8. Argumen member 'baru' Harrington

1.1K 288 175
                                    



August bisa mengerti kenapa Kepala keluarga Connor menatap sengit padanya. Pria dengan kumis tebal itu, barangkali bisa mencekik August terang-terangan seandainya para filantropis tak menganut paham etika rumit.

"Ini sangat mengecewakan." Bovega Connor menarik kedua sudut bibirnya ke bawah, pupil cokelat yang dibingkai kelopak tegas itu menatap kecut. "Kami tak pernah menyetujui perjanjian pernikahan seperti ini, Nyonya Tiana. Bagaimana bisa kalian mencoreng dan mengolok-olok nama baik kami?"

Tiana meletakkan cangkir tehnya ke atas pisin, memangkunya saat berkata, "Kesalahan sepenuhnya ada pada pihak kami, Tuan Bovega." Ada sentuhan elegan, namun Tiana tak terlihat sombong sama sekali. "Dan jujur, kami tak ingin menyinggung Aria seperti ini."

August berusaha untuk terlihat tenang, meskipun napas yang ditarik besar memenuhi paru-paru. "Ini memang di luar prediksi, saya tidak berniat mempermalukan keluarga Connor dan... mengecewakan Aria." Mata mereka sejenak bertemu, tetap August menyadari Aria lantas menundukkan pandangannya.

"Hal buruk bisa terjadi tanpa membutuhkan niat, August." Bovega menoleh pada sang putri, sorotnya yang tegas, seakan menggambarkan dari mana keteraturan gerak-gerik Aria berasal. "Apa yang ingin kau katakan, Sayang?"

Lagi-lagi August menarik napasnya, ia juga menatap tepat ke arah pupil Aria yang tidak ragu menyapu setiap orang yang ada di ruangan ini. Berselingkuh, atau kedapatan menggandeng perempuan lain setelah pesta pengenalan—atau lebih tepatnya pertunangan, jelas bisa membuat nama wanita mana pun memburuk. Tiba-tiba memiliki seorang anak, jelas tak bisa dimaklumi sama sekali, dan August tak berharap banyak.

Di usianya yang tergolong matang, Aria mempunyai banyak alasan untuk mempertahankan pernikahan ini, begitu juga dengan August. Sayangnya, keyakinan itu hanya tergores tipis di atas lempeng kepercayaan, dan August tak benar-benar menyalahkan. "Saya bisa menerima keputusan Aria apa pun itu," jeda August, tangannya yang berkelindan diremas pelan. "Tapi jika bisa dipertahankan, itu adalah hal yang luar biasa untukku."

"Lalu, apa bagusnya untuk putriku, August?" Bovega menatap skeptis, jas cokelatnya lebih-lebih mirip seperti lumpur yang membuat suasana lebih keruh lagi. "Bagaimana mungkin putriku menikah dengan seorang Duda."

"Dud—Duda—" August nyaris tak mampu meneruskan kalimatnya sendiri saking tercengangnya. Kala ia melirik pada Tiana pun, sang Mama malah menatap datar dari sudut matanya tanpa benar-benar menoleh.

Padahal August yakin, dia belum pernah mengucapkan janji suci dan memiliki dokumen pernikahan, sekarang semua orang beranggapa seolah-olah ia sudah pernah mendapatkan kehidupan rumah tangga yang sempurna.

"Bagaimana, Aria?" Tiana kembali berucap saat August memangku pelipisnya yang kian berkedut. "Kebodohan putraku pantas mendapatkan ganjarannya."

Udara yang merangkak, membawa tekanannya sendiri. Dari gerak-gerik Aria, August tak ingin berkelit kalau-kalau ia akan mendapatkan jawaban tidak.

"Mohon maaf...." Bibir semerah bunga kamelia itu bertutur lembut. "Tapi saya membutuhkan waktu untuk memikirkannya. Bisakah rencana pernikahannya diundur sampai saya siap untuk memberikan jawaban?"

August terbiasa mendengar jawaban iya dan tidak. August terbiasa dengan kemungkinan buruk dan bagus, kesempatan gemilang dan merugikan. Tapi jika itu tentang Aria, August tak masalah untuk berdiri di antara keduanya, kendati ia tak terlalu menyukai kebimbangan dan rasa was-wasnya.

"Baiklah kalau begitu." Bovega menepukkan kedua tangan pada lututnya, lalu perlahan berdiri. "Kami akan datang lagi beberapa waktu ke depan."

**

Jarang-jarang, satu ruangan bisa berisi banyak orang jika bukan karena kepentingan tertentu. Keberadaan adik-adik August yang lain sudah tidak lagi didapati di sana sini, namun Tiana, Kamila bahkan Robert—si Kepala Pelayan berdiri tidak jauh dari sebuah ranjang tempat tidur. Sementara August, memilih duduk pada sofa yang ada hanya untuk mengamati tanpa berniat bergabung memberikan afeksi dan afirmasi.

August's First July ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang