Curhat Kepada Mama Papa

0 0 0
                                    

Cerita berlanjut pada pagi hari di rumah Clara. Clara yang sudah bersiap untuk pergi sekolah turun dari kamarnya yang berada di lantai 2 rumahnya untuk sarapan.

Sarapan pagi Clara kali ini di highlight karena Clara ingin membicarakan sesuatu yang penting kepada Mamanya.

Ketika sedang menyantap sarapannya Clara memulai pembicaraan dengan Mamanya "Mah, aku mau cerita sesuatu ke Mama"

"Mau cerita apa?" Cinthya memberhentikan suapannya sejenak karena anak semata wayangnya ini tidak biasa membahas sesuatu yang penting dengannya.

"Duh gimana ya gua ngomong ke Mama, kalo respon dan jawabannya gak sesuai apa yang gua mau gimana? Ah gua ngomong dulu aja lah" Batin Clara yang hatinya sedang resah.

"Kalo aku suka sama temen sekolah boleh gak Mah?" Clara mengatakannya dengan sedikit ragu.

"Boleh lah, semua orang bebas punya seseorang yang disukai dan dicintai" Cinthya menjawab pertanyaan Clara dengan cepat, karena menurutnya ini adalah suatu hal yang sepele.

"Termasuk pacaran?" Clara merasa ragu tetapi juga sudah tidak tahan untuk mengungkapkan pertanyaannya.

Cinthya tersedak sarapannya "Kamu pacaran Cla? Sama siapa? Yang confess duluan dia apa kamu?" Cinthya memberikan Clara pertanyaan yang bertubi-tubi.

"E-enggak kok aku gak punya pacar Mah, masa nanya doang gak boleh" Clara terkejut dengan reaksi yang ditunjukkan Mamanya.

"Gua pikir bakalan dilarang, tapi kok malah excited banget keliatannya kalo gua punya pacar" Clara bingung menjawab semua pertanyaan Mamanya itu.

"Bukannya gak boleh, justru Mama seneng kalo kamu punya pacar. Mama penasaran deh siapa sih yang bisa dapetin hati anak mama yang udah nolak banyak cowo ini (*≧∇≦)/♡" Cinthya terkekeh kecil ketika menjahili putrinya.

"Mama mah, jadi aku boleh pacaran atau enggak nih?" Clara memastikan apakah dirinya diizinkan atau tidak untuk memiliki pacar.

"Boleh lah, PAH CLARA BOLEH PACARAN KAN?" Cinthya berteriak meminta pendapat dari suaminya.

Chris yang sedang menonton TV di ruang keluarga pun menghampiri mereka berdua yang ada di meja makan "Clara punya pacar Mah? Siapa? Kelas berapa? Dia ikut ekskul apa?" Tidak istri tidak suami sama saja isi kepalanya.

"Belum, bentar lagi. Yakan Cla?" Cinthya terus-menerus menjahili putrinya.

"Itu dia yang pengen aku omongin, aku bingung sama perasaan aku ke dia" Clara kembali ke tujuan awalnya ingin bercerita kepada Mamanya.

"Ohhh gitu, coba cerita ke Mama sini" Cinthya semakin penasaran dengan apa yang dirasakan oleh putrinya.

"Papa boleh ikutan gak nih? Takutnya kalian mau girls talk" Chris meminta izin untuk mendengarkan cerita putrinya.

"Boleh kok Pah, biar Papa bisa ikutan ngasih pendapat ke aku" Clara mengizinkan Papanya.

"Ok" Chris mengambil makanannya untuk sarapan dan duduk di meja makan bersama istri dan putrinya.

"Jadi gini Mah, Pah. Ada cowo yang pehatian banget sama aku, ngasih aku air minum dia, minjemin handuk dia, bahkan pas aku pingsan kemaren dia ngejagain aku sampe aku sadar" Clara mulai menceritakan perbuatan Rey kepadanya kemarin.

"Kamu kemarin pingsan? Kok bisa?" Cinthya khawatir dengan putrinya.

"Kemaren itu aku duel basket gitu sama salah satu anggota klub basket, dia juga yang sekarang lagi aku ceritain. Mungkin karena kecapean makanya aku pingsan terus dijagain dia berduaan di UKS" Clara menjelaskan kronologi ia pingsan kepada Mama Papanya.

