LDKS-05

55 5 64
                                    

- HAPPY READING -

Di siang menjelang sore ini akhirnya waktunya para siswa-siswi SMA Nusa Bhakti untuk pulang.

Senja sendiri pun sudah berada di depan gerbang sekolah sedaritadi, menunggu supirnya menjemput. Sebelumnya ia sudah menelfon pak Harto (supirnya) tapi kata pak Harto dia sedang dibengkel karena tadi ban mobilnya bocor, Ale juga sudah jalan lebih dulu pulang bersama pacarnya yang ternyata teman sekelasnya, jadilah Senja menunggu sendiri di sini.

Tin!

Senja menoleh kala indra pendengarnya menangkap suara klakson motor dari arah belakangnya, "Kenapa belum pulang?"

Senja terdiam bingung, laki-laki didepannya mengajaknya berbicara? Ia menengok sebentar kebelakang dan tidak ada orang.

"Lu ngomong sama gue?" Sambil menunjuk dirinya sendiri.

Laki-laki dihadapannya mematikan mesin motornya kemudian melepas helm nya,"Iyalah! Emang ada orang lain selain lu di sini?" Senja berdecak kesal, padahal kan dia hanya memastikan. Menyebalkan.

"Sorry kalau gue sksd, gue perkenalan dulu deh ya. Gue Langit, temen kelas lu yang duduk di pojok belakang." Ucapnya sambil menyodorkan tangan.

Senja membalas jabatan tangan Langit, "Senja." Langit menganggukkan kepalanya.

Senja lebih dulu memutus jabatan tangan mereka.

"Jadi kenapa belum pulang? Ini udah lebih dari setengah jam pulang sekolah, emangnya nyokap lu ngga nyariin?"

"Nunggu supir, ban mobil bocor." Jawabnya singkat.

Langit yang memang jika sudah sore otaknya sudah hilang 1/2 berpikir sebentar. Jadi supirnya belum menjemput karena ban mobilnya bocor, Langit ber oh tanpa suara sambil mengangguk-angguk.

"Sekolah udah sepi, udah mau di kunci. Mau bareng gua aja, ngga?" Tawarnya

Senja dengan cepat menggeleng, "Ngga usah, bentar lagi juga sampe." Tolak Senja.

"Bener? Udah sore gini, emang lu ga capek berdiri udah mau sejam di sini?" Tanya Langit lagi, memastikan.

Senja mengangguk, "Iya, lu pulang duluan aja. Emang nyokap lu ngga nyariin?" Jawabnya.

Langit pun mengangguk, kembali menyalahkan mesin motornya dan memakai helm nya kemudian menjalankan motornya.

Senja menyerngit, "Loh kok lu malah pindahin motor lu di warung situ?" Tanya Senja saat Langit kembali menghampirinya.

Saat sudah di hadapan gadis itu, Langit langsung mengambil salah satu Tangan Senja untuk di genggam dan menariknya ke arah warung sebrang.

"Duduk di sini aja, capek tau berdiri sejam." Langit menepuk spot disebelahnya, menyuruh Senja duduk.

Senja yang memang sebenarnya lelah berdiri memilih menurut.

"Mang ndin! Nongkrong bentar disini ya!"

"Siap, Ngit!"

Langit sedikit melirik Senja yang terlihat ingin berbicara namun enggan, "Mau ngomong apa?"

"Hah?" beo Senja

"Lu mau ngomong apa?" Ulang Langit.

Senja yang masih terlihat bingung hanya menatap Langit polos membuat Langit menghembuskan nafasnya.

"Lu gue liat-liat daritadi kaya ada yang mau diomongin, jadi lu mau ngomong apa? Ngga usah segan sama gue." Jelasnya.

Senja yang sudah mengerti mengangguk-angguk, "Emm, kenapa lu mau nungguin gue disini? Emangnya nyokap lu sendiri ngga nungguin lu? Lagian gue sama lu juga baru kenal."

Langit yang sedari tadi memperhatikan gadis disebelahnya berbicara mulai memaki dirinya dalam hati.

'Sialan! move on, Ngit!'

"Langit?"

Senja yang tak kunjung mendapatkan jawaban menepuk pelan bahu Langit.

Akhirnya Langit kembali ke dunia nyatanya, "Ah sorry gue ngga fokus tadi. Kenapa tadi?"

Senja menghela nafas, sedikit kesal. Saat hendak mengulang pertanyaannya, ia melihat mobil SUV putih miliknya dari kejauhan, "Ngga jadi, kapan-kapan aja gue nanya nya. Gue duluan ya, Ngit." Belum sempat Langit menjawab, Senja lebih dulu berlari kecil menyebrang jalan.

Langit kembali menghela nafas, "Anjir! Gimana gue mau move on kalo modelannya gemesin gitu?!" Monolognya sambil menyugarkan rambutnya kebelakang.

•••

TBC

14/06/2023
- faykapacarhaechan

Jadi ga nih move on nya Ngit?

Jangan lupa voment nya!

See you in the next part!
Paipaiii!

Langit  Di Kala SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang