Senior VS Junior : Hasil Yang Mengecewakan

14 7 3
                                    

Betapa terkejutnya Angga dan Nayla ketika menyadari Clara sudah bersiap di posisinya sebagai Center yang menjaga daerah bawah ring.

Pertandingan kembali berlanjut dengan skor 4-3, dan bola berada di tangan Angga kemudian langsung melakukan Fast Dribble ke wilayah tim junior.

Angga merasa bersemangat ketika melihat Clara yang melakukan pergerakan yang sama sekali tidak ia duga, ia merasa ingin melawannya dan mengalahkannya dalam One-On-One.

Sebaliknya Nayla mulai menjaga jarak dengan Clara, ia takut Clara akan membuat pergerakan yang tidak bisa ditebaknya lagi. Ia pun menjauhi tempat Clara yang sedang melakukan penjagaan di bawah ring sebagai Center.

Angga mengoper bola kepada Nayla, kemudian Nayla menerobos masuk ke daerah bawah ring tim junior. Tetapi dia langsung mengoper bola ke belakang kepada Point Guardnya karena ingin menghindari berhadapan dengan Clara yang ada di depannya.

Melihat Nayla menghindarinya seperti itu, Clara menyadari kalau dirinya telah melakukan suatu kesalahan.

Clara mulai berpikir seharusnya ia tidak melakukan Jump Shoot dari tengah lapangan seperti tadi, karena itu merupakan hal yang membuat dirinya menonjol. Karena Clara tidak ingin menonjolkan dirinya, berpikir ia harus menahan diri dalam sisa pertandingan ini.

Point Guard Tim senior pun langsung melakukan tembakan ke arah ring tetapi terkena papan pantul dan bola tidak masuk ke dalam ring.

Bola di-Rebound oleh Clara kemudian diterima oleh Point Guard, Point Guard melakukan dribble hingga garis tengah dan mengoper bola kepada Sarah.

Sarah menembakkan bola dari luar dan berhasil memasukkan bola 3 poin untuk tim junior.

Sarah membuat tim junior unggul dari tim senior dengan skor 4-6. Sekarang bola telah berada di tangan Angga

Angga melakukan dribble kemudian berhadapan dengan Clara, kini mereka dalam situasi One-On-One yang sudah ditunggu-tunggu oleh Angga.

Clara mencoba merebut bola dari tangan Angga tetapi ia menahan dirinya agar tangannya tidak menyentuh bola yang berada di tangan Angga.

Melihat kesempatan itu, Angga langsung melewati Clara begitu saja kemudian hendak melakukan Slam Dunk.

Kini Sarah berpikir "gua gak bisa ngebiarin Clara bertindak seenaknya ke gua" ia membulatkan pikirannya agar lebih menonjolkan performanya.

Baru saja Angga ingin meloncat, Sarah datang menjaganya. Angga pun tetap memaksakan Slam Dunk-nya, karena hal itu Sarah bertarung di udara dengan Angga ketika ingin melakukan Slam Dunk tetapi menyebabkan Foul (pelanggaran).

"Gak paham lagi gua sama nih cewe. Lagaknya gede partisipasinya kecil, percaya dirinya tinggi skillnya rendah" umpat Clara sudah lelah dengan performa jelek yang ditunjukkan oleh Sarah sejak awal pertandingan.

"Sorry ya gaes, gua gak sengaja" ucap Sarah yang merasa bersalah.

"Y-ya okayy *bisa minta maaf juga nih cewe*" ujar Clara yang mendengar permintaan maaf Sarah

Angga mendapatkan Free Throw (tembakan bebas hadiah dari Foul) dari Foul yang dilakukan oleh Sarah kepadanya. Angga bersiap di posisi shooting Free Throw untuk tembakan pertama, menembak bola ke arah ring tim junior kemudian bola masuk dengan mulus.

Kemudian Angga kembali bersiap untuk tembakan kedua, menembak bola ke arah ring tim junior dan bola memantul pada papan pantul kemudian masuk ke dalam ring tim junior. Kedudukan pun menjadi 6-6 karena tambahan poin dari Free Throw yang dilakukan Angga.

_beberapa menit kemudian_

Sudah 10 menit mereka bertanding, pertandingan pun selesai dengan skor akhir yang dimiliki oleh masing-masing tim adalah 43-32 dengan tim senior yang mendominasi tim junior.

Para pemain pun menuju pinggir lapangan dan mengistirahatkan tubuh mereka, apalagi para anggota tim junior. Mereka sangat kewalahan melawan tim senior, kemampuan yang dimiliki antara pemain tim senior dan pemain tim junior sama sekali tidak sebanding.

