Ada banyak kenangan yang Jane Briar ingat, entah itu baik atau buruk. Namun sejauh apa yang terjadi di hidupnya, Jane nyaris tidak pernah merasa seterpukul ini sebelumnya. Pupilnya membelalak, bergetar, sama hebatnya dengan tubuhnya yang memaku di atas pijakan. Kaki Jane melemas, seiring ayah membereskan botol-botol pecah yang berserakan di atas lantai. Engsel pintu terlihat longgar meskipun terkesan tidak rusak.Udara berubah berbau asam, menyengat, segar, dan memabukkan hingga kepala Jane berkedut-kedut pening. Tapi Jane yakin, bukan tumpahan anggur tidak pula gin yang ia hirup setiap hari. Ia memiliki toleransi tinggi terhadap alkohol dan Jane yakin itu.
"Ini persediaan untuk satu Minggu. Sepertinya kita harus mengambil libur musim panas lebih awal. Pub akan Ayah tutup untuk beberapa hari." Tuan Briar mengembuskan napas keras, sorot matanya pasrah dan sedih. "Ayah akan menganggap ini sebagai jeda istirahat."
Apanya yang libur? Musim panas adalah waktu terbaik dan pub milik Ayahnya tidak pernah sepi pelanggan. Semua orang menyukai anggur dan bir dingin. Jane ingin marah, tangannya mengepal erat hinga kuku-kukunya menancap. Rasa sakitnya menyesakkan setengah mati. Tapi yang membuat perasaan Jane jauh lebih sakit bukan kepalang, karena ekspresi sang Ayah yang tidak bisa melakukan apa pun. Atau mungkin diam-diam, Tuan Briar sadar ia tidak memiliki kuasa dan kekuatan sebesar itu untuk melawan.
"Jangan kau pikirkan, Jane." Tuan Briar berkata seakan-akan bisa menebak apa yang dipikirkan sang putri. "Semua tetap pilihanmu. Aku sudah menebak hal-hal seperti ini akan terjadi."
Bagaimana bisa Jane tidak memikirkannya? Bagaimana Jane harus bersikap biasa-biasa saja dengan situasi saat ini. Botol-botol rum yang baru datang dan hendak disimpan di gudang, dihancurkan oleh seseorang. Atau mungkin, sekelompok orang.
"Kita bisa melaporkannya ke polisi."
Tuan Briar menggeleng. "Itu tidak menyelesaikan masalahnya. Sejak August berada di sini, aku tahu beberapa orang berbadan kekar datang ke pub. Tidak jarang mereka lama mengamati, tapi terkadang hanya masuk dan menghabiskan satu gelas bir dalam waktu lima menit."
Penuturan sang Ayah membuat Jane semakin terbungkam. Napasnya mulai sulit ditarik lega, seakan-akan tali tak kasat mata melingkari lehernya. Ada yang tidak suka. Dan mungkin pesta beberapa hari lalu adalah titik puncaknya. Firasat Jane menjumput satu demi satu fragmen yang tercecer di belakang kakinya kala ia melenggak pergi dari pesta bersama August malam itu. Pemimpin baru Harrington yang gagal menikah dengan salah satu keluarga konglomerat, pastilah memberikan kesan pada filantropis lain mereka memiliki kesempatan.
Menyingkirkan satu warga biasa yang tak sepantasnya menggandeng August bukanlah hal yang sulit. Jane tanpa sadar menarik sudut bibirnya remeh sebelum mengesat air matanya yang tanpa sadar meleleh pada pipi. Jane tidak serta merta menuduh. Tapi, memangnya apalagi yang masuk akal?
Tuan Briar menatap sang putri yang terbungkam dengan wajah pucat, namuan sorot matanya meradang hebat. "Badai memang datang sebelum Pelangi."
Tidak akan pernah ada Pelangi—Jane ingin menimpali secepatnya, tapi suaranya menghilang. Sama musnahnya dengan harapannya. Tidakkah ini berlebihan? Jane berantisipasi, tapi ia tidak menduga kalau tantangannya akan seberat ini. Ibu lalu datang dari arah dalam rumah, mengelus punggung Jane sembari melempar senyum.
"Setelah ini ayo makan malam yang enak. Ibu sudah membeli daging."
Manusia tidak ada yang terlahir sebaik itu. Setiap hati pasti memiliki sisi buruk dan kejamnya sendiri. Tapi, Jane tetap ingin menyanggah, bahwasannya ada saja orang-orang yang begitu menyerahkan hidupnya tanpa memprotes apa pun. Yang terjadi murni musibah, yang menimpa adalah sebuah ujian. Barangkali, konsep-konsep pemikiran yang seperti inilah yang membuat keluarga Briar tidak memiliki keretakan untuk selalu menyalahkan keadaan. Tidak pula dipenuhi oleh kebencian. Tapi Jane takut, apa yang terjadi akhir-akhir ini menggoyahkan prinsip hidup keluarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/329880577-288-k807573.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
August's First July ✅
RastgelePart Lengkap-Sudah dibukukan dengan versi lebih panjang. August Harrington tahu dia berkuasa, mendominasi, sangat dipercaya dan memiliki banyak hal yang harus dikontrol dalam genggamannya. Pernikahan bisnisnya dengan Aria Connor akan terlaksana seb...