"KAMU PINGSAN TERUS BERDUAAN SAMA COWO DI UKS?" Chris sangat terkejut beserta kesal, ia menggebrak meja makan setelah mengetahui putrinya yang sedang tidak berdaya dibiarkan berduaan bersama seorang lelaki.

Cinthya memukul pelan tangan Chris "Biasa aja dong sayang, Papa kayak gak pernah aja (..◜ᴗ◝..)"

"Beda lah Mah, waktu itu kan Papa gak berduaan doang... Bertiga sama Mamah" Chris kembali ke posisi duduknya.

"Ya kalo ditinggal berdua takutnya bakalan kejadian kayak apa yang di otak Papa sekarang (..◜ᴗ◝..)" Cinthya terus menerus menyindir Chris agar diam dan mendengarkan curhatan Clara dengan tenang.

Setelah itu Chris diam seribu kata, ia lanjut menikmati sarapannya dengan tenang.

"Nah jadi karena dia seperhatian itu sama aku, dia jadi keliatan beda aja gitu di penglihatan aku. Susah ah ngejelasinnya" Clara tidak mampu menjelaskan apa yang ia sedang rasakan terhadap Rey, ia merasa sangat malu di depan kedua orang tuanya.

"GUA MALU BANGETT!! Muka gua merah gak ya? Muka gua keliatan aneh gak ya??" Clara menutupi wajahnya karena malu.

"Hhmmm... Gituu *menyenggol bahu Chris* Mama juga kayak gitu pas dideketin sama dia nih" Ntah kenapa Cinthya sangat suka menjahili pujaan hatinya di depan anaknya.

Chris menegakkan badannya seolah-olah sedang memamerkan dirinya yang berhasil memikat Cinthya.

Tetapi Cinthya malah menatapi Chris dengan tajam. Chris pun kembali terdiam menyelesaikan sarapannya.

"Ya jadi gitu deh, Mama terjebak pesona Papa kamu" Cinthya menyindir Chris kembali.

"Kok terjebak sih bahasanya mah, terpikat lah biar keren sedikit" Chris kecewa mendengar ucapan istrinya.

"Tadi giliran dipuji sombongnya Papa keluar, makanya gak Mama puji lagi hihihi" Cinthya kembali mengeluarkan kata-kata pedasnya dengan lelehan kecil yang manis.

"Jadi menurut Mama sama Papa aku ini lagi suka sama dia atau cuma merasa nyaman sama dia? Tadi aja aku sampe mimpiin dia loh Mah" Clara masih bingung dengan perasaannya terhadap Rey.

"Wah udah berat itu mah Cla kalo sampe kebawa mimpi, pasti kamu ada perasaan sama cowo itu udah bukan sekedar nyaman lagi, yakan Pah?" Cinthya kembali terkejut dengan ucapan Clara, siapa yang dapat menaklukan putrinya bahkan hingga masuk ke dalam mimpinya.

"Iya betul itu, biasanya kan kamu tolak mentah-mentah cowo yang ngedeketin kamu. Kali ini kami belum dideketin aja udah baper" Chris menyetujui perkataan istrinya.

"Ahahaha Papa sok sok an pake kata baper, inget umur Pah" Clara sedikit tertawa yang kemudian beranjak dari meja makan untuk mengambil tas sekolahnya.

"Makasih ya udah dengerin curhatan aku Mah, Pah. Clara berangkat sekolah dulu" Clara mencium tangan Mama dan Papanya lalu bergegas untuk berangkat sekolah.

"Iya sama-sama" balas Cinthya.

"Hati-hati di jalan Cla" lanjut Chris.

-To Be Continued

Segini dulu aja cerita Clara kali ini karena gua masih membiasakan kembali diri gua untuk nulis lagi

Sekali-sekali isi ceritanya yang santai aja gitu yakan

Si Clara bener-bener kepincut gitu sama Rey

Apakah sebentar lagi waktunya Clara menyusul Nayla dan memiliki Pacar??

Kawal terus Clara di chapter selanjutnya, bye~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Wanna Be On TopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang