Sebuah Perintah

279 60 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



•••••


Plakk

Suara tamparan keras menggema di dalam rumah yang cukup megah ini.

"Bodoh! Apa yang akan kau lakukan? Kau akan menuntut hak asuh lewat pengadilan?!" Ucap seorang wanita paruh baya yang kini berhadapan dengan Minho.

Minho mengusp pipinya yang terasa panas karena tamparan ibu nya yang cukup kuat." Iya Eomma hanya itu satu-satu nya cara agar aku bisa mengambil anak-anak ku"

"Kau itu memang bodoh! Sudah jelas kau akan kalah Minho, jika kau menuntut hak asuh sementara kau sudah menelantarkan anak-anak mu selama sepuluh tahun"

"Lalu apa yang harus aku lakukan Eomma, perusahaan ku sudah hampir bangkrut. Sedangkan warisan Appa tidak bisa aku miliki jika tidak ditandatangani oleh anak-anak"

Perusahaan nya hampir bangkrut. Itu yang membuat Minho stress belakang ini, sedangkan ia tidak bisa memaksa untuk menyuruh anak-anak nya menandatangani surat pengalihan ahli waris agar berada di tangannya, karena Yoona yang melarang Minho untuk bertemu dengan ketiga putri nya lagi.

"Apa yang membuatmu susah?! Kau seret paksa saja anak-anak mu itu untuk menandatangani nya!"

Ibu Minho memang sosok wanita yang kejam dan juga tamak, bahkan salah satu penyebab Minho dan Yoona berpisah adalah ibu Minho sendiri yang menghasut anak nya untuk meninggalkan Yoona dan mendekati perempuan lain yang lebih kaya raya.

Ibu Minho menikahi mendiang suaminya pun karena harta, tapi ternyata harta peninggalan suaminya itu malah jatuh pada ketiga cucunya. Mengetahui hal tersebut membuat nya marah, karena itu ia memerintahkan Minho untuk mendekati ketiga putri nya kembali agar ia dengan mudah mengalihkan harta warisan mendiang suaminya. Namun lagi-lagi ada saja halangan bagi mereka karena Yoona yang bersikeras untuk menjauhkan ketiga putri nya dari Minho.

"tapi Eomma, aku belum bisa melakukan nya sekarang. Saat ini aku sedang mencoba mendekati mereka secara baik-baik agar lebih mudah untuk mereka menandatangani surat itu"

"terlalu lambat Minho jika kau melakukan cara seperti itu, kau tau sendiri jika Yoona sekarang sudah melarang mu untuk bertemu dengan ketiga putri nya. Lakukan saja sesuai perintah ku, sebelum perusahaan kita benar-benar bangkrut!" ucap Ibu Minho lalu melangkah pergi.

°°°°°°°°


Tok tok tok

"Masuk!" ucap Yoona dengan mata yang masih fokus menatap layar laptop nya.

"Permisi bu" ucap Tiyas asisten pribadi nya yang kini melangkah masuk kedalam ruangan Yoona.

"ada apa Tiyas?" tanya Yoona.

"saya mau memberi tahu kalau jadwal ibu sidang hari ini di batalkan" jawab Tiyas.

Yoona mengalihkan pandangan nya ke arah Tiyas. "loh kenapa, apa ada jadwal lain?"

J Sisters Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang