LDKS-16

36 2 14
                                    

- HAPPY READING -

"Adek pulang!"

Mentari yang tadinya sibuk memasak untuk makan malam langsung bergegas menghampiri anaknya dan meminta tolong bi Kiki, art rumah disini untuk melanjutkan masakannya.

"Sudah pulang anak bunda," sambutnya dengan senyuman cerahnya

Langit ikut tersenyum dan menyalami punggung tangan bundanya kemudian mencium pipi sebelah kanannya.

"Cepat bersih-bersih dan bantu bunda membuat makan malam, oke ganteng?" Langit mengangguk sambil mengacungkan ibu jarinya kearah sang bunda, kemudian pergi dengan sedikit berlari

•••

Makan malam selesai, Cloudiya lebih dulu meninggal meja makan karena mengeluh sudah merasa mengantuk. Kini tersisa Langit, Raiy dan Mentari di sini.

"Ayah!"  Merasa terpanggil, Raiy pun menoleh

Dengan sedikit ragu ia akhirnya bertanya, "Bisa kita bicara empat mata sebentar...?"

Mentari yang merasa keseriusan dari anak bungsunya memilih lebih dulu pergi ke kamarnya, "Kalau begitu aku ke kamar duluan ya sayang."

Tersisalah pasangan Ayah dan Anak di meja makan ini, "Ayo kita ngobrol di ruang kerja Ayah aja." Intrupsi Raiy, Langit mengangguk dan mengikuti Raiy di belakang

Disinilah mereka, duduk berhadapan di ruangan yang sunyi.

"Jadi?"

"Ayah, sebelumnya Langit izin bertanya, boleh?" Raiy mengangguk dan mempersilahkan anaknya bertanya

"Maaf kalau kesannya Langit ikut campur urusan Ayah, tapi Ayah punya rival bisnis?"

Raiy bingung tapi tetap tak bereaksi apapun selain mengangguk, "Dulu Ayah punya, tapi sekarang Ayah tidak tau perusahaan itu masih berjalan atau tidak. Ada apa Langit menanyakan tentang rival bisnis Ayah?" Tanyanya dengan raut penasaran

"Ayah dulu pernah punya suruhan untuk mencelakai satu keluarga kecil karena dia rival bisnis Ayah, Keluarga Eunoah kan?"

Raiy terkejut mendengar penuturan sang anak "Maksudmu?"

"Langit tau dari anak bungsu keluarga Eunoah. Dia.. perempuan yang Langit tangisin malam itu."

"Dan Ayah dijatuhi hukuman 3 tahun penjara, Ayah tau kenapa Ayah dijatuhi hukuman 3 tahun penjara karena Ayah secara tidak sengaja membunuh anak sulung keluarga Eunoah yang saat itu baru berusia 10 tahun, bahkan istri dari keluarga Eunoah sempat mengalami trauma dan depresi yang sampai saat ini masih sering kambuh. Langit izin bertanya lagi, Ayah sebelum ngelakuin hal kaya gini mikir ga sih gimana kalau seandainya hal kaya gini malah terjadi sama keluarga kita?" Terang Langit

"Tunggu. Ayah memang pernah dipenjara tapi hanya satu tahun dan itu bukan atas perbuatan Ayah. Ayah di tuduh!"

Langit yang mendengar pembelaan dari Ayahnya hanya menyerngit bingung "Maksud Ayah?"

Raiy membuka membuka laci meja kerjanya dan mengeluarkan satu map sedikit tebal kemudian menyerahkannya kepada Langit.

•••

TBC

09/07/2023
- faykapacarhaechan

Vote komen nyaa kak/dek/bang/mba/teh/kang

Semoga sukaaaa

See you in the next part
Paipaiiii gaissss

Langit  Di Kala SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang