ngerayain sadarnya adik kakak?" ide bagus Kak Kiki.

"Boleh deh,ajak Asya sama Icha ya?" pinta Sandra dan diberi anggukan oleh kedua orangtuanya.

------
Dikit ya?? Pada baca tapi pelit sih vomentnya.. Author jadi ragu deh mau nerusin apa enggak-_-

You are My WeaknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang