9. Eden's Mom?

1.3K 281 194
                                    

Sama dengan judulnya, ayo tebak-tebakan dulu sebelum baca. Siapa Ibu Eden sebenarnya?

1. Belum diketahui
2. Jane Briar
3. Aria Connor
4. Mantan August Harrington
5. Masih sembunyi



Voter ke berapa nih?



Fakta mengenai sang Ayah yang menyebut Eden sebagai cucunya, mau tidak mau membuat August semakin merungut kesal. Satu hal itu saja, sudah berhasil membuat August merasakan sesuatu yang selama ini tidak ia perhatikan dengan baik. Bagaimana Eden duduk pada pangkuan Harrington, dan bagaimana Tiana menatap secara lurus dan bertanya-tanya, membuat ruang rekreasi Gideon memiliki arus yang campur aduk.

"Jane bilang, kau menyuruhnya untuk mengawasi Eden dan mencari tahu tentangnya," jeda Gideon saat Eden dengan santainya mengunyah kukis yang tengah dipangku juga toplesnya. "Tidak usah repot-repot."

Jantung August semakin berdentum-dentum, matanya melebar saat ia mendengar penuturan Harrington, dan seketika menoleh tegang saat Tiana mengembuskan napas besar ke langit-langit. Sang Mama agaknya menangkap benang yang tengah kusut lebih cepat dari pada August sendiri, dan itu malah memberikan gambaran seberapa dekat kedua orang tuanya dalam memiliki hubungan dan pola pikir yang hampir sama.

Tiana mengangguk lambat, ia juga menyilangkan kedua tangan di atas perutnya saat menatap Gideon, terlepas sudah berapa lama mereka tidak bertemu. "Kau sudah mengetahuinya, dan kau sendiri yang memberikan Golden Pass ketiga belas untuk Eden."

"Apa?!" August nyaris kehilangan napasnya, seakan-akan kepalanya ditebas hidup-hidup dari sana. "Papa tidak—"

Tidak banyak yang August takuti di dunia ini, tetapi senyum tipis Gideon, dan bagaimana pria itu memangku pelipis dengan aura dominan yang menyapu seluruh ruangan, adalah pengecualiannya. "Apa yang dikatakan Mama mu benar, August." Gideon lalu meletakkan sebelah tangannya yang bebas di atas pucuk kepala Eden. "Aku yang menyuruhnya datang ke sini."

"Benar sekali!" Eden mengangguk, suaranya yang polos itu tidak mau kalah untuk memberikan penjelasan. "Kakek Besarlah yang memberikan Eden kartu emas Ajaib."

August mendapati napasnya tercekat, otot yang mengelilingi tulang-tulangnya menegang dan menggeriap hebat. "Tidak, tunggu sebentar. Bagaimana bisa?!"

"Seharusnya Papa yang bertanya bagaimana bisa padamu, Augi."

Tentu saja. Memang aneh sekali kalau August yang bertanya 'bagaimana bisa' sementara semua orang menuntut jawaban bagaimana bisa Eden muncul membawa genetiknya. Tak mempercayai dirinya sendiri, August menatap lurus dan dingin pada Eden yang malah menatap tanpa mengatakan apa pun padanya.

"Bisakah kita mengirim Eden ke ruangan lain sebelum membicarakannya?" tanya Tiana, suaranya terdengar lelah tetapi ia tidak menyerah.

Dalam pengamatan August, Gideon seakan membuat garis-garis ketegasan pada wajahnya mengendur. Berkata penuh perhatian saat menunduk hanya untuk menepuk-nepuk kepala Eden di atas pangkuannya. "Eden, kau membawa remot yang diberikan oleh Tuan Rob?"

Itu tidak membutuhkan banyak waktu bagi Eden untuk mengangguk. Terlihat patuh, dan anehnya Eden seakan sudah terbiasa.

"Bagus, tekan tombol bernomor 1 lalu setelah itu pergilah dengan Tuan Rob ke ruangan Tante Jane.

Dengan mata menyipit, sedikit banyak August jadi berasumsi dari mana keberanian Eden berasal. Si cilik itu sudah berteman dengan penguasa mutlaknya di Harrington Residence.

"Kakek akan menyusulmu kalau sudah selesai berbicara dengan Nenek dan Papamu."

"Aye, aye, Sir!" Eden memberikan hormat pada Gideon, sementara tangan yang lain masih memeluk toples kue.

August's First July ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang