Clara berdiam diri menantikan apa yang menjadi bayaran akibat kekalahannya "Jadi? Hukuman buat gua apa?" Ia tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk mendengar ucapan Rey.
Rey melemparkan botol air minum miliknya kepada Clara "gak ada, gua gak bakalan ngasih lo hukuman walaupun lo kalah duel dari gua"
Clara menerima botol air minum Rey dan meneguknya beberapa kali. Terlihat leher putih Clara yang putih mulus bergerak naik-turun ketika meneguk minumannya "thank you minumannya Rey *menyerahkan botol minum kembali kepada Rey*, tapi kenapa lo gak ngasih gua hukuman?"
"Anjir hot banget gua ngeliat dia minum" Rey semakin terpesona oleh Clara. "Segitunya lo pengen gua hukum?" Rey menjahili Clara yang sedari tadi terus-menerus meminta hukuman kepada Rey.
"Eh! *Menyembunyikan wajahnya sekejap* gak gitu maksud gua ya, kan peraturannya yang kalah harus Nerima hukuman dari yang menang" Clara tidak percaya Rey membuatnya memikirkan hal-hal lain.
"Ahahahaha bercanda aja gua, tapi beneran gua gak mau ngasih lo hukuman" Rey sedikit tertawa melihat reaksi yang ditunjukkan Clara setelah dijahili olehnya.
Clara pun bingung kenapa Rey tidak memberinya hukuman, bukankah perjanjiannya pihak yang kalah harus menerima hukuman apa pun itu dan tidak boleh ditolak? Apa maksud Rey mengabaikan tujuan dari duel ini?
"Terus apa tujuan lo nantangin gua duel?" Clara pun akhirnya menanyakan tujuan Rey karena ia tidak bisa menebak isi kepala cowo yang ada dihadapannya itu.
"Lah lo gak inget? Gua kan nantangin lo duel karena mau buktiin kemampuan gua, waktu itu lo bilang gua sombong jadi gua pengen buktiin kalo gua bukan sekedar orang yang asal ngomong tetapi bisa buktiin kemampuan gua" Rey kira Clara masih ingat alasan ia menantang Clara, ini semua terjadi kan karena Clara meremehkan dirinya dan Rey tidak suka dirinya diremehkan apalagi direndahkan oleh orang lain.
"Cuma gara-gara itu lo nantangin gua duel?" Clara mengusap keringatnya sambil berpikir tidak menduga alasan konyol yang dibuat oleh Rey, padahal ia berpikir Rey bertujuan untuk menghukumnya yang akan menyulitkan dirinya jika dilihat dari permainan Rey yang sangat serius tadi.
"Nih lap badan lo" Rey melihat gadis di depannya yang sedang mengelap keringatnya pun menawari handuk kepada Clara. Biasalah handuk orang yang sering olahraga, gak kecil-kecil amat tapi gak gede-gede amat juga.
"Buset perhatian amat lo sama gua, ngasih minum lah, ngasih handuk lah" walaupun Clara berbicara seperti itu ia tetap memakai handuk yang diberikan Rey untuk menghilangkan keringatnya.
"Gimana gua ngomongnya ya, lo jangan ilfil sama gua. Lo liat noh yang dipinggir lapangan ngeliatin lo terus daritadi" Rey menolehkan wajahnya ke arah bangku cadangan dimana para cowo anggota tim basket lainnya sedang menyaksikan Jersey Clara yang menunjukkan lekuk tubuh Clara di baliknya.
Clara pun menoleh ke arah yang ditunjukkan Rey, betapa terkejutnya ia melihat reaksi para cowo brengsek yang melihat dirinya "HEH LAGI LIATIN APA KALIAN!" Clara melemparkan bola basket ke arah mereka.
Nayla pun segera mengarahkan pandangannya ke arah Angga "K-A-M-U L-I-A-T A-P-A B-E-B?!" Nayla mencubit dengan sangat keras pergelangan tangan Angga yang sedang melongo menatapi Clara.
"ADUH BEB! SAKIT!" Angga pun merintih kesakitan karena cubitan Nayla yang seperti gigitan ular.
"Pegang handuknya di depan lo terus bentangin ke bawah buat nutupin sisi depan badan lo" Rey mengarahkan tangan Clara yang masih memegang handuknya.
"Thank you loh Rey, kalo gitu gua ke ruang ganti dulu ya. Supaya PADA GAK JELALATAN MATANYA *melirik tajam para cowo yang sempat menatapi tubuhnya tadi*" Clara pun mulai berlari kecil ke ruang ganti putri.
Rey menyusul Clara setelah mengemas barang-barangnya ke dalam tas. Heh menyusulnya bukan ke ruang ganti cewe juga ya, maksudnya Rey ke ruang ganti cowo karena ruangannya berseberangan makanya Rey ke arah yang sama.
Setelah Rey mengganti Jerseynya menjadi seragam sekolahnya kembali, ketika baru saja keluar ruang ganti matanya mendapati Clara yang sedang bersandar di samping pintu ruang ganti putri.
"Bisa-bisanya lamaan lo daripada gua ganti bajunya *mengembalikan handuk Rey*" ternyata Clara menunggu Rey untuk mengembalikan handuk yang ia pinjam tadi.
"Yakan lo duluan yang ke ruang ganti baru gua" Rey menerima handuknya kembali dan memasukkanya ke dalam tas.
"Sekali lagi thank you ya, lo udah berbuat baik ini-itu ke gua" Clara sedikit merasa malu atau mungkin salah tingkah karena perlakuan Rey kepadanya. Bagaimana ia tidak salah tingkah bila Rey memberinya minum, memberinya handuk, memperingati jika ada yang melihat tubuh dirinya. Cewe mana coba yang gak melting kalo ada cowo seperhatian Rey.
"Iya sama-sama, gua balik duluan ya" Rey berjalan pergi meninggalkan Clara.
"Lo beneran gak mau ngasih gua hukuman?" Clara masih memastikan.
Rey menghentikan langkah kakinya dan berdecak kesal "Ck ribet lo ye, yaudah lo anggep utang aja. Ntar kapan-kapan gua tagih" Rey kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan Clara.
"Aneh banget tuh cowo" Clara sudah menyerah memahami isi pikiran Rey.
-To Be Continued
Ternyata Rey gak memberikan hukuman apapun kepada Clara
Malah Rey sangat perhatian kepada Clara
Clara pun merasa heran mengapa Rey sangat perhatian kepadanya
Kawal terus mereka di chapter selanjutnya, bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Be On Top
Teen FictionPERHATIAN : Cerita ini dibumbui dengan beberapa scene dewasa di pertengahan cerita, yang belum cukup umur baca bagian awal cerita aja Seorang gadis remaja yang baru menginjak bangku SMA, memiliki hobi bermain basket sejak SMP. Mengikuti ekstrakuriku...