Beberapa hari telah berlalu semenjak terbentuknya formasi/Line Up baru tim basket putra dan putri. Mereka telah melaksanakan kegiatan latihan yang baru guna untuk meningkatkan kemampuan dan performa setiap pemain untuk bertanding di turnamen 2 bulan lagi.
Setelah menyelesaikan latihan rutin, pelatih meminta semua anggota ekskul basket berkumpul karena akan mengumumkan sesuatu yang penting.
"Untuk mengukur tingkat kemampuan dan performa tim basket kita, 2 Minggu lagi akan diadakan pertandingan sparing antara SMA Belyst dan SMA SBL"
"Gunakan kesempatan ini untuk mengembangkan ataupun mengukur kemampuan dan performa kalian untuk turnamen nanti" pelatih memberikan informasi dan arahan untuk para anggota tim basket agar dapat memperoleh hasil yang ditetapkan.
"Yaelah SMA SBL doang ez gak sih?" Angga meremehkan lawan sparing mereka nanti.
"Tapi gua denger-denger ada anak baru yang masuk tim basket mereka dan langsung jadi kapten" Nayla merasa pendapat Angga salah tentang tim basket SMA SBL.
"Yap betul, SMA SBL sepertinya mendapatkan Anggota baru yang memiliki kemampuan mumpuni hingga menjadi kapten tim padahal masih anggota baru" pelatih mengkonfirmasi informasi yang diberikan oleh Nayla.
"Makanya kita akan melawan mereka di pertandingan sparing nanti, untuk mengukur kemampuan dan performa kapten baru tim basket mereka" lanjut pelatih.
"Tapi pak, anggota baru yang jadi kapten tim basket ini cowo apa cewe pak? Kan kalo cewe berarti saya gak perlu khawatir dengan skillnya" Angga ingin tau apakah anggota baru tim basket SMA SBL akan berhadapan dengan dia atau Nayla.
"Bener juga ya, tergantung dia cewe atau cowo berarti dia akan ngelawan lo atau gua Ga" Nayla membenarkan pertanyaan yang diberikan Angga kepada pelatih.
"Untuk saat ini masih belum ada informasi yang lebih tentang kapten baru tim basket mereka, kita lihat saja ketika pertandingan sparing nanti" pelatih juga belum mengetahui apakah anggota baru tim basket SMA SBL putra atau putri.
"Tapi kan tadi katanya kalo SMA SBL ez kan Ga? Awas aja kamu kalah yaa" Lanjut pelatih menyindir Angga.
"O-oohhh tenang aja lah pak, saya bakalan buktiin kalo SMA SBL itu gak ada apa-apa nya sama tim basket kita. Woy kalian juga maennya yang bener nanti" Angga berada di titik antara merasa nervous menghadapi lawannya dan meremehkan lawannya secara bersamaan karena ia tidak tau bagaimana kapten baru tim basket SMA SBL nanti, bisa saja dia lebih jago daripada Angga.
"Kalo kamu yakin menang gak lawan mereka Nay?" Kini pelatih menanyai Nayla apakah dia mampu menghadapi SMA SBL dengan kekuatan yang baru atau tidak.
"Selama saya dapet bola terus aman lah pak" Nayla juga meremehkan SMA SBL seperti Angga. Memang kedua kapten ini sudah merasa hebat sekali kalau sudah di lapangan.
"Yasudah bapak tunggu hasil yang memuaskan dari kalian berdua sebagai ketua tim basket disini" pelatih mempercayai tim basket SMA Belyst kepada mereka berdua.
"Atau kalian ingin merubah posisi kapten di tim putra dan putri?" Lanjut pelatih tiba-tiba mendapatkan ide yang menarik.
"Gak usah lah pak, udah bagus kapten tim yang sekarang. Ya gak temen-temen?" Nayla tidak menyetujui usulan yang diberikan pelatih.
"Yeeee bilang aja lo takut diganti" Angga memulai aksi mengganggu Nayla seperti biasa.
"Yaelah siapa sih yang bisa gantiin gua Ga?" Nayla sangat percaya diri dengan kemampuan dan performanya sebagai kapten.
"Lah kan ada yang hasil tes kemampuannya lebih tinggi daripada lo ekhem ekhem" Angga lanjut menjahili Nayla yang sudah termakan jebakannya.
"Eehhh.... Kok gitu, gua jadi gak enak kalo dibilangnya kayak gitu" Clara yang mendengar itu pun tidak menyetujui usulan Angga, karena ia tidak suka dengan cara bicaranya Angga yang menurutnya tidak baik.
"Tau lo nih Ga, lagian g-gua merasa lebih cocok daripada Clara" Nayla menyetujui pendapat Clara dan tidak menyetujui pendapat Angga terhadapnya.
"Aduuhh udah gak usah ribut, bapak bakalan mengambil jalan tengahnya lagi karena kalian ribut terus" kini pelatih yang mendengarnya pun tidak kuat dengan keributan yang ditimbulkan Angga. Pelatih selalu melerai kedua kapten tim ini.
"Gimana kalau pertandingan sparing nanti akan saya menilai siapa yang pantas menjadi kapten tim basket putra dan putri?" akhirnya pelatih pun memberikan usulan kepada mereka berdua.
"Lah kok tim cowonya juga pak" Angga protes dengan usulan yang diberikan oleh pelatih.
"Lo takut diganti Ga?" Nayla membalas ejekan Angga tadi kepadanya.
"Ya jelas enggak lah, hasil tes kemampuan gua kan paling tinggi diantara semua anggota tim basket putra dan putri. Jadi udah pasti gak ada yang bisa gantiin gua *membuat senyum sombong di sudut bibirnya*" Angga mematahkan ejekan yang diberikan Nayla dengan fakta yang ada.
"Isshhh" Nayla tidak bisa berkata-kata lagi, ia tidak paham kenapa cowo satu ini begitu mengesalkan.
"Udah dong jangan berantem mulu, katanya kapten tim tapi gak memberikan contoh yang baik ke anggota-anggotanya" Clara menegur mereka berdua yang tidak habis-habisnya membuat keributan.
"Iya Clara maaf" jawab mereka berdua secara bersama-sama.
"Oohhh gitu kalian yaaa.... Giliran saya tegur berkali-kali gak didenger tapi sekalinya Clara tegur langsung diem" pelatih yang melihat itu merasa tidak terima. Bagaimana bisa anggota baru bisa menjinakkan mereka berdua padahal ia sudah berkali-kali gagal menjinakkan mereka dan hanya dapat memberikan jalan tengah untuk mereka berdua.
"Hehe ya bedalah kalo bapak sama Clara" Nayla hanya bisa cengar-cengir dengan ucapan pelatih.
"Hadehhh kalian ini ada-ada saja. Yasudah kegiatan kita sudah selesai untuk hari ini" pelatih sudah tidak habis pikir lagi dan memutuskan untuk menyudahi kegiatan mereka.
"BAIK PAK" jawab seluruh anggota tim basket.
"SEMUANYA BUBAR" pelatih berteriak dengan penuh semangat.
"Buset pak semangat bener keknya, abis ini mau kemana sih pak" Nayla heran kenapa pelatihnya sangat bersemangat menyudahi latihan mereka untuk hari ini.
"Heh gini gini pelatih itu guru kita, respect dikit Napa Nay" kini Angga yang heran kenapa Nayla berbicara seenaknya kepada pelatih seolah-olah temen yang seumuran dengannya.
"Makasih ya Ga, betul itu Nay harusnya kamu lebih menghormati bapak sedikit" pelatih sedikit kecewa dengan perilaku Nayla barusan.
"I-iya maaf pak *mencium tangan pelatih*" Nayla merasa tak enak hati dan merasa bersalah atas kelakuannya.
"Iya bapak maafin, SANA BUBAR" pelatih mengulangi perkataannya dengan bersemangat lagi.
"Iya iya pak ampun" kali ini Nayla menuruti perkataan pelatih karena takut mengulangi kembali kesalahannya.
"Udah Nayla kita pulang aja" Clara mengajak Nayla untuk segera pergi dari sana.
"Okay Claaaa... *tersenyum dengan lebar*" mendengar ajakan dari adik kelas kesayangannya Nayla seketika ceria kembali.
-To Be Continued
Demi menunjukkan performa yang mumpuni di turnamen nanti, SMA Belyst akan melakukan pertandingan sparing melawan SMA SBL untuk melatih para pemainnya.
Kira-kira siapa ya kapten tim basket SMA SBL yang baru?
Apakah kapten tim basket SMA Belyst akan berubah?
Kawal terus mereka di chapter selanjutnya, bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Be On Top
Teen FictionPERHATIAN : Cerita ini dibumbui dengan beberapa scene dewasa di pertengahan cerita, yang belum cukup umur baca bagian awal cerita aja Seorang gadis remaja yang baru menginjak bangku SMA, memiliki hobi bermain basket sejak SMP. Mengikuti ekstrakuriku...