Akhirnya hari dimana SMA Belyst akan melakukan pertandingan sparing melawan SMA SBL pun tiba. Tetapi sekarang belum waktunya untuk bertanding karena sekarang waktu menunjukkan pukul 07:35. Artinya pelajaran pagi baru saja dimulai.
Wali kelas masuk bersama dengan murid cowo yang tak pernah terlihat oleh murid-murid lain di kelas itu. Lelaki itu berparas cukup tampan, jika tingkat ketampanan Angga 9/10 lelaki ini memiliki tingkat ketampanan 8,5/10 (intinya sebelas dua belas dengan Angga). Tetapi bentuk tubuhnya lebih bagus terbentuk daripada Angga, sehingga lebih terlihat gagah di mata Clara. Memiliki Tinggi 183 CM, yang membuatnya terlihat dapat mendominasi lawan bicaranya. Overall ia lebih unggul dari Angga, tetapi...
"Silahkan perkenalkan diri kamu" guru pun mempersilahkan lelaki itu untuk memperkenalkan dirinya.
"*Membuang nafas dengan berat layaknya mengeluh* HAAHHH... Nama gua Rey umur gua 16 tahun dan gua murid pindahan dari SMA NTA" Rey pun memperkenalkan dirinya.
Tetapi Rey memiliki kepribadian yang sedikit mencerminkannya sebagai 'anak nakal'.
"Jadi Rey ini murid pindahan yang akan masuk ke kelas 10C ini, ibu minta kalian bisa berteman dengan Rey yaaaa. Rey silahkan duduk" guru pun mulai duduk di meja guru di depan kelas yang disediakan untuk kegiatan mengajar.
"Baik Bu" Rey menuruti perkataan guru dan mulai mencari tempat duduknya.
"Gua boleh duduk disebelah lo gak?" Rey berbicara kepada seorang murid yang disebelahnya terdapat bangku yang kosong.
"I-iya boleh kok" Clara mempersilahkan Rey duduk disebelahnya. Yap betul Rey sedang berbicara kepada Clara.
"Thank you ya" Rey pun meletakkan tasnya dan segera duduk di bangkunya.
Setelah beberapa saat pelajaran dimulai Clara berpikir ia belum berkenalan dengan teman sebangku barunya itu.
"Nama gua Clara, lo bisa panggil gua Cla. Salam kenal ya Rey" Clara memperkenalkan dirinya dan mengulurkan tangan layaknya orang yang hendak berjabat tangan.
"Gua Rey, lo bisa panggil gua... Rey" Rey tidak menyambut uluran tangan Clara tetapi justru menghiraukannya.
"Oo-okay Rey" Clara merasa dirinya telah mengganggu Rey, sepertinya Rey bukanlah anak yang mudah berinteraksi.
Jam istirahat pertama pun tiba, Clara diajak berkumpul oleh Nayla dan juga Angga di kantin. Clara memesan kwetiaw, tidak nikmat berkumpul di tempat makan tetapi tidak memesan makanan, rasanya ada yang mengganjal melihat makanan yang disediakan tetapi tidak kita sentuh ahahahaha.
"Tadi ada murid pindahan dari SMA NTA di kelas gua" Clara memulai pembicaraan dengan membahas kedatangan Rey di kelasnya.
"Cowo apa cewe?" Tanya Angga dan Nayla secara bersama-sama.
"Tumben kalian kompak, seandainya kalian lebih banyak kompaknya daripada ributnya" Clara menyayangkan kekompakan Angga dan Nayla tidak sebanding dengan kegaduhan yang biasanya mereka buat.
"Dia cowo, dan kayaknya dia lebih tinggi daripada lo *menunjuk Angga*" lanjut Clara.
"Kenapa lo langsung nembak ke gua gitu, gua sih gak masalah ya tinggian siapa antara gua sama dia" Angga berusaha menutupi rasa kesalnya.
"Karena kan lo anak basket yang paling tinggi" Nayla menambahkan ucapan dari Clara.
"Nayla aja paham tuh, masa lo kagak" Ujar Clara.
"Yaudah iya, tapi ngomong-ngomong kalian udah siap belum buat ngelawan SMA SBL nanti?" Angga bertanya kepada Nayla dan Clara yang sedang berkumpul di kantin.
"Yaelah Ga, patahannya langsung bahas yang berat-berat. Jangan terlalu serius napa" Nayla yang mendengar ucapan Angga itu merasa terganggu karena Angga telah merusak suasana percakapan mereka.
"Gua sih gak usah ditanya, gua kan belum tentu main" Clara tampak mengaduk-aduk kwetiawnya.
"Jangan ngomong gitu dong Cla, nanti gua gantian sama lo deh" Nayla merasa kasian melihat Clara yang tidak terlalu bersemangat.
"Eh gak gitu juga lah Nay, kasian nanti tim kita masa kaptennya gak main" Clara menolak tawaran dari Nayla.
"SMA SBL kan 'ez' Cla *melirik ke arah Angga*" lagi-lagi Nayla menyindir Angga yang sombongnya menganggap SMA SBL adalah lawan yang remeh.
Angga yang menyadari lirikan Nayla pun merasa sedikit tidak suka dengan hal itu "iya iya gua bakalan buktiin kalo gua gak cuma bacot doang" Angga pun merasa pasrah karena dialah yang awalnya mencari gara-gara dengan menanggap remeh SMA SBL.
"Sadar diri juga kalo lo bacot ahahaha" Nayla tertawa puas mendengar pengakuan dari mulut Angga.
Clara yang mendengar pertengkaran pun terkekeh pelan, mereka seperti sepasang kekasih. Entah kenapa Clara tidak merasa cemburu terhadap kedekatan Angga kepada Nayla. Mungkin karena perasaan Clara kepada Angga bukanlah rasa cinta tetapi hanya rasa kagum terhadap Angga.
"Yeeee malah ketawa nih anak, biasanya lo misahin kitaorang" ujar Angga.
"Biar lo kapok, masa mau ditolongin terus" Clara kembali terkekeh pelan.
"Syukurin lo Ga ahahaha" Nayla kembali menertawai Angga.
Waktu istirahat pertama telah usai, mereka bertiga kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran hingga bel berbunyi yang menandakan semua pelajaran telah usai. Clara pun merapihkan alat tulisnya dan bergegas ke gedung basket.
Belum sempat Clara meninggalkan kelas, ia merasa tangannya tertahan sesuatu. Rupanya Rey sedang menggenggam tangannya "lo tau dimana gedung basket gak?" Rey ternyata menahan Clara karena ingin ke gedung basket.
"Ini gua mau ke gedung basket" Clara sedikit bingung, sebelumnya tangan Clara tak pernah digenggam oleh seorang cowo.
"Gua bareng sama lo ya, gua gak tau arahnya" Rey meminta tolong kepada Clara untuk mengantarkannya ke gedung basket. Tetapi sepertinya Rey tidak mengatakan minta tolong-_-
"Boleh, tapi lepasin dulu tangan gua" Clara menarik tangannya untuk lepas dari genggaman Rey yang ternyata terasa cukup kuat.
"Eh sorry sorry, gua gak bermaksud buat nyakitin lo" Rey tidak menyadari kalau ia telah membuat Clara risih terhadapnya.
"Lah yang dia pikirin rasa sakit digenggam dia? Bukannya lebih penting kalo lo barusan megang tangan cewe yang baru lo kenal?" Clara bergumam dalam hatinya, sepertinya Rey tidak paham dengan apa yang ia maksud.
-To Be Continued
Wih ada murid pindahan nih dari SMA NTA yang menjadi rival SMA Belyst
Seperti apa karakter/sifat Rey ini?
Apakah Clara dapat akrab dengan Rey?
Apa yang ingin Rey lakukan dengan mencari gedung basket?
Siapakah kapten baru tim basket putri SMA SBL yang telah dibahas beberapa waktu lalu?
Kawal terus mereka di chapter selanjutnya, bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Be On Top
Teen FictionPERHATIAN : Cerita ini dibumbui dengan beberapa scene dewasa di pertengahan cerita, yang belum cukup umur baca bagian awal cerita aja Seorang gadis remaja yang baru menginjak bangku SMA, memiliki hobi bermain basket sejak SMP. Mengikuti ekstrakuriku...