Sejak ia mengamit map sewarna kobalt untuk diletakkan di meja Harrington, Jane mengerti bahwasannya ia harus siap dengan banyak kemungkinan yang terjadi. Tidak terkecuali pindah hingga Rochefort. Penerbangan selama berjam-jam akhirnya mengantarkan mereka bertiga hingga mengecup udara yang berbeda dengan London. Berbeda dengan Compton, Jane tidak mendapati perumahan elit dengan bangunan rumah yang megah. Tapi jika dilihat dari luasnya halaman berpagar pendek dan jarak rumah yang cukup jauh, menandakan tetangga August sama-sama orang yang memiliki kehidupan berekonomi stabil.Jujur saja, Jane memiliki banyak ketakutan. Memikirkan hanya tinggal bersama August dan Eden, membuat Jane kikuk. Ini seperti kau tinggal dengan orang asing, tapi kasusnya August Harrington.
Datang dari keluarga yang memeluk banyak kehangatan mulai dari meja makan sampai tempat tidur, jujur saja Jane tidak bisa menggambarkan seberapa dingin hubungan keduanya. Bagaimana August menjelaskan tentang kemunculan Eden padanya selama penerbangan, sedikit banyak mengantarkan Jane pada kesimpulan bahwasannya keduanya sama-sama asing. Gideon sudah berpesan juga, Jane hanya perlu mengawasi mereka, membantu percakapan yang perlu agar keduanya jauh lebih dekat satu sama lain.
Tapi, apakah memang semudah itu?
"Papa August ini bagaimana, sih?!" Eden yang berdiri di atas kursi sembari berpegangan pada tepi meja, terlihat tidak puas dengan apa yang tengah ia lihat. "Kalau membuat susu, airnya jangan panas-panas. Nanti vitaminnya mati semua, dong!"
"Kamu ini kalau tidak bisa membuat susu sendiri, jangan rewel." August menukas dingin, tidak ada kepedulian sama sekali, tetapi tangannya berhenti menuang air panas ke dalam gelas. "Lagi pula, yang rusak itu protein, bukan vitaminnya."
"Itu tahu, kenapa masih dilakukan?" Eden menggeleng tidak habis pikir, lalu menepuk keningnya terang-terangan seakan tak ragu sama sekali mengkritisi Leader Harrington dalam membuat susu. "Pantas saja Tante Aria ini kabur, Papa saja tidak jago membuat susu."
"Penyebabnya itu kamu." August rasanya sudah kehilangan kesabaran, napasnya yang diembus saja sudah kelewat besar. Akan tetapi, mungkin sudah kebiasaannya, meskipun sedang kesal suaranya tidak meninggi, tidak pula seperti kehilangan kontrol emosi. "Kalau kamu tidak ada, aku sudah menikah dengan Aria bulan depan."
Eden tiba-tiba mendaratkan tangannya pada pundak August, bocah itu memasang ekspresi sedemikian rupa, bahkan ia memiringkan kepalanya lalu berkata. "Itu kata-katanya jahat, lho." Si bocah itu lantas meletakkan tangannya yang lain di depan dada. "Hati mungil Eden bisa tersakiti."
Setelah membongkar koper di dalam kamar dan hendak membantu di dapur, itulah interaksi yang membuat Jane mengedip beberapa kali tidak jauh dari meja pantry. Bagaimana Eden dengan pintarnya mengambil arus konversasi secara natural, membuat Jane mengerutkan kening tipis tanpa bisa menutupi senyumannya. Jadi, mereka berdua ini benar-benar asing, atau tidak?
Mungkin anggota keluarga Harrington terlebih dulu melihat August Harrington yang berwibawa berdebat dengan anak kecil itu, tapi bagi Jane ini baru kali pertamanya.
"Ya sudah, Eden mau minta tolong Tante Jane saja!"
Punggung Jane menegak tanpa sadar, bibirnya tersenyum tipis lalu mengangguk. Sayangnya, niatan Jane untuk berbicara dan berniat mendekat, malah dihentikan oleh August dan tatapannya.
"Jane, tetap di situ," jedanya saat menoleh ke arah Eden. "Harrington tidak terbiasa manja, Eden harus mengerti dan bisa melakukan banyak hal sederhana, kalau dia memang benar-benar Harrington." Intonasi August, terasa meledek, terlebih dengan tatapan dan sudut bibir yang ditarik tanpa kentara.
Dahi Eden berkerut, bibirnya dikerucutkan, sementara tangannya bersidekap. Bagaimana bocah itu berdiri di atas kursi, membuat pandangannya jadi sejajar dengan August Harrington yang memang berpostur tubuh tinggi. "Tapi manja dan meminta tolong itu berbeda. Nanti kalau tangan Eden terluka bagaimana? Jadi lebih berbayaha lagi, dong."
KAMU SEDANG MEMBACA
August's First July ✅
RandomPart Lengkap-Sudah dibukukan dengan versi lebih panjang. August Harrington tahu dia berkuasa, mendominasi, sangat dipercaya dan memiliki banyak hal yang harus dikontrol dalam genggamannya. Pernikahan bisnisnya dengan Aria Connor akan terlaksana seb...