Kini Clara dan Rey telah sampai di depan gedung basket SMA Belyst.
"Itu dia gedung basket, memangnya lo mau ngapain ke gedung basket?" Clara lupa menanyakan alasan Rey ingin ke gedung basket.
"Gua mau daftar jadi anggota tim basket" Rey mulai berlari masuk ke dalam gedung basket dan meninggalkan Clara di belakangnya.
"REY TUNGGUIN GUA" Clara bergegas mengejar Rey yang telah masuk ke gedung basket terlebih dahulu.
Mereka berdua pun memasuki gedung basket bersamaan dengan murid-murid yang ingin menonton pertandingan latih tanding nanti. Pihak sekolah mengizinkan para murid yang ingin menyaksikan pertandingan latih tanding ini.
Clara pun pergi ke ruang ganti cewe dan mengenakan seragam tim basketnya yang bernomor punggung 9. Nomor punggung Angga adalah 10 dan Nayla bernomor punggung 6.
Sementara itu Rey pergi ke bangku penonton dan bersiap untuk menyaksikan latih tanding antara SMA Belyst dan SMA SBL.
Clara yang telah mengenakan baju basketnya bergegas ke pinggir lapangan dan mengikuti briefing dilakukan sebelum pertandingan oleh pelatih.
"Kita melakukan pertandingan sparing ini hanya untuk melakukan observasi terhadap kekuatan tim putri SMA SBL yang baru" pelatih memulai arahannya kepada seluruh pemain.
"Kalau memungkinkan, jangan sampai kalian mengeluarkan seluruh kemampuan kalian disini-"
"Loh kok gitu pak, masa kita mau keliatan payah melawan mereka?" Angga tidak terima dengan arahan yang diberikan pelatih.
"Sabar Angga, lo dengerin arahan pelatih sampe selesai dulu. Katanya 'ez' kemaren" Nayla menegur Angga yang merusak konsentrasinya ketika mendengarkan arahan pelatih.
"Bermainlah secara santai dan jangan membuat kedudukan skor yang terlalu jauh, buatlah SMA SBL tertipu dengan performa yang kalian tunjukkan. Biarkan mereka menganggap kalau kekuatan tim kita setara dengan kekuatan tim mereka agar mereka menganggap bisa melawan kita di turnamen nanti" lanjut pelatih.
"Siap pak" jawab Angga dan Nayla.
Pertandingan pertama pun dimulai, tim putra bertanding terlebih dahulu dengan 3 babak yang akan dimainkan.
Wasit melempar bola ke atas tanda dimulainya pertandingan dan bola didapatkan oleh SMA SBL, Point Guard mereka maju membawa bola tetapi SMA Belyst berhasil melakukan Steal dan membawa bola ke ring basket tim SMA SBL.
Mengoper bola kepada Angga, kemudian Angga melakukan Lay Up dan memasukkan bola ke ring tim SMA SBL. Membuat kedudukan 2-0 untuk tim SMA Belyst.
Hingga akhir babak pertama, kedudukan skor sementara 21-16 untuk keunggulan tim SMA Belyst.
"Bagus, bapak yakin kalau kalian bermain dengan serius tidak mungkin hanya mendapatkan skor seperti ini" pelatih senang karena para pemain mau mengikuti arahan yang diberikan olehnya.
"Tetap jaga selisih kedudukan skor tidak terlalu jauh, walaupun tidak mengeluarkan seluruh kemampuan kalian. Kita tetap mengincar kemenangan" pelatih mengakhiri arahannya dan membiarkan para pemain untuk beristirahat sejenak.
Singkat cerita 3 babak pertandingan pun berakhir dengan kedudukan skor 51-43 kemenangan untuk tim SMA Belyst.
(Author : kita skip aja pertandingan tim putra biar cepet, karena walaupun MC kita itu Clara, Angga, dan Nayla. Tapi tetep MC yang paling utama adalah Clara).
Setelah jeda beberapa menit dari berakhirnya pertandingan tim putra, sebentar lagi pertandingan tim putri akan dimulai.
"Ingat pesan bapak, jangan mengeluarkan seluruh kemampuan kalian dalam pertandingan ini" pelatih mengingatkan kembali anak-anak didiknya.
"Beres pak, pasti menang kalo ada saya" Nayla menyombongkan dirinya kalau pasti akan memenangkan pertandingan ini.
Pertandingan pun segera dimulai, para pemain memasuki lapangan.
Nayla akan menjadi pemain yang merebutkan Jump Ball (lemparan di awal permainan oleh wasit) untuk tim SMA Belyst. Mata Nayla bergerak mencari siapa yang akan mengenakan bet kapten di tim SMA SBL, Nayla pun melihatnya pada pemain yang menjadi posisi 1 (Point Guard).
"Jadi dia kapten baru SMA SBL? Apa yang spesial dari dia? Lagian kapten posisinya Point Guard? Gak cocok seorang Point Guard jadi kapten" Nayla meremehkan kapten lawannya yang baru karena terlihat biasa saja apalagi dengan posisi Point Guard.
Menurut Nayla Point Guard dan Center adalah dua posisi yang sama sekali tidak cocok bagi seorang kapten tim, karena dua posisi ini memiliki nilai rata-rata kesempatan memegang bola yang kecil. Sedangkan seorang kapten harus bisa memimpin timnya untuk menerobos dan mencetak skor ke ring lawan.
-
Bola pun dilambungkan oleh wasit dan berhasil direbut oleh tim SMA Belyst. Bola di tangan Point Guard dan langsung mengoperkannya kepada Nayla seperti serangan awal andalan yang sering tim putri SMA Belyst lakukan.
Nayla kini dijaga oleh satu orang dari tim SMA SBL di luar zona 2 poin. Di saat Nayla ingin menipu lawannya, tiba-tiba ia merasa bola yang ada di tangannya terlepas begitu saja. Ketika Nayla menoleh ke belakang ternyata kapten tim SMA SBL melakukan Steal terhdapanya dari belakang dan merupakan titik buta Nayla.
"Apa-apaan cewe itu, bukannya jaga lawan di daerah ring tapi dia nunggu momen buat nyuri bola gua dari belakang?" Nayla langsung bergegas mengejar pencuri bolanya itu.
Nayla sedikit lagi berhasil mengejarnya, tetapi kapten tim SMA SBL itu langsung mengoperkan bola ke rekan timnya melalui sela-sela kaki Nayla yang terbuka lebar karena sedang berlari kencang meengejar dirinya.
Bola berhasil diterima oleh Shooting Guard tim SMA SBL lalu melakukan Jump Shot dari luar zona 2 poin. Bola mengenai papan pantul dan sedikit terlempar ke luar daerah ring, kemudian kapten SMA SBL menyambut bola yang memantul itu serta melakukan Dunk yang mendapatkan 2 poin untuk tim SMA SBL.
"Anjing! Tadi kan dia di samping gua, sejak kapan dia udah sampe disitu?" Nayla sangat terkejut melihat permainan kapten tim SMA SBL yang baru.
Semua orang yang menyaksikan permainan gila itu tidak menyadari pergerakan dari kapten tim SMA SBL barusan, mereka semua hanya memperhatikan bola yang terlempar ke arah ring tetapi tiba-tiba cewe itu sudah memegang bola lagi dan lagi.
Semua orang, kecuali Clara. Sejak awal Clara tidak henti-hentinya memperhatikan kapten tim SMA SBL yang baru itu. Bahkan Clara memperhatikan dia sejak para pemain baru memasuki lapangan. Bukannya tanpa alasan Clara bertindak demikian, itu karena kapten tim SMA SBL yang baru ialah teman lamanya yang bernama Lucy.
"Lucy?!"
-To Be Continued
Rey mau masuk tim basket? Kenapa baru pindah sekolah dia langsung mau masuk tim basket?
Akhirnya tim basket SMA Belyst melawan tim basket SMA SBL. Tim putra SMA Belyst berhasil menang melawan SMA SBL
Ternyata kapten baru tim basket putri SMA SBL adalah teman lama Clara
Nayla berhasil dibuat kewalahan diawal pertandingan oleh Lucy, siapa yang menduga kemampuan Lucy begitu luar biasa
Kawal terus mereka di chapter selanjutnya, bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Be On Top
Teen FictionPERHATIAN : Cerita ini dibumbui dengan beberapa scene dewasa di pertengahan cerita, yang belum cukup umur baca bagian awal cerita aja Seorang gadis remaja yang baru menginjak bangku SMA, memiliki hobi bermain basket sejak SMP. Mengikuti ekstrakuriku...