August's First July ✅

Spoiler Versi Novel

Halo, ini adalah part spesial spoiler versi novel. Sebagai info tambahan, AFJ lebih dari 400 halaman dengan extra barcode yang bisa discan dan berisi extra chapter tambahan. Tidak menutup kemungkinan, kalau aku nanti kangen August dan semua castnya, akan ada konten-konten ekslusif di dalam barcodenya. Siapa pun bisa mengakses, selama kalian memiliki bukunya.

Di wp ada 30 part, di versi novel ada 49 bab+extra chapter di barcode sejauh ini ada 3 part, tapi seperti yang aku bilang, bisa nambah lagi semisal aku ingin memberi konten spesial.

Tanggal 5 November jam 11:00 WIB adalah PO terakhir dari AFJ. Kalau kalian tertarik, bisa cek ke ig aku( @ hyonashi_ )

[novel version]

[-spoiler from chapter 4]

"Apakah Anda tahu filantropis yang sedang dibicarakan akhir-akhir ini?"

London Social Daily

'Salah satu pilar telah kembali dan berniat untuk menduduki posisi kuat seperti sebelumnya, meskipun telah hancur lebur tidak bersisa. Kelas sosial menyambut keluarga Vergamo dengan penuh harapan dan keraguan.'

August membaca headline berita pada layar ponsel Aria. Dahinya mengerut, sudut bibirnya tertarik heran. "Vergamo?"

"Anda tidak tahu juga?" tanya Aria setelah August selesai membaca beritanya.

August menggeleng. Tentu saja kemungkinan dia tahu lebih besar dari pada sebaliknya. "Bukan begitu. Aku tahu Vergamo. Pebisnis tobacco yang bangkrut karena krisis cuaca dan inflasi di negara pemasok terbesarnya. Pertanian tembakau di London tidak bisa mengatasi masalah itu. Setahun kemudian bisnis mereka tidak selamat dan tidak pernah muncul lagi setelah itu."

"Begitu, ya...."

Tangan August terulur untuk mengembalikan ponsel pada Aria. "Kenapa tiba-tiba bertanya tentang Vergamo?"

"Hanya penasaran." Aria tersenyum sebelum menyimpan ponselnya kembali ke dalam tas. Sebuah etika sederhana namun terlihat luar biasa. Betapa Aria menunjukkan waktu kebersamaannya dengan August berharga. "Teman-temanku bilang keluarga Vergamo sulit untuk didekati. Mereka tidak setertutup keluarga Antoniette, tapi sangat pemilih."

Aroma manis dari kue-kue mahakarya chef makanan penutup menyambangi hidung seiring pembicaraan mereka berlanjut. "Ya, aku juga mendengar rumornya seperti itu."

Kedua alis Aria terangkat semangat, ia mencondongkan tubuhnya ke arah August. "Tidakkah itu menguntungkan kalau aku bisa berteman dengan salah satu dari mereka dan memiliki relasi yang bagus?"

August tidak langsung menjawab, ia memerhatikan Aria lebih dalam. Terutama tatapannya. Mencari-cari makna yang sinkron dengan intonasi bicara, senyum, begitu pula idenya. "Terdengar bukan ide yang buruk, Aria."

August mengambil ponselnya juga, mengambil satu menit waktunya untuk mengetikkan beberapa kata pada catatan digitalnya.

Vergamo—'Suruh Raymond mencari tahu'.

[-spoiler from chapter 8]

"Selamat pagi."

Bayangan Eden diacak-acak dengan sempurna. Bukan Tuan Robert yang menjemput, tapi seorang kakak-kakak.

"Ho, kukira kau masih tidur." Si bungsu Harrington menarik sudut bibirnya, berjalan santai ke depan ranjang Eden di mana sang bocah refleks untuk bangun. "Sudah terbiasa bangun pagi?"

Tangan Eden mengucek matanya, sebelum mengangguk sekali.

"Aku Aaron." Si bungsu memperkenalkan diri. "Anak terakhir di rumah ini."