Setelah beberapa saat mengistirahatkan badannya Angga dan Nayla pun menghampiri Clara.

"Cla, gua tadi ngerasa kagum sih sama Jump Shoot lo yang gila itu. Kok lo bisa sejago itu Cla?" Nayla yang menjadi Shooting Guard mengagumi skill shooting Clara, ia masih tidak percaya bahwa Clara melakukan shooting dari jarak sejauh itu.

"Ah enggak kok kak, hoki aja itu. Gua belakangan ini memang lagi latihan shooting, jadi sekalian aja gua coba pas sparing tadi. Untung berhasil, jadi latihan gua selama ini berarti gak sia-sia" alibi Clara, padahal Clara sudah memantapkan skill shooting-nya untuk melakukan shooting dari jarak sejauh itu sejak beberapa bulan yang lalu.

"Hoki dari mana, orang lo sengaja mundur terus shooting dari tengah lapangan" merasa tidak puas dengan alasan yang dibuat oleh Clara.

"Terserah lo deh kak *meminum air botol*" Clara sudah tidak mau membicarakan hal itu lagi. Karena ketika melakukan Jump Shoot tadi ia merasa hanya terbawa suasana, dan tidak sengaja mengeluarkan mode seriusnya yang sebenarnya tidak ingin ia tunjukkan sekarang.

"Gua juga kaget banget tadi ngeliat skill shooting lo, gua ngerasa lo keren banget sih Cla" Angga juga memuji kemampuan shooting Clara.

Clara hanya bisa terdiam, bahkan kali ini ia tidak tersipu malu ketika dipuji oleh Angga.

"Tapi lo bagus diawalnya doang, sisanya b aja. Tadi aja pas gua sama lo One-On-One gua berhasil ngelewatin lo" lanjut Angga, kali ini dia mengkritik performa Clara yang tadinya terlihat mengagumkan tetapi setelah menyaksikan performa Clara secara langsung Angga merasa tidak ada yang spesial dari permainan Clara.

Clara yang mendengar pun langsung menoleh dan memasang muka kesal "Apa?! Terserah kalian berdua deh, gua lagi gak mau diganggu" mood Clara telah hancur karena timnya tidak menunjukkan performa yang baik dalam melawan tim senior, ia merasa kecewa karena mengalami kekalahan itu lalu pergi meninggalkan gedung basket begitu saja.

"Gua tadi berlebihan ngasih Clara penilaian gua ya Nay?" Tanya Angga kepada Nayla, ia takut telah melukai perasaan Clara. Padahal Angga baru mengenalnya beberapa hari yang lalu.

"Tau deh, mungkin dia kesel karena kalah pas sparing" Nayla pun bingung, tidak mempunya satupun petunjuk kenapa Clara bertingkah tidak seperti biasanya.

"Mau dikejer?" Lanjut Nayla menawarkan usulan kepada Angga untuk memeriksa keadaan Clara.

"Gak usah, dia kan tadi bilang lagi gak mau diganggu" Angga mencoba memahami keinginan Clara yang ia dengar tadi

Clara yang sengaja mendengar dari dinding luar gedung basket pun terharu dengan keputusan yang dibuat Angga, ternyata dia begitu menghargai perasannya. Clara pun mulai meneteskan air matanya dan berlari ke gerbang sekolah kemudian menunggu supir menjemputnya.

Kini perasaan Clara bercampur aduk, marah karena performa timnya yang buruk, kesal karena kekalahan yang didapat, terharu karena merasa perasaannya telah dihargai, bimbang ingin mengatakan yang sebenarnya ia rasakan atau tidak.

Tetapi ia mencoba untuk menegarkan dirinya, karena Clara tau ia belum mengeluarkan seluruh kemampuannya saat pertandingan sparing tadi karena posisi yang ia dapat. Clara bertekad untuk masuk tim inti dan mengincar posisi yang ingin ia dapat.

-To Be Continued

Kali ini Clara dibantai habis habisan sama Angga dan Nayla tapi itu mungkin karena Clara belum mengeluarkan seluruh kemampuannya

Apakah Clara dapat mengalahkan Angga dan Nayla ketika mengeluarkan seluruh kemampuannya?

Posisi apa yang akan didapatkan oleh Clara ketika ia mengeluarkan seluruh kemampuannya?

Kawal terus Clara di chapter selanjutnya, bye~

I Wanna Be On TopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang