Malam telah tiba para siswa di minta berkumpul untuk melakukan kegiatan jurit malam.
Saat melakukan jurit malam para siswa yang mengikutinya akan menggunakan penutup mata.
Mereka tidak akan membawa senter karena di setiap satu pohon pisang sudah di pasang obor untuk menerangi jalan yg akan mereka lalui.
Mengapa harus menggunakan penutup mata?
Penutup mata itulah yg menjadi tantangan nya. Mereka semua harus mencari cara agar bisa sampai ke tempat yang sudah di tentukan dengan selamat, juga berjalan dengan penuh keberanian untuk melatih mental dan kepemimpinan.
Kelompok yang melepaskan penutup mata nya selama perjalanan akan dinyatakan gugur.
Para guru pembimbing sudah menjamin selama perjalanan tidak akan ada rintangan sedikitpun yg bisa saja membuat mereka cedera atau berada dalam bahaya. Jadi sudah dipastikan kegiatan jurit malam ini sangat aman.
Satu kelompok beranggotakan empat orang. Mereka secara bergantian mengambil undian dengan kertas kecil yang berwarna. Jika mendapatkan warna yang sama maka mereka akan menjadi satu kelompok dan tidak ada yg boleh menukar ataupun menolak kelompok yang sudah terbentuk.
"Merah" Jisoo memutar bola matanya malas ketika tahu siapa teman sekelompok nya. "Omg, kenapa gue sekelompok sama Sean sih. Mana ada antek-antek nya si nenek lampir lagi. Males banget" Gumam Jisoo dalam hati. Jisoo satu kelompok dengan Rose, Sean dan Amira salah satu geng nya nenek lampir.
"Hitam" Kelompok sederhana yg beranggotakan Jieun, Deon, Selia dan Zeze.
"Putih" Joohyun ingin sekali menukar kertas undian yang ia dapatkan. Bagaimana tidak, Joohyun mendapatkan kertas undian yang warna nya sama dengan Bella ketua geng nenek lampir dan juga Cindy teman satu geng nya Bella, maka dari itu Joohyun ingin sekali menukar kertas tersebut. Untung saja masih ada Arselio yg menjadi teman satu kelompok nya, kalau tidak Joohyun akan memohon untuk menukar kertas tersebut dengan sahabat atau adik-adik nya.
°°°°°°°°
"Bener nih ya! Awas aja kalo ninggalin gue hajar lo ga meduliin lo siapa!" Sahut Jieun di posisi paling belakang.
Tangan mereka saling menempel pada kedua bahu orang yang ada di depannya. Deon yang sebagai pengarah berada di depan, Selia berada di posisi kedua, ketiga ada Zeze si bawel yg parnoan, dan terakhir ada Jieun si tukang ngomel.
"AAA!! Ini rumput ngapain di kaki gue mulu sih bikin overthinking aja!!" Teriak Zeze.
"Deon lo yg bener mimpin nya. Kalo nyasar awas aja ya!" Ancam Jieun.
"Bawel lo, pegangan aja yang bener kalo lo jatuh ke bawah gue yang repot" Ucap Deon.
"HAH?! Emang ada apaan di bawah?!" Panik Zeze menjauhkan posisinya dari sebelah kanan dan membuat Jieun ikut tergeser kearah kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
J Sisters
FanfictionJoohyun Jieun Jisoo Cerita random kadang gak jelas, gak usah berharap lebih sama cerita ini ya. Ini cuman buat seru-seruan aja kalo yg mau baca silahkan. Jangan lupa vote & comment nya. Thank you💗