Part 19

64 3 0
                                    

"Kak Fer?" Panggil Sandra saat masuk ruangan Fero.

"Hai San," jawabnya dengan wajah dingin tanpa menatap Sandra.

"Eh,hai.. Kau tidak senang dengan kehadiranku?" Tanya Sandra saat duduk di sofa milik Fero.

"Entahlah,"

"Apa maksudmu?" Tanya Sandra setengah emosi mendengar jawaban Fero yang tampak mengacuhkannya.

"Pulanglah San,aku sibuk." Jawab Fero masih tanpa sedetikpun menatap Sandra.

Sandra mendekati Fero. Bukan untuk merayu,hanya mendengar penjelasan darinya.

"Kau ini kenapa huh? Tatap aku Kak Fer!" Bentak Sandra.

"Apa? Pulanglah aku benar-benar sibuk." Kini Fero menatap tajam mata Sandra.

"Baiklah aku pulang!" Sandra berbalik arah.

"Tunggu dulu! Appaaa ini??" Fero mengambil kertas kecil dari saku celana belakang milik Sandra.

"Ooo jadi Eddo namanya,dosen Universitas Argaraya. Woow satu kampus ternyata,senang setelah sarapan dengan dosen mudamu itu?" Ucap Fero dengan senyum mengejek.

Plak!! Tamparan mendarat di pipi Fero. Sandra emosi,bahkan Sandra tidak tahu kalau ada kartu nama milik Eddo di saku celananya.

"Jaga mulutmu! Aku rindu padamu Kak Fer,dan kau malah mengatakan hal seperti itu!" Bentak Sandra dengan wajah benar-benar emosi

"Apa yang kukatakan benar bukan?? Lantas kenapa kau menamparku? Hah?!!" Kini Fero berdiri dari tempat duduknya dan mengendorkan dasinya.

"Aku hanya kebetulan bertemu dengannya!" Ucap Sandra tak mau kalah.

"Kebetulan? Dan suap-suapan?! Tertawa bersama?! Huh!! Itu yang kau maksud kebetulan?" Suara Fero lebih keras dari sebelumnya,membuat Sandra meneteskan air mata.

"Tidak usah menangis! Hanya akan memperlemah keadaanmu!" Bentak Fero lagi.

"Aku memang lemah!! Aku penyakitan!! Bahkan umurku tak lama lagi!! Puas huh?!! Aku hanya ingin,disaat Tuhan masih memberikan umur padaku. Aku berada dengan orang yang tepat! Bukan seperti ini! " bentak Sandra terakhir kali sebelum ia membanting pintu dan keluar dari ruangan Fero.

----------

Sandra menangis di sepanjang jalan. Beberapa orang melihatnya bingung,mungkin dikira apa ya gals.

Setibanya dirumah,Sandra tak melihst kedua orang tuanya. Tak ada orang dirumah. Akhirnya Sandra memutuskan untuk kembali ke kamar. Dia perpikir apa yang akan dia lakukan?? Akhirnya Sandra membereskan pakaiannya kedalam koper,dan memasukkan beberapa alat pribadi. Sandra menuliskan pesan di meja kamarnya.

"Sandra bosan,izinkan Sandra berlibur"

Dan Sandra pergi ke apotik rumah sakit untuk membeli obatnya. Karena mungkin akan sedikit lama. Sandra juga pergi ke atm untuk mengambil uang,untuk persediaan saja.

Dan ia pun meninggalkan rumahnya pergi ke stasiun.

---------
Sandra telah mendapatkan tiketnya.
Tak lama ia menunggu,keretanyapun datang.

"Dari jalur 5 Kereta Api Senja Utama tujuan Yogyakarta segera diberangkatkan," terdengar suara operator yang memberikan informasi.

Sandra langsung bergegas membawa koper dan ranselnya untuk masuk kereta. Senyum mengembang diwajah wanita itu. Ini akan menjadi pelipur kebosanannya dengan apa yang ada di Jakarta.

Setekah menghabiskan waktu cukup lama di kereta,Sandra turun di stasiun Tugu Yogyakarta. Sandra mengambil udara kota pendidikan ini,dia tampak senang berada disini.

You are My WeaknